duaempat

1.1K 119 17
                                        

Yoongi bukan orang yang bodoh, jelas. Terbukti dari banyaknya karir yang ia bangun di usia yang lumayan masih muda.

Yoongi bisa mengerti beberapa bahasa, ia juga bisa memimpin meeting penting negara, ia berteman dengan polisi, ia raja dari segala mafia, ia mapan dan sopan jika di depan kamera ya walaupun di balik layar ia sangat jauh berbeda.

Sifat yoongi itu egois, ia ingin menang sendiri, ya memang itulah sifat orang keras kepala, selain egois yoongi juga mempunyai sifat yang sangat orang-orang benci yaitu sifat "gengsi yang berlebihan" dan sial nya yoongi sangat kental dengan sifat itu.

Ia sebenarnya tau akan rasa yang baru saja tumbuh di dalam diri nya. lebih tepat di hati nya, hey yoongi itu bukan orang bodoh. Ia mengerti semua nya tapi dia sedikit tidak terima dengan kenyataan itu. Ia berfikir jika orang itu akan menguasai dirinya nanti dan yoongi sangat membeci itu. yoongi tidak suka di kuasai dia lebih suka menguasai. Ingat itu

Dan yang paling sial sial sial nya lagi, kenapa harus orang itu yang membuatnya bergetar.

*
*
*

Hari sudah terang, bulan sudah berganti shif dengan matahari, pagi yang cerah tapi tidak ada kedamaian di dalam mansion min ini, jika hari-hari sebelumnya mansion ini sunyi dan damai maka beda lagi dengan saat ini, di mana mana terdengar teriakan-teriakan yang menggema.

Hyung ini sudah siap semua nya, panggil kan mereka" tutur Jimin yang masih sedikit merapikan meja makan yang di atas nya sudah tersiap berbagai sarapan pagi yang bernutrisi

Oh ya baiklah" jin yang mendapat perintah dari Jimin pun segera berjalan dengan tertatih ke arah tangga, sambil memegang bawah perut nya yang terasa berat. sebelum"min yoongi Kim namjoon Jeon Jungkook apa kalian sudah mati hah!!!"

Suara teriakan namja bunting itu membehana di dalam Mansion, bahkan beberapa maid dan bodyguard ada yang melindungi telinga nya dengan cara menutup kedua lubang telinga mereka menggunakan kedua tangan.

Yaampun apa mereka sudah mati" omel namja bunting itu kembali lagi ke arah meja makan

Jimin menghela nafas lelah, bahkan ia masih duduk di kursi roda nya saat ini, pagi-pagi sekali seokjin sudah datang ke kamar bryan yang sekarang sudah menjadi kamar milik nya juga, seokjin meminta bantuan Jimin untuk menolong nya memasak sarapan pagi, meski sudah di tolak secara terang terangan tapi tetap saja seokjin keukeuh dengan permohonan nya

"Ayolah jimine, baby ingin aku memasak sarapan pagi ini, dan ia ingin kau juga ikut memasak bersama ku" ya begitulah kira-kira bujuk rayuan jin tadi pagi

imimin bayan au mam yam goyeng banak-banak cekali" tiba-tiba saja si bocil mengagetkan Jimin yang masih dalam mode lelah, seharusnya ia masih di atas ranjang nya saat ini menikmati waktu libur nya selama seminggu kedepan seraya memulihkan kondisi dan tenaga.

Oh, bayan mau apa hm?" Dengan susah payah Jimin meraih nasih dan lauk yang bryan ingin kan, meski juga di bantu oleh beberapa maid

Yaampun syubin bangun kan appa mu sekarang juga dan paman kelinci mu itu, dan oh bangun kan juga si paman es mu" suruh seokjin yang sudah lelah menjerit-jerit memanggil tiga orang itu

Ne eomma" dengan patuh syubin menaiki tangga untuk menjalankan titah sang eomma

Aku bisa gila di buat mereka" jin mengurut jidat nya yang sedikit berdenyut, dan mengelus perut nya juga yang tiba-tiba saja keram ringan

Jimin yang melihatnya hanya terkekeh renyah.

Cukup lama syubin di lantai atas hingga salah satu manusia yang membuat jin radang tenggorokan pun turun dengan muka bantal nya rambut yang masih acak-acakan salah satu tangan namja itu masuk kedalam celana menggaruk pantat putih nya.

Mafia [Darah] Yoonmin Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang