13. - fix errors -

16.4K 1.2K 15
                                    


──────⊹⊱✫⊰⊹──────

Mark buru² memarkirkan motornya, dan berlari ke pintu belakang, pikirannya hanya saat ini tentang ;

Apakah haechan marah atau tidak?

Setelah pintu terbuka, mark melihat sekeliling rumah yang gelap, segera mark meraba dinding untuk mencari skalar lampu, setelah nyala barulah mark melihat dengan jelas kondisi rumahnya

Mark berlari ke arah dapur, berharap haechan masih menunggunya namun saat sampai didapur hasilnya nihil.

Haechan tidak ada, yang ada hanya bekas lilin merah yang sudah hampir meleleh semua

"Oh god!" decak mark

Mark kemudian berjalan menuju arah rak makanan, dan mark menemukan banyak sekali makanan yang haechan masak untuknya.

Mata mark teralih pada jajangmyeon yang sudah dingin, rasa bersalah mark semakin muncul kala melihat jajangmyeon itu.

Mark melihat lantai dua, namun dia lihat kamar mereka gelap sedangkan kamar chenle menyala. Dengan segera mark berlari ke atas untuk pergi ke kamar chenle, haechan pasti ada disana.

Dengan pelan, mark membuka pintu kamar chenle dan terlihat haechan sedang tertidur membelakangi sambil meringkuk

Mark menutup pintu kamar chenle dan berjalan pelan ke arah haechan, mark mengitari kasur chenle dan perlahan dia dapat melihat wajah haechan

Mata haechan sembab namun kelopak itu menutup, guling chenle basah bahkan bantalnya pun ikut basah. Mark perlahan menyentuh pipi gembul haechan dan dengan pelan mengusapnya

"Haechanie... "

Usapan mark sepertinya mengusik haechan, terbukti haechan perlahan membuka matanya dan mendapati mark yang sedang menatapnya

"Aku minta maaf..." lirih mark

Haechan mengangguk "kau sudah pulang Hyung? Katanya mau menginap di apartemen lucas?" tanya haechan dengan suara serak karena habis menangis

Bukannya menjawab, mark malah berjongkok didepan haechan sambil mengelus wajah haechan"Haechanie... Ayo makan"

"Aku tidak lapar"

Mark menatap haechan dengan wajah bersalah "tapi aku belum makan, ayo kita makan bersama"

Haechan menggeleng "sudahku bilang, aku tidak lapar Hyung"

Mark mengusap pipi bekas air mata haechan yang kering "kalo begitu, temani aku"

Mark bangkit dan menyingkirkan guling yang haechan peluk kemudian dia menarik pelan tubuh haechan supaya haechan duduk

"Mark hyung, aku pusing... Kau makan sendirian saja" tolak haechan

"Kau pusing karena terus menangis"

"Aku merindukan chenle..."

Mark duduk disamping haechan dan menatap haechan "lusa kita ke thailand, menyusul chenle"

[not] HARMONIOUS ✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang