🕊-Mas Ex 2-🕊

20 4 0
                                    

Makan malam sedang berlangsung, tiba-tiba seorang laki-laki memindahkan tas milik Nana dan duduk di sebelahnya. Dengan sigap Nana meraih tasnya dan menatap laki-laki itu tajam.

Ingin bunda menarik Nana untuk duduk di sampingnya, tapi ayah lagi-lagi menahan bunda.

"Hai."

Tak ada jawaban dari gadis di sampingnya. Jerome mengulurkan tangannya untuk bersalaman. Namun, Nana tak menggubris Jerome, dan memilih untuk fokus pada makanannya.

Makan malam selesai, saatnya berbincang. Berbeda dengan Nana yang langsung berpamitan ke kamar mandi.

"Ayah, aku izin ke kamar mandi sebentar ya," pamit Nana dan dijawab anggukan oleh ayah.

Begitu juga dengan Jerome yang berpamitan ke kamar mandi kepada papa dan mamanya.

Namun, Jerome memiliki niat lain. Sebenarnya ia tak ingin ke kamar mandi, dirinya hanya ingin mengikuti Nana. Sedikit rindu pada mantan pacarnya itu membuatnya menjadi penasaran. Bagaimana Nana menjalani hidup setelah berpisah dengan dirinya.

Jerome menunggu di depan toilet wanita. Banyak cewek memandangi laki-laki itu, dan tak malu untuk say hay pada Jerome. Sedangkan yang di goda malah tersenyum, bahkan sempat memamerkan ketampanannya.

"Cowok di depan ganteng banget gila," celetuk salah satu cewek yang sedang mencuci tangan.

Nana tak peduli siapa laki-laki itu, dan bergegas kembali. Saat di depan toilet, Nana terkejut mendapati Jerome yang berdiri dengan tangan disilangkan ke dadanya.

"Lama ya," ketus Jerome.

Pura-pura tak melihat dan pergi begitu saja. Dengan sigap Jerome meraih tangan Nana dan dihempaskan oleh Nana. Bukan mahram.

"Maaf."

Tak mengindahkan ucapan Jerome, Nana bergegas kembali. Entahlah, dirinya hanya merasa takut dengan Jerome.

"Nah, karena Nana dan Jerome sudah datang. Bagaimana kalau kita bicarakan sekarang?"

Baru saja duduk, Nana dibuat bingung oleh ucapan ayah. Pikiran buruk mulai muncul di otak Nana. Apakah dirinya akan di jodohkan dengan laki-laki yang ada di sampingnya?

Jikalau memang benar Nana dijodohkan dengan laki-laki tersebut, penuh dengan keyakinan Nana akan menolak. Selain belum kenal dekat, Nana juga tahu bahwa mereka berdua berbeda agama. Terlihat dari kalung milik laki-laki tersebut.

"Bicara apa Ayah?" tanya Nana penasaran.

"Jadi begini, kebetulan Ayah dan Om Yilo akan ditugaskan di luar kota minggu depan. Dan Jerome akan pindah di sini, dan kuliah di kampus kita," jelas ayah yang membuat Nana semakin kebingungan.

Jika memang ayah akan pergi ke luar kota Nana terima, tapi untuk masalah laki-laki yang bernama Jerome Nana tidak peduli. Menurutnya itu bukan hal yang penting.

"Lalu?"

"Om Yilo menitipkan Jerome kepada ayah, dan Ayah akan menitipkan Jerome ke kamu."

Nana terdiam, mencerna perkataan ayah yang tak sampai pada otak pintar Nana. Entahlah, seketika otaknya sedang roaming.

"Maaf, bisa dijelaskan lebih detail?"

"Om Yilo menitipkan Jerome kepada Ayah karena Jerome akan kuliah di kampus kita. Jadi, Ayah menitipkan Jerome ke kamu di kampus. Tidak apa-apa kan?"

"Tapi, Ayah. Jika Nana bergaul dan jalan beriringan dengan yang bukan mahram akan menimbulkan fitnah," saut bunda

Sungguh, bunda tidak ingin anak gadisnya berurusan kembali dengan orang yang bernama Jerome ini. Bunda tidak ingin membuat Nana dalam bahaya kembali. Sudah cukup di masa lalu dirinya teledor menjaga Nana.

Mas Ex [Jaemin]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang