WORTH IT -28

64 7 0
                                    

Chyra membuka matanya perlahan, saat kesadarannya terkumpul, bau alkohol itu langsung menyerangnya. Tubuhnya terasa ringsek dan tempatnya sangat sempit.

Ia ingat, semalaman ia tidur di sofa sempit, sudahmah tubuhnya terjepit lagi. Bahkan saat ini Alder masih memeluknya seperti tadi malam.

Chyra menatap langit yang masih gelap, namun ia yakin ini sudah pagi. Chyra pun menyingkirkan tangan Alder yang memeluknya damai.

Suaminya itu mengerang, pelukannya justru semakin erat. "Masih ngantuk..."

"Der, ini udah pagi. Kita tidur di balkon loh." Chyra merasa tercekik, tangannya terus melepaskan pelukan Alder.

Alder membuka mata dan melepaskan pelukannya pada Chyra, laki-laki itu bangkit dan loading beberapa saat.

"Gue abis mabuk kah?"

"Iye, gue ajak masuk lo nya nyeyel pen tidur di sini" Chyra mendengus sebal.

Suaminya itu hanya menggaruk tengkuknya.

"Tar jam delapan kita ke rumah sakit..." Peringat Chyra seraya bangkit lalu masuk ke rumah.

"Iyeee..." Alder kembali menjatuhkan diri ke sofa.

***

Chyra membuka pintu kamar, dan tampak suaminya tengah berkutat dengan laptopnya. Alder terlihat sangat serius menatap layar laptop itu.

Chyra mendekat lalu duduk di samping Alder, saat ia melihat layar monitor terlihat gambar diagram dan data-data penting. Entahlah, Chyra tak paham soal itu.

"Lagi ngapain lo, Der? Ngedit?"

"Ngedit, alis lu?! Emangnya gue bocil?" Alder mendengus dengan pertanyaan istrinya.

"Dih, ngegas..."

"Hehe... Gue lagi bikin diagram laba penghasilan selama satu tahun..." Jawab Alder, ia menciut saat Chyra mendelik tajam padanya.

"Lo kerja?!" Chyra mendekap mulutnya tak percaya.

"Kalo gue gak kerja, gimana gue nafkahin lo?" Alder menghela nafas, menatap istrinya penuh sayang.

"Tapi kok lo gapernah cerita si ke gue..." Bibir Chyra mengerucut dengan tangan memainkannya lengan baju Alder.

"Ini bukan tugas lo... Gue udah biasa kok." Alder mengusap kepala Chyra.

"Lo kerja dari kapan?"

Alder terkekeh, apa ada yang salah dengan pertanyaan Chyra?

"Honestly, gue jadi CEO dari kelas sembilan. Gue gak ngerti mau ortu gue gimana, perasaan di film juga gaada umur segitu jadi CEO..."

Chyra hanya menyimak suaminya, memenuhkan tatapannya pada Alder.

"Lima belas tahun udah jadi CEO, padahal usia segitu lagi puber-pubernya, lagi asik main. Lah, gue malah dijejali sama urusan kantor..."

"Kasian banget..."

"Mungkin karena itu gue suka minum, Ra. Gue frustasi karena papa ngamuk ke gue abis abisan."

"Kok bisa ngamuk?"

"Waktu gue handle, perusahaan papa rugi besar. Padahal mikir, gue masih bocah disuruh jadi CEO. Bego banget emang..."

Chyra hanya mengusap bahu Alder, ia tak bisa berkata apa-apa. Takut salah. Suaminya itu malah memeluk Chyra.

"Dan... Gue gatau kenapa papa jodohin gue waktu gue kelas delapan, sebenernya mau papa itu apa sih?" Alder berdesis karena pusing dengan hal itu.

Chyra terdiam, ia ingat Gadish pernah bercerita padanya soal ini.

"Bapak lo pen yang terbaik buat anaknya, mungkin dia takut lo apa-apakan anak orang, jadinya dijodohin sejak dini." Ngawur Chyra, tapi benar.

"Papa emang tau banget gue bakal ambyar..." Alder cengengesan, masih memeluk Chyra.

"Dasar... Ishh, laki gue..." Ucap Chyra greget mengusap kepala Alder.

Alder tersenyum gelagapan, ia salah tingkah dengan perlakuan manis Chyra.

"Sarapan yuk, Der. Abis itu ke rumah sakit. Gue udah masak Scalop jamur Enoki "

"Mauu... Lo tenang aja, gue gak punya alergi. Jadi gak bakal dramatis kek di novel-novel gitu." Bawel Alder.

"Iya iya..."

"Kan kalo di novel tuh, si cowok makan udang atau apa abis itu alergi, diurusin bininya, so swiit... Bener gak?"

Chyra tertawa, Alder benar-benar bawel ternyata. "Kok lo tau cerita gituan? Suka wattpad juga?"

"Si janda bolong ngasih tau, dia juga nyuruh gue sakit, katanya biar so swit kayak di novel-novel" cerita Alder memecahkan tawa Chyra.

"Dasar Gadish..."

"Dahlah, makan yok! Gue mau masakan lo..."

***

Suami able 😣

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Suami able 😣

***

Part ini pendek ama penuh bacotan
prolog nya juga dikit...

Mon maap ya yorobuun🙏

Umin harap kalean suka ama nie cerita...

Mau cerita dikit, itung-itung memperpanjang part 🤧

Jujurly, umin perdana banget nulis di platform, pertama kali publish itu rasanya kek gejedar gejeder gejedor😂
Gimana ya? Intinya umin deg degan, overthinking, takut gaada yang baca 😭

Untunglah ada kalian yang selalu dukung umin 😢
Makasih buat kalian yang terus memapah umin agar terus berjalan...

Anjir gue mewek beneran😂

Temani umin hingga nanti yaa🌹
Untuk part ini kasih mawar dong...

Makasih😘
(Buat yang komen mawar, itu juga kalo ada)

WORTH IT [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang