Sudah hampir satu minggu setelah kejadian dirinya dengan Nana di rumah sakit yang memutuskan menjalani kehidupan masing-masing. Jerome sempat drop, bahkan dirinya pun demam selama 5 hari. Dan mamanya selalu menyalahkan Nana jika terjadi sesuatu pada Jerome.
Sungguh, dirinya merasa bersalah karena mamanya yang terus menyalahkan gadis yang tidak tahu apa-apa dan tidak salah apa-apa.
Saat ini dirinya berada di parkiran kampus. Menelisik sekitar apakah ada yang berubah setelah 5 hari dirinya jatuh sakit. Ternyata tidak ada yang berbeda, tapi....
"Bucin!"
Kata itu masuk bebas ke dalam telinga Jerome dan berhasil membuat hatinya tersayat-sayat ketika melihat ke arah sumber suara.
Mereka. Sosok laki-laki yang tidak asing dan sosok gadis yang masih ia cintai. Jerome melihat Nana tersenyum lebar dan begitu manis nan cantik. Membuat hati Jerome merasa sakit.
"SOSIS!" teriakan Ical membuat tiga orang di seberang sana menoleh. Kemudian Ical berlari menghampiri Nana, Sinta, dan Jordan.
Reno pun ikut menghampiri. Bukan tanpa alasan, Reno ingin mengembalikan buku Nana yang sempat ia pinjam. Jadi mau tidak mau Jerome harus ikut menghampiri.
Mata Nana dan Jerome bertemu. Namun, dengan cepat Nana membuang muka dan meraih kantung plastik yang dibawakan oleh Jordan.
"Jangan lupa di makan sama di minum obatnya ya," ujar Jordan.
"Okey."
"Yaudah kalau gitu aku pamit ya, Na, Sin."
"Oh iya, Mas. Hati-hati ya." Sinta mengulurkan tangannya untuk salim pada kakaknya.
"Hati-hati ya, Kak." Nana hanya melambai dan memberikan senyum termanisnya.
Setelah Jordan pergi. Ical mulai menjalankan aksi protesnya pada Sinta.
"Heh, Sosis! Chat gue kok gak pernah lo bales sih?!"
"Apaan sih! Sosas-Sosis!"
"Lha, nama lo 'kan Sinta."
"Hubungannya sama sosis apaan?!"
"Ya itu, yang iklan sosis."
"Yang mana sih?"
"Haduh, yang Sinta dan Jojo suka makan sosis so nice~~"
Reno memukul lengan Ical dengan keras. "Anjir, itu iklan jaman kapan," protes Reno.
Seketika Sinta tersenyum licik. Buku-buku yang ada ditangannya kini ia gunakan untuk memukul punggung Ical. Setelahnya Sinta lari terbirit-birit meninggalkan mereka semua. Ical pun akhirnya ikut berlari mengejar Sinta.
Reno menggelengkan kepalanya melihat tingkah Sinta dan Ical yang tidak pernah akur.
"Lama-lama gue nikahin lo berdua," gumam Reno.
Kemudian Reno melenggang pergi meninggalkan Nana dan Jerome yang masih diam di tempat. Mereka berdua saling menatap. Rasanya begitu canggung. Jerome tidak suka ini.
"Woy!! Balikannya nanti aja! Bentar lagi masuk!" teriak Reno.
Teriakan Reno membuat Nana tersadar dan bergegas menyusul Reno.
Sekarang mereka bertiga sedang menuju kelasnya masing-masing, tapi....
"Lho? Kita sekelas?" tanya Reno pada Nana.
Iya, Nana masuk ke dalam kelas yang sama dengan Reno. Dan tentunya dengan Jerome juga.
Nana hanya tersenyum.
KAMU SEDANG MEMBACA
Mas Ex [Jaemin]
Fanfiction[ Jangan lupa VOTE & COMMENT ya-!! ] Tentang cinta yang seamin. Namun, tak seiman. Seorang gadis yang selalu menjalankan lima waktunya, dan seorang pria yang selalu menjalankan satu harinya. Cinta yang terhalang oleh perbedaannya Tuhan membuat kedua...