hari berlalu dengan cepat, rasa-rasanya baru sebentar Jimin tidur tapi yoongi sudah membangun kan nya saja, dengan mata yang masih sedikit mengantuk Jimin pun kembali ke Mansion. Tentu dengan bryan yang masih tertidur pulas di gendongan sang Daddy, tadi nya yoongi ingin membangun kan bryan tapi di tahan oleh Jimin
Di dalam mobil tak banyak suara yang tercipta, hanya ada suara-suara mobil dan Motor yang berlalu lalang di luar sana, Jimin masih asyik dengan ngantuk nya sedang kan yoongi yang duduk di samping Jimin juga tengah asyik mengecek dokumen yang baru di kirim kan sekertaris nya.
Tak terasa kini mereka sudah sampai di depan pintu masuk mansion, yoongi keluar mendahului Jimin, ia segera menunju ke kamar sang anak, lalu membaringkan nya di kasur
Tak lama setelah nya Jimin juga ikut masuk ke kamar dengan langkah yang lunglai, tampak sekali gurat ke lelahnya di sana, bahkan ia tak memperdulikan yoongi yang masih di sana, Jimin langsung menjatuhkan diri nya di atas kasur dan langsung tidak sadarkan diri
Yoongi yang melihat tingkah Jimin pun hanya menggelengkan kepalanya saja, sedikit iba melihat raut kelelahan Jimin, pasti Jimin sangat lelah mengigat ia baru saja sembuh dari sakit di tambah harus bergerak full hari ini.
Yoongi berjalan menghampiri Jimin, membuka sendal rumahan Jimin, lalu membuka selimut yang tadi sempat Jimin tarik untuk menutupi badan nya
Hey, mandi dulu Jimin" gumam yoongi tepat di samping telinga Jimin, membuat sang empunya sedikit terganggu akan suara itu
Yurii jagan cabut bulu mata ku, astaga lihat air mancur itu tidak lucu" bukan nya merespon perkataan yoongi Jimin malah mengigau tidak jelas
Yoongi terkekeh geli mendengar igauan Jimin, "lucu sekali"batin nya
Ah, asal kau tau kau mulai berani menguasai hati ku beberapa Minggu ini. cih berani sekali mahkluk cantik ini"
kata kan kalau yoongi sudah gila, ia berbicara dengan orang yang sedang tidak sadar
Oke jujur yoongi sedikit malu mengakui ini, tapi itu lah ada nya, sampai kapan lagi ia akan membohongi diri nya sendiri, yoongi akui diri nya egois ia hanya memikirkan keinginan nya saja tanpa melihat ke arah hati dan pikiran nya.
Sudah beberapa Minggu ini Jimin selalu menghantui pikiran nya, yoongi merasa sangat aneh dengan rasa ini, rasa yang belum pernah ia rasa kan.
Selalu ingin melihat nya, selalu ingin mendengar suaranya, selalu ingin dekat kalau bisa memeluk nya, yoongi selalu berpikir apakah orang yang sedang jatuh cinta akan selebay itu
Kalau ia, yoongi rela menjadi orang lebay demi Jimin
Yoongi terkekeh geli dengan pikirannya sendiri.
Tangan yoongi terangkat mengelus rambut Jimin dengan lembut, sesekali yoongi akan mengusap dahi Jimin yang lembut, selembut pantat bryan, cukup lama yoongi dalam posisi itu hingga kaki nya terasa keram karena sedari tadi ia berjongkok di samping ranjang.
Yoongi pun berdiri dari jongkok nya, ia melihat Jimin yang sepertinya akan jatuh karena berbaring terlalu di tepi
Yoongi pun mengangkat Jimin untuk memperbaiki baring sang pujaan hati supaya tidak terjatuh dari ranjang.
Dehi yoongi mengerut, mata nya yang sipit semakin ia sipitkan, ia membungkuk melihat kasur yang tadi tempat Jimin berbaring di bagian pantat nya basah
Tanda tanya besar muncul di kepala yoongi, tidak mungkin kan Jimin masih ngompol di kasur. Sangat tidak lucu
Tapi kalau Jimin tidak ngompol kenapa kasur nya bisa basah, yoongi terus berpikir dengan akal pintar nya
Hingga rasa penasaran sangat amat bulat di rasa, dengan keberanian tinggi akhirnya yoongi memberanikan diri untuk menyentuh pantat padat Jimin, sekedar ingin memastikan apa betul Jimin ngompol
KAMU SEDANG MEMBACA
Mafia [Darah] Yoonmin
AcakMafia itu rata-rata serem bagi semua orang tapi ngak bagi Jimin ______________________________ Yoongi yang terlalu nekat mencintai Jimin yang tidak tahu menahu tentang dunia yang di arungi nya Yoongi selalu pintar dalam situasi apapun itu tapi yoon...