Hari ini adalah hari Jumat, yang dimana masih tersisa dua hari lagi menuju pelaksanaan UTS. Ujian pertengahan semester satu yang dimulai dari Senin sampai Senin (Sabtu sama Minggu nya libur) tentu saja membuat anak-anak cewek mulai konsentrasi belajar. Begitu juga anak-anak cowok, mereka minta buat belajar bareng yang awalnya ditolak mentah-mentah sama Jessica.
Tapi karena enam cowok itu melas-melas, alhasil Jessica menghela napas sambil mengangguk yang artinya ia rela membiarkan para pengganggu itu belajar bareng sama dia dan sahabat-sahabatnya yang lain.
Dan selepas pulang sekolah, mereka langsung menuju ke rumah keluarga Ken. Sepakat buat belajar bareng disana soalnya suasana rumah plus cemilan yang disediain bikin kane banget.
Ketiga belas orang itu belajar hingga jam menunjukkan pukul tujuh malam. Mereka menutup buku lalu merenggangkan otot tubuh barengan.
"Eh gue pengen nasi goreng depan komplek itu deh. Beli, kuy." ujar Brandon yang otomatis bikin dua belas orang lainnya langsung kelaperan.
"Biar gue aja yang beli. Sekalian mau ke fotokopi buat beli pensil baru." sahut Jenina seraya bangkit dari posisi duduknya.
"Sama gue ya, Nin."
"Gausah. Gue aja sendiri."
"Aku temenin. Udah malem, gak baik cewek keluar malem sendiri-"
"Gausah, Ken. Aku aja sendiri."
Ken mengernyitkan keningnya melihat ekspresi Jenina yang tak seceria biasanya. Sebenarnya sudah dari satu minggu yang lalu ia melihat raut wajah yang tak biasa dari sang kekasih. Laki-laki bertubuh tinggi tersebut seolah memiliki firasat yang tidak enak akan kekasihnya itu.
Setelah Jenina keluar dari rumah, Ken bergabung dengan sahabat-sahabatnya yang duduk di taman belakang. Mereka berenam pun berbincang cukup lama sampai teriakan nyaring dari seseorang di ruang tamu membuat mereka terkejut.
"Ada apa? LOH, NINA?!"
Anak-anak cowok semua pada kaget, tak terkecuali Ken. Presensi Jenina yang digotong oleh dua orang tak dikenal (mungkin warga dari komplek ini juga) tengah tak sadarkan diri.
"Anak ini tadi pingsan gitu aja di depan pos ronda. Terus pas mau kami gendong buat dibawa ke puskemas, eh ada dua mbak ini yang dateng terus bilang temennya si anak yang pingsan ini, makanya kami bantu bawa anak ini kesini." ujar salah satu warga seolah mengerti dengan tatapan bingung yang dilayangkan sekelompok anak muda tersebut.
Seusai dibaringkan di sofa ruang tamu, Hana mengoleskan minyak kayu putih di sekitaran hidung sahabatnya itu.
"Kok bisa pingsan sih? Perasaan tadi si Nina baik-baik aja deh." ucap Hagara yang dibalas gelengan kepala oleh Jessica.
"Akhir-akhir ini dia suka mimisan terus mukanya lumayan pucet juga." jawab Jessica seraya menatap wajah Jenina dengan khawatir.
Ken yang mendengar itu semua pun mengernyitkan keningnya. Ia merasa jika firasatnya benar.
Firasat yang mengatakan bahwa Jenina sedang menyembunyikan sesuatu hingga menyebabkan kondisi tubuh gadis itu nge-drop segini parahnya.
<> ▪︎ <>
Ken memarkirkan motornya di depan pagar rumah keluarga Jenina. Ia melepas helmnya lalu masuk seraya menyapa satpam yang menjaga rumah mewah tersebut.
Baru saja ia ingin mengetuk pintu, suara teriakan dari dalam membuatnya terkejut. Ken mendorong pelan pintu rumah yang ternyata tidak tertutup itu lalu mengintip.
![](https://img.wattpad.com/cover/316148021-288-k153562.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
[✅️] Friendship Struggles | 04line
Fiksi PenggemarTemenan sama mereka tuh kayak makan buah Strawberry. Agak manis, tapi lebih banyak asamnya alias struggle banget!!! --- Friendship Struggles with: Haruto - May Jungwon - Jihan Jeongwoo - Yoon Alex - J Kyungmin - Jaehee Baekseung - Liz Bahiyyih --- C...