sembilanbelas

973 117 26
                                    

Tak seperti biasanya pagi ini kediaman min tampak lebih sepi dari pada biasa nya

Di mansion itu hanya tersisa seokjin Jimin bryan dan syubin saja selebihnya sudah pergi pagi-pagi buta tadi entah kemana bahkan namjoon saja tak memberi tahu seokjin dulu pagi tadi

Hyung kau sungguh tak ingin ikut?" Jimin menatap seokjin hawatir, walaupun di rumah banyak maid dan bodyguard tapi tetap saja Jimin khawatir takut takut jika terjadi sesuatu kepada jin jika ditinggal

Aishh...sudah ku katakan jimine aku akan baik baik saja di rumah" seokjin bukan tak ingin ikut bersama Jimin untuk mengantarkan anak anak, tapi seokjin tidak bisa jika berjalan terlalu lama, perut nya sudah sangat besar jadi dia akan susah jika bergerak terlalu aktif, bahkan jin saja sudah tak memakai celana dalam lagi karena sudah tak bisa lagian dia akan sering buang air kecil jadi pasti ia akan merepotkan Jimin nanti nya.

Jimin menghela nafas panjang, lelah sudah ia membujuk seokjin untuk ikut bersama mereka ke sekolah tapi tetap saja namja bunting itu tak mau, bukan apa apa hanya saja sedari tadi pikiran Jimin tidak enak seperti ada yang mengganjal di pikirin nya tapi ia tak tau apa itu

Oke, baiklah jika ada sesuatu yang terjadi segera meminta pertolongan ke maid atau bodyguard ya hyung" pesan Jimin kepada jin yang hanya mengangguk anggukan kepalanya saja

Hm, aku mengerti cepat lah pergi nanti anak anak terlambat" sungguh jin sudah tak tahan lagi mendengarkan pesan pesan Jimin yang menurutnya terlalu berlebihan

Kami pergi sekarang" Jimin memasuki mobil yang akan mengantarkan nya, di dalam sudah terisi dua anak yang tampak asyik dengan dunia mereka masing-masing

Mobil mulai beranjak keluar dari gerbang Mansion untuk menuju sekolahan duo bocil yang tampak asyik dengan mainan bryan yang baru, kemarin yoongi baru membelikan nya

Entah kebetulan atau apa tiba tiba saja seokjin merasa sangat gelisa melihat mobil yang membawa Jimin dan anak anak keluar dari gerbang

Tapi kegelisahan itu ia tepis jauh jauh, mungkin hanya kebetulan saja" gumam jin pelan

***

Ku lihat mobil nya sudah keluar, lakukan dengan mulus maka bonus mu akan ku tambah tiga kali lipa dari yang ku janjikan" perintah namja yang duduk tenang di dalam mobil mewah itu, di genggaman nya berteger ponsel yang sedang melakukan panggilan suara dengan seseorang

Baik tuan, apa perlu saya hilang kan saja nyawa semua nya?" Tanya seseorang yang berada di seberang telepon

Jangan dulu kalau urusan itu biar aku saja yang lakukan, kau cukup melakukan tugas mu" panggilan di putuskan sepihak oleh namja yang tengah menyeringai melihat mobil hitam yang mulai menjauhi mansion di belakang nya ada mobil lain yang tampak mengikuti mobil hitam tersebut

min suga ku hancurkan milik mu kali ini" kemudian tawa menggelegar memenuhi mobil Lamborghini Aventador yang sedang namja itu duduki

***

Jk apa kau tak lelah,hm" Suga bertanya malas melihat adik sepupunya yang masih saja bermain dengan mayat yang sudah hancur itu

Bukan nya suga takut atau jijik melihat mayat itu tapi ia hanya merasa bosan melihat nya, sudah tak menarik lagi" kata nya

hyung apa masih ada lagi yang harus ku basmi, aku masih ingin menyayat penis nya untuk menambah koleksi ku" jika orang mengoleksi berbagai barang barang branded maka beda lagi dengan kelinci bermarga jeon ini, dia lebih suka mengoleksi berbagai macam penis manusia asli yang langsung di ambil nya sesaat sebelum membunuh sang "mangsa"

Menjijikan, untuk apa kau mengoleksi benda menjijikan itu, itu semua menjijikan kecuali milik ku" Suga berucap angkuh

Yasudah buka celana mu aku akan mengambil nya saat ini juga, akan aku letakkan di etalase kaca yang terbuat dari berlian" jenaka jk seraya beranjak dari tempat nya duduk tadi, menendang bola mata sang korban yang sudah tak berdaya

Mafia [Darah] Yoonmin Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang