FILWU

148 34 1
                                    






Selama kerja kelompok berlangsung sesekali Vivi membujuk Chika agar mau berbicara dengannya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.



Selama kerja kelompok berlangsung sesekali Vivi membujuk Chika agar mau berbicara dengannya. Tapi, sayang sekali Chika tidak begitu menghiraukannya.

Tadi disaat Vivi berniat menjemput Chika pun ternyata Chika sedang tidak ada dirumah, dan ternyata saat Vivi pergi tak lama Chika datang ke rumah Dirga.

"Chikkk." panggil Vivi. Saat ini masing-masing sudah di bagi tugasnya dan sedang mengerjakan tugas tersebut dengan posisi berpencar Dirga dan Farrel memilih untuk mengerjakan di dalam saja. Namun, Chika memilih di luar sembari menikmati angin malam. Kabar buruknya, Chika di buntuti oleh Vivi. "Chikaa pstt pstt."

Chika menghela nafas dalam dan mengantup matanya sejenak. "Apa?" akhirnya setelah sekian lama, Chika menanggapi Vivi.

"Lu jangan marah dong sama gue." kata Vivi.

"Siapa juga yang marah." setelah berucap demikian Chika kembali fokus pada pekerjaannya.

"Tapi kok lu diemin gue?" Chika kembali tidak menjawabnya. "Ohh gara-gara kemarin di tempat les yee? ya sorry deh. Sorry kalau gue bikin lu malu, lagian gue becanda juga biar si Mira kaga bareng gue."

"Ya tapi ngga usah gitu juga kali. Lo ngga liat sekeliling apa kalau disana banyak orang? apa lo ga takut di cap aneh sama orang-orang? disana juga ada kak Jean, yang bener aja." hening. Suasana menjadi hening setelah Chika berbicara.

Tapi, sedetik kemudian Chika mendengar tepukan tangan dari sampingnya yang tidak lain dan tidak bukan itu tepukan tangan Vivi.

Vivi bertepuk tangan sambil menggelengkan kepalanya takjub. "Wow, itu kalimat terpanjang yang keluar dari mulut lu selama ngobrol sama gue."

"Terserah." demi apapun tidak ada hal yang menyebalkan selain seorang Vivi. Ia sudah mengeluarkan effort berbicara panjang lebar, tapi Vivi tidak menggubris perkataannya dan malah menotice hal lain.

"Ya sorry deh. Minta maaf nih gue kalau becanda gue ga enak. Padahal gue mau ngasih tau semua orang kalau lu pacar gue."

"Ih ngimpi lu. Lu ngomong gue pacar lu lagi gue pukul ya." kesal Chika dan hendak beranjak pergi.

Vivi terkekeh gemas. "Weii jangan pergi dulu. Ini gue serius dah mau minta maap. Maap yee kalau gue bikin lu malu atau kesel, gue becanda doang—oke sorry juga kalo becanda gue berlebihan, janji ga ngulang deh serius." jari telunjuk dan tengah Vivi menacung membentuk huruf V.

Chika diam-diam tersenyum tipis melihat Vivi yang entah terlihat sedikit lucu (?) menurutnya. "Dih apaansi." gumam Chika di dalam hati dan kembali memasang wajah datarnya.

"Hm." Chika hanya berdehem dan langsung melangkahkan kakinya untuk masuk kedalam rumah Dirga.

"Chik ah." Vivi mengejar dan meraih tangan Chika. "Jawab dulu yang bener kek. Gini deh kalo lu maafin gue besok lu berangkat bareng gue, kalau belum maafin harus dimaafin. Tuhan aja maha pemaaf Chik."

fall in love w u [HIATUS]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang