Bagian Ketujuh

108 36 8
                                    

Jengga tuh orangnya gak suka dibohongin. Mau sepele apapun alasannya, kalo yang namanya 'bohong' atau 'nipu' gak ada lagi kata 'dimaafin' dalam kamus hidup Jengga.

Tapi Jengga sendiri juga gak pernah berbohong, baik ke orang lain maupun ke diri sendiri. Karena menurutnya, pembohongan itu bakal menghancurkan kepercayaan yang akan sulit dibangun lagi.

Itu yang dialami olehnya dan Yunita. Awal retaknya hubungan mereka yang akhirnya membuat keduanya canggung hingga sekarang.

Semuanya berawal di hari Jumat. Kala itu, Jengga mengajak Yunita untuk menemaninya bermain futsal. Walau hanya duduk di pinggir lapangan, Jengga berkata kalau Vano dan Ken telah membeli makanan dari salah satu restoran cepat saji untuk para anak perempuan.

"Gue gabisa, Ga. Ada acara keluarga, ini barusan nyokap gue nelpon." jawab Yunita di seberang sana. Jengga yang sudah tersenyum lebar menatap sahabat-sahabatnya itu pun menipiskan garis lengkung di bibirnya.

Sebenarnya agak kecewa mendengarnya namun Jengga malah membalas, "oh gitu. Yaudah gapapa, Yun. Mau gue anter?"

"Gausah. Gue dijemput bokap ntar di depan pager. Lo latian futsal aja."

"Oke."

"Oke... Semangat latiannya, Jengga."

"Iya."

Setelahnya, panggilan terputus. Jengga bilang ke sahabat-sahabatnya kalau Yunita tidak bisa bergabung. Selama dua jam, Jengga dan yang lainnya bermain futsal.

Seusai berpamitan dan berganti pakaian, laki-laki berzodiak Libra itu mengendarai motornya menuju salah satu kafe dimana kakak perempuannya bekerja paruh waktu disana.

Namun baru saja ia membuka pintu kafe, kedua matanya sudah menangkap presensi dua orang duduk di dekat meja kasir sambil tertawa. Salah satunya Jengga kenal— ah bukan. Jengga sangat amat kenal dengan orang itu.

Jengga mengeluarkan ponselnya, membuka aplikasi chat.

Yunita❤

Yun |
Udh selesai acara keluarganya? |
15.30

Jengga mengalihkan pandangannya ke meja tadi. Terlihat jika sang perempuan, alias Yunita, membuka ponsel lalu mengetik sesuatu.

| Masih
| Kenapa ga?

Jengga tertawa. Serius? Bahkan disaat Jengga melihat dengan kedua matanya sendiri, kekasihnya itu masih kekeuh dengan 'acara keluarga' yang bohongan itu?

Wkwkwk |
Coba lo liat ke arah pintu |

Jengga lihat jika Yunita terkejut melihat kehadirannya. Gadis itu hendak menghampiri Jengga, namun laki-laki itu langsung mengirimkan chat padanya.

Gausah disamper |
Gue benci bgt dibohongin gini yun |
Serius. |
Lo bilang lo ada acara keluarga tapi malah ke kafe bareng cowok lain |
Cowok yang gak gue suka lagi. |
Lo masih inget itu cowok yang bikin gue emosi karna udh bikin lo sedih soalnya nilai lo turun gara-gara dia maksa lo buat ngasih contekan? |

| Jengga
| Gue sama dia kerja kelompok doang
| Sorry gue bilang ke lo kalo gue ada acara keluarga
| Gue mikir kalo gue bilang gue kerja kelompok sama dia, lo bakal marah...

Lo bener |
Gue bakal marah |
Dan sekarang gue bener2 marah sama lo yun |
Udahan ya? |
Gue capek banget harus ngadepin kebohongan lo terus |

You changed the name from 'Yunita❤️' to 'Yunita'

"Bu, semua murid hadir kecuali Yunita."

Ucapan sekretaris kelas itu membuat Jengga tersadar dari lamunannya. Ia melirik ke arah bangku Yunita yang kosong, sejenak ia mengernyit. Loh iya, itu cewek kemana?

Jengga mendekatkan dirinya ke Brandon kemudian berbisik, "si Yunita kemana?"

"Katanya sakit. Maag-nya kambuh."

Jengga mengangguk-anggukkan kepalanya. "Kebiasaan banget dia tuh."

"Hah? Kenapa, Jeng?" tanya Brandon karena mendengar sedikit gumaman Jengga. Laki-laki itu menggeleng lalu mengeluarkan buku paket Sosiologi dari tas.

"Hampirrr aja, anying."

<> ▪︎ <>

Yunita

Yun |
Lo gak masuk sekolah? |
13.35

Jengga mengambil kunci motornya yang dilempar Alex lalu berjalan keluar kelas sambil memainkan ponselnya— lebih tepatnya lagi nungguin balesan dari Yunita.

Yunita

| Sbb jeng
| Iya gue gak masuk tp udh bilang ke kaila kok

Iya gue tau |
Kenapa kok gak masuk? |

| Sakit

Sakit apa? |

| Maag gue kambuh

Tuh kan |
Pasti lo abis makan mi pedes kan kemaren sore? |
Terus dari paginya lo belom ada makan nasi sama sekali? |
Kenapa sih yun lo tuh susah bgt dibilangin |
Udah tau ada penyakit maag, bukannya diatur pola makannya malah sembarangan |

| Kok lo tau gue makan mi pedes kemaren...?

Lo lupa ya kalo gue masih nyimpen nomor mama lo dan beliau ada bikin sw soal lo yang makan mi pedes??? |

| 😓

Sekarang dimana? Rumah? RS? |

| Rumah

Yaudah gue otw |

| Ngapain?

Jenguk lo |
Gue otw dulu |
read.
13.55

"JENGGA, LO MAU KEMANA ANJING?!"

"GUE GAK IKUT NONGKRONG DULU. MAU JENGUK YUNITA."

"WALAH ANJING. MANTAN SAKIT TEMAN DIBUANG."

Jengga sedikit tertawa mendengar sahutan dari Hagara. Ia melajukan motornya meninggalkan area sekolah menuju rumah keluarganya Yunita.

Bener kata Vano waktu itu. Dia bisa. Bisa gagal move on.

<> • <>

[✅️] Friendship Struggles | 04lineTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang