Bagian Ke Dua puluh

78 31 0
                                    

"Nih makalahnya. Udah gue copy buat archieve nya Bu Ella juga."

Yunita menatap sebuah map yang berisikan makalah untuk tugas kelompoknya. Ia mendongakkan kepala dan menatap Jengga yang berdiri menjulang di depannya.

"Thanks. Totalnya berapa? Biar gue sama yang lain ganti."

"Gak usah. Kan gue juga gak ikut ngerjain kemaren Selasa, jadi anggep aja ini bagian dari tugas gue."

Yunita mengangguk-anggukkan kepalanya seraya menyimpan map tersebut di dalam laci mejanya. Gadis itu sedikit bingung menyadari bahwa Jengga belum beranjak sedikit pun dari posisinya saat ini.

"Ngapain lo masih berdiri disini? Ada yang mau diomongin lagi?" tanya Yunita dibalas gelengan kepala oleh Jengga. Laki-laki berzodiak Libra itu duduk di bangku sebelahnya membuat Yunita terkejut.

"Mau ngapain lo?!"

"Ntar pas ke bandara nya bareng gue, ya?"

"Loh? Bukannya lo yang boncengin si Jejes?"

"Enggak. Kan kata Vano, si Jessica bareng Tania. Gimana? Gue jemput ke rumah lo nanti."

Baik Yunita maupun Jengga kini saling bertatapan yang kemudian sang gadis memutusnya terlebih dahulu sambil mengangguk.

"Iya, gue bareng lo."

Mendengar itu, Jengga melebarkan senyumnya. Tangan kanannya secara spontan mengelus pucuk kepala Yunita lalu berjalan menuju tempat duduknya.

Jengga gak sadar kalo tindakannya tadi udah bikin Yunita salah tingkah.

<> ▪︎ <>

"Jess, lo yang pesen dong."

Jessica yang baru aja mendaratkan pantatnya di bangku kantin langsung berdecak kesal.

"Kenapa harus gue sih?! Kenapa gak Mayesa atau Linda aja? Daritadi gue udah disuruh-suruh guru, anjing." protes Jessica.

"Gue nitip dong, Jess. Mie goreng gak pake sayur, ya, satu." sahut Vano dengan pandangan yang tak menatap Jessica. Gadis berambut pendek itu menarik napasnya panjang, namun sembilan orang yang lainnya malah terus menyebutkan pesanan mereka dan membuat Jessica mau gak mau ngalah.

Sesaat setelah Jessica pergi, mereka langsung merapatkan posisi duduk mereka. Kesempatan banget tuh apalagi buat Brandon, Hagara, sama Jengga.

"Jadi, gimana rencana?" tanya Jenina memulai perbincangan.

"Awalnya, anak-anak cewek ajak Jessica buat jalan-jalan. Sebisa mungkin yang jemput dia si Tania, ya. Terus pas udah sampe di bandara, kalo dia nanya-nanya mulu, kacangin aja. Nah ntar kita koordinasi di grup lagi kalo udah dapet info soal jam berangkatnya Alex." jelas Hagara.

Mendengar itu, Hana mengernyit. "Kenapa harus nunggu info lagi? Bukannya kata Ken, Alex sekeluarga berangkatnya barengan?"

Ken pun menggelengkan kepala. "Papa gue bilang Alex sama Jaguar berangkat dua hari abis kemah. Jadi, gak barengan jadwalnya."

Hana mengangguk-anggukkan kepalanya. Setelah itu, Jengga menimpali. "Nah selama itu juga, kita bikin si Jessica sensi atau cemburu sama Tania. Gue udah bilang sih ke si Tania buat sering-sering bareng Alex, tapi gue belom ngasitau alesannya, hehehe."

Jengga mengaduh saat Yunita mencubit punggung tangannya, "jangan dicubit dong, yank. Sakit tau."

"Yank yang palalo peyank. Lo jangan keseringan nipu sahabat gue yang satu itu dong. Udah tau anaknya polos banget, malah lo kibulin." ujar Yunita membuat Jengga mencebikkan bibirnya.

Waktu Vano melanjutkan obrolannya tentang rencana mereka, Jessica tiba-tiba datang sambil membanting nampan serta plastik-plastik yang berisi jajanan sahabat-sahabatnya.

"Weitsss. Santai, bosss." ujar Hagara seraya mengambil siomay pesanannya. Dia ketawa pas dapet lirikan sinis dari Jessica.

Sedangkan, Jessica mengabaikan seluruh percakapan yang sedang dilakukan sahabat-sahabatnya sekarang. Gadis itu sibuk mengunyah pempek sambil menatap keadaan kantin yang ramai.

Jessica baru sadar kalo tempat duduk mereka saat ini mejeng banget. Udah ngambil tempat yang ada di tengah-tengah kantin, bacot mereka gede-gede lagi.

Gak jarang banyak kakak kelas sama adek kelas yang ngeliat mereka tiap salah satu dari sepuluh orang ini teriak, sepuluh doang ya soalnya Jessica gak ikut-ikutan.

"Oi, Jess! Diem aja lu. Marah tah kita minta tolongin beliin jajanan?"

"Berisik lu."

Mereka tertawa mendengar balasan Jessica. Brandon yang tadi mengajak gadis itu berbicara pun ikut tertawa, ketawanya ngakak banget malahan.

"Kenapa sih lo daritadi sensian mulu? Lagi PMS?" tanya Jenina bingung. Ya, gak bohong sih kalo dia agak takut ngeliat tingkah laku Jessica yang gak biasanya dari pagi tadi. Sahabatnya itu kayak lagi emosional banget, marah-marahhh mulu kerjaannya.

"Gak." jawab Jessica singkat. Jenina gatau aja kalo dia lagi ngegalauin Alex yang deket banget sama Tania.

<> ▪︎ <>

Cookie script

"Ke kelas 11 IPS 3, yuk. Gue bosen disini-sini mulu." ucap Jenina selepas melihat Jessica udah selesai nyalin PR punya dia.

"Yeee, gatau bersyukur banget lu. Masih mending lu dapet kelas, tau gak? Guru-guru kan suka angkat tangan kalo jadi wali kelas di kelas yang ada lo nya." balas Jessica yang langsung mendapat toyoran di kepalanya.

"Lo tinggal jalan ke 11 IPS 3 apa susahnya, sih?! Lagian disana kan ada cowok kesayangan lo juga~"

Jessica sedikit terkejut mendengar godaan yang dilontarkan sang sahabat barusan. Dia berusaha keras memasang wajah juteknya. "Dih apaan sih? Cowok kesayangan gue siapa emangnya, hah?!"

"Jengga."

"Anjing lu."

Jenina tertawa kencang. Kemudian ia merangkul lengan kanan Jessica dan menyeret gadis itu ke kelas 11 IPS 3. Sesampainya disana, Jenina langsung menghampiri tempat duduknya Yunita yang dimana hanya ada gadis berzodiak Aries itu disana.

"Pagi, kawankuuu."

"Pagi, Nin. Tumben lo sama Jejes kesini? Mau minta bisikan materi kuis ya lo berdua?!"

"Suudzon banget jadi manusia. Gue bosen aja di kelas mulu terus ngajak si Jejes kesini deh."

"Ohhh gituuu."

"By the way, Linda sama Tania kemana? Kok lo sendirian doang?"

"Linda lagi nemenin Brandon sarapan di kantin, kalo Tania... Gatau deh gue. Tapi tadi sih gue liat dia sama Alex lagi ngobrol di depan kelas."

Mendengar itu, Jessica refleks melihat ke jendela kelas yang dimana ia langsung mendapatkan presensi Alex dan Tania dari belakang.

Jessica melihat juga dua manusia itu ketawa bareng-bareng dan seketika membuat dirinya sedikit sesak.

Sebenarnya, ada hubungan apa antara Alex dan Tania?

<> • <>

[✅️] Friendship Struggles | 04lineTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang