02. Weekend.

1.7K 179 27
                                    

Warning ada beberapa adegan dewasa, anak kecil di larang baca ⚠️

Enjoy!

"WINDU!"

Teriakan itu berhasil membangunkan Windu yang masih terlelap dalam tidurnya. Laki-laki berkulit pucat itu terduduk dengan mata terbuka sempurna, saking terkejutnya mendengar teriakan sang istri.

"Kenapa? Ada apa?!" Tanya nya dengan tergesa menghampiri sang istri yang tengah bercermin.

Karina berbalik dengan wajah di tekuk, lalu ia menunjuk ke arah leher jenjangnya yang terdapat beberapa tanda yang di buat oleh sang suami. Windu yang melihat itu hanya terkekeh sambil menggaruk tengkuknya yang tak gatal.

"Banyak banget! Ini nutupin nya gimana coba?!"

Windu tersenyum lalu mendekat ke arah Karina, laki-laki itu memeluk sang istri menaruh dagu nya di kepala Karina.

"Nggak usah di tutupin lah, kamu tetep cantik walaupun banyak tanda merah begitu hahaha."

"Nyebelin banget, sih! Untung ini hari libur." Dengus Karina sambil mencubit tangan kekar Windu.

"Daripada cemberut terus, mending kita morning sex." Bisik Windu seduktif.

Karina melotot, "Nggak! Enak di kamu, semalem nggak cukup apa?!" Ketusnya.

"Kamu juga enak kali, semalem aja des–"

Windu belum menyelesaikan ucapannya namun Karina sudah membekap mulut sang suami dengan tangan kanannya, pipi nya memerah karena ucapan frontal sang suami.

"Nyebelin, ih!"

"Hahahah!"

Karina berusaha melepaskan pelukan Windu, tapi Windu malah mengeratkan pelukannya pada Karina.

"Lepas ih! Aku mau masak, ini udah jam tujuh tau, kita harus sarapan!"

"Nggak mau lepasin." Ucap Windu meledek.

"Sayang, lepasin ya? Aku mau masak, kamu nggak laper emang?"

Windu menggeleng, lalu mengangkat tubuh Karina. Yang di angkat terlonjak kaget dan langsung mengalungkan tangannya di leher Windu, kaki nya pun melingkar di pinggang sang suami.

"Windu, ih! Aku mau masak..." Rengek Karina.

Windu tetap menggeleng, ia malah membawa sang istri menuju ranjang nya, membaringkan Karina dengan dirinya berada di atas sang istri. Ia tersenyum licik melihat Karina yang terus merengek minta di lepaskan.

"Aku mau makan kamu." Bisik Windu.

Karina menelan ludahnya kasar, jujur ia sedikit takut melihat Windu dengan sisi liar nya, sudah di pastikan ia tak akan bisa berjalan hari ini. Ia memejamkan matanya ketika Windu mulai mencium bibirnya.

Windu melumat bibir atas Karina pelan, tangannya yang menganggur kini tengah berusaha membuka pakaian atas sang istri.

"Ahh.."

Desahan Karina terdengar ketika bibir Windu menghisap kuat lehernya, laki-laki itu dengan sengaja menggigit leher jenjang karina dan menambah tanda yang semalam belum hilang.

"Call me daddy."

"Yes dadhh..." Ucap Karina sambil menekan kepala Windu yang kini terbenam di antara kedua payudaranya.

Ciuman Windu turun ke arah perut, memberi tanda di sekitar pusar Karina, dengan tergesa ia membuka pakaian terakhir milik Karina.

"Kamu udah basah sayang, haha."

1000 TahunTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang