🕊-Mas Ex 21-🕊

6 3 0
                                    

"Weiii, udah akur aja nih."

Kelima laki-laki yang sedang makan dengan khidmat itu menoleh ke arah sumber suara berbarengan. Seketika Jidan dan Cielo terdiam terpaku. Mereka takut dengan Jordan.

"Ngapain lo ke sini?!" ujar Ical.

"Santai, Bro. Gue ke sini cuma mau kasih undangan aja ke kalian." Setelah mengucapkan itu Jordan mengeluarkan beberapa kartu undangan pernikahan.

Awalnya Jerome tidak peduli, tapi setelah Ical menyebutkan dua nama dirinya terkejut dan tersedak makanannya sendiri.

Ingin Jerome mengambil minumannya, tapi Jordan sudah mengambilnya duluan dan diberikannya pada sang pemilik.

"Santai aja, Bro. Gak usah buru-buru."

Kalimat dan nada suara Jordan seperti sebuah ejekan bagi Jerome, tapi Jerome tidak perduli akan hal itu dan memilih untuk pergi dari sana.

Melihat Jerome pergi membuat semuanya pun turut pergi, tapi karena mulut Jordan yang selalu memakan hati itu membuat mereka semua urung untuk beranjak.

"Orang tua lo meninggal ya?"

Semua terduduk kembali. Reno menatap Jordan dan tersenyum tipis, sedangkan yang lain berfokus pada Reno.

"Iya. Gimana? Bisa lo bawa balik ke sini?"

"Lo udah gila ya?!" tiba-tiba nada bicara Jordan meninggi.

Reno tetap memasang wajah datarnya.

"Iya, gue udah gila. Masih mau jadi sahabat gue?"

Jordan bergidik ngeri dan beranjak dari tempat duduknya. Namun, kalimat Reno membuat Jordan menghentikan langkahnya.

"Lo miskin."

Jordan tak memutar tubuhnya. Dirinya masih membelakangi Reno dan yang lainnya.

"Akhlak gak punya, attitude gak punya, respect juga gak punya. Apa yang lo banggain? Uang?"

Jordan memutar tubuhnya dan menghadap Reno. Begitu pun dengan Reno yang berdiri dan menghampiri Jordan.

"Inget, Jor. Bumi berputar, hidup lo gak melulu di atas. Kalaupun lo di atas, inget. Masih ada langit di atas langit. Jangan sok kaya kalau lo masih miskin attitude."

Setelah mengatakan itu Reno menepuk pundak Jordan.

"Kasih sayang seseorang itu penting. Jadi jaga sikap lo kalau masih mau ngerasain kasih sayang."

Reno melenggang pergi dan di ikuti oleh yang lainnya. Jordan terdiam terpaku. Entah dia merenungi ucapan Reno atau malah membuat spekulasi bahwa Reno sudah meremehkan dirinya.

Di sisi lain Jerome berjalan menyusuri koridor untuk mencari-cari seseorang. Sesekali ia menelepon orang itu, tapi tidak ada jawaban. Jerome semakin panik dan bergegas berlari mencari orang yang mungkin kenal dengan seseorang yang ada di pikirannya saat ini.

"Sinta!"

Sinta yang awalnya sedang mengobrol dengan temannya, kini pergi meninggalkan mereka dan menghampiri Jerome.

"Ada apa?" tanya Sinta.

"Nana gak masuk?"

"Libur, dia prepare buat acara pernikahan. Kamu gak tau?"

"Terus lo kok masuk?"

"Ya kan yang nikahan Nana sama Mas ku, masa aku yang libur. Gimana sih."

"Iya juga ya...."

"....tapi Nana di rumah kan?"

Sinta mengangguk. "Kayaknya."

Tak menjawab Jerome langsung bergegas menuju tempat parkir dan buru-buru ke rumah Nana. Menjelaskan bagaimana buruknya seorang Jordan kepada orang tua Nan dan para kakaknya.

Mas Ex [Jaemin]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang