🕊-Mas Ex 10-🕊

5 2 0
                                    

"Gue pengen belajar ngaji," ujar Jerome.

Nana terkejut mendengar ucapan Jerome.

"Tapi---"

Ucapan Nana terpotong karena Dio baru saja datang untuk menggantikan Nana menjaga Jerome. Hari ini di kampusnya ada rapat pengurus acara, dan kebetulan Nana bersama dengan Ical, dan Reno adalah pengurus acara. Sedangkan, Jidan dan Cielo sedang bekerja.

"Udah bangun lo?" ujar Dio sembari duduk di samping ranjang Jerome.

"Belum, masih tidur gue," jawab Jerome menatap Dio kesal.

"Berhubung Kak Dio udah datang, Nana pamit dulu ya," ujar Nana sembari mengemas mukenah dan barang-barangnya.

"Lho, mau kemana?" tanya Jerome.

"Dia ada rapat, Sabtu besok di kampus ada acara. Lo gak tau?" ujar Dio.

Jerome menggeleng.

"Lha, lo belum masuk grup kampus?"

Jerome menggeleng kembali.

"Masa sih? Padahal teman-teman Kak Je udah masuk semua lho," jelas Nana.

"Siapa yang masukin?" tanya Jerome.

Nana merogoh tasnya untuk mengambil ponselnya. Memeriksa grup melihat siapa yang memasukkan Ical dan Reno ke dalam grup.

"Mereka masuk pakai link, tapi gak tau siapa yang kasih."

"Kasian ya lo, Jer. Gak di anggap sama temen sendiri. Ckck," ujar Dio miris kepada Jerome.

"Yaudah deh, Nana udah dicariin nih. Nanti Kak Je aku masukin ke grup. Assalamu'alaikum."

"Waalaikumsalam. Hati-hati ya cantiknya Abang!" teriak Dio.

Setelah kepergian Nana keadaan menjadi hening. Dio mulai fokus pada ponselnya. Namun, Jerome terus menatap Dio seperti ada yang ingin di sampaikan.

"Bang," panggil Jerome.

"Hm?" singkat Dio.

"Nana berangkat naik apaan?"

"Mobil."

"Bisa?"

"Gimana sih, katanya calon suami. Masa gak tau kalau Nana bisa nyetir mobil. Calon macam apa Anda ini."

"Bang, lo sebenarnya ngeledek gue atau nge-restuin gue sih?"

Dio bergidik.

Keadaan kembali hening. Benar-benar tak ada suara dari keduanya. Jerome bergelut dengan pikirannya, ingin sekali ia mengatakan itu, tapi dirinya bingung mengawalinya.

"Apa gue langsung aja kali ya." Jerome bergumam di dalam hatinya.

Setelah itu dirinya mengumpulkan semua kekuatan dan keberaniannya untuk mengucapkannya pada Dio.

"Bang," panggil Jerome.

"Hm?" jawab Dio yang masih menatap pada ponselnya.

"Bang."

"Apaan?"

"Bang."

"Apaan sih, Jer?" ujar Dio kesal. Iya lah kesal, dari tadi panggil-panggil terus.

"Lo sih, liat gue napa!"

Dio meletakkan ponselnya dan menatap Jerome.

"Ada apa sih Jeremy Tetty?" goda Dio pada Jerome. Sekali-kali lah ya godain Jerome. Kan udah di anggap adik sendiri.

"Sengaja ya lo, Bang. Bikin gue kesel?" ujar Jerome kesal.

Dio tertawa terbahak-bahak. Sungguh bahagianya melihat wajah kesal Jerome, tapi kalau dilihat-lihat Jerome kalau cemberut lucu juga. Eits, bilang lucu bukan berarti suka ya, tapi Jerome kalau dilihat-lihat mukanya kayak cewek. Makanya kalau cemberut gitu lucu, iya kan?

Mas Ex [Jaemin]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang