dua

1.5K 96 1
                                    

Plak"

Suara tamparan kembali terdengar di kediam park,cacian kembali Jimin dengar degan derai air mata yang berlomba keluar dari bingkai mata indah itu,rasa sakit bukan hanya di pipi nya saja tapi juga di hati,rasa melawan? Seperti nya Jimin tidak berfikir tentang itu.

Sebenarnya pagi tadi bambam sudah menahan Jimin untuk tidak usah pulang dulu,tapi jimin tetap mau pulang degan alasan khawatir degan ibu nya di rumah, menurut bambam sih Jimin itu anak berhati malaikat, kenapa tidak Jimin sangat baik bahkan degan orang yang sudah melukainya selama ini,jimin memang sangat sayang kepada sang ibu walaupun jahat sang ibu sudah kelewat batas,bagi nya ibu nya adalah wanita tangguh wanita hebat dia sangat mencintai ibu nya.

Aku sudah muak melihat mu anak kurang ajar,aku sudah tak mau punya anak seperti dirimu lagi,kau hanya menyusakan asal kau tau"wanita gila harta itu pun menarik Jimin kasar sampai pergelangan tangan mulus Jimin sedikit memerah

Jimin hanya pasrah saat di tarik sang ibu keluar rumah bahkan saat di masukan ke dalam mobil dia masih menangis pasrah.

banyak tetangga jimin yang menatap iba,tapi apa daya mereka tak bisa menahan atau hanya sekedar menegur ibu jimin karena itu juga percuma

Mobil itu melaju cepat entah ke arah mana Jimin tak tau,

Setengah jam kemudia mereka akhirnya sampai di perkarangan mansion yang tampak sangat besar mewah dan terkesan elegan dengan warna tak terang itu"entah mansion siapa yang pasti nya Jimin tak tau siapa pemilik mansion megah ini,seketika ucapan eomma nya kemarin kembali melintas di benak nya,tentang dia akan menjual Jimin

Jimin di tarik keluar dan di seret paksa masuk ke dalam mansion bernuansa hitam abu-abu itu,baru saja ingin masuk di pintu utama tapi mereka sudah di cegat degan sepuluh orang berbadan besar yang berjaga di sisi kanan dan kiri pintu dengan masing-masing kiri di awasi lima orang

Maaf anda siapa dan ada keperluan apa anda degan tuan besar,apa anda sudah membuat janji dengan tuan besar kami,tampak sekali ketelatenan dari para pria yang bertanya tadi

Saya ingin bertemu tuan min sekarang ada keperluan penting,jawab nyonya Park

Seakan tau apa yang di maksud nyonya park karena ia membawa seorang namja pendek manis yang tampak ketakutan para pria itupun langsung paham apa yang akan wanita ini lakukan maka mereka mengatarkan nyonya Park dan Jimin bertemu degan tuan min

Jimin dan ibu nya di tuntun menuju satu ruangan yang sangat besar masih berwarna senada degan ruagan awal tadi ruagan itu tidak terlalu banyak barang,tapi ruagan itu tetap saja tampak elegan degan gaya seperti itu meja yang berbentuk bulan sabit dan kursi dengan warna yang sama coklat rak buku yang tersusun  rapi sofa karpet abu-abu dan hordeng yang berwarna sama dengan karpet

Ada apa"bahkan jimin mau pun ibu nya belum sempat menyapa tapi pria berwajah datar tatapan setajam pedang dengan aura yang mematikan duduk santai di kursi yang ada di ruangan itu, langsung menuntut inti kedatangan nyonya Park beserta anak nya

Bahkan Suga tak menawarkan nyonya Park untuk duduk dulu seperti kebanyakan orang pada umum yang sedang kedatangan tamu,tapi lain dengan min suga ini menurut nya itu tidak penting,

Nyonya Park tau betul kalau suga tak suka berbasa basi walau hanya mengucapkan selamat pagi,

Tuan saya ingin menjual anak tak berguna ini,ucap wanita itu sambil mendorong Jimin ke depan

Jimin sempat terkejut saat dia tau ibu nya akan menjual nya,buliran putih mulai keluar dari bingkai mata indah nya muka tertunduk tak berani menatap jawah namja yang berada di depan nya

Eomma"hiks j-jangan jual"hiks
jimine"hiks Jimin berusaha memohon kepada ibu nya tapi tampaknya keputusan wanita yang bernama Clara itu sudah sangat bulat saat ini

Mafia [Darah] Yoonmin Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang