FILWU

144 31 7
                                        




Hari ini merupakan hari yang disenangi oleh para siswa, karena mendadak para guru melaksanakan rapat

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.





Hari ini merupakan hari yang disenangi oleh para siswa, karena mendadak para guru melaksanakan rapat.

Jangan berharap kelas akan damai dan tentram disaat jam kosong seperti ini, karena itu sangat mustahil.

Lihat saja kelas Vivi saat ini, terdengar sangat ricuh. Ada yang menyalakan spiker JBL ada yang menonton film bahkan ada yang bermain bola di dalam kelas yang pelakunya adalah Dirga dan dua anak laki-laki ditambah Vivi yang ikut-ikutan.

Paling hanya satu dua orang yang memilih membaca buku atau mengulang pelajaran yang ydisalah satunya adalah Chika sudah pasti.

"Heh ih jangan main bola dikelas! mau kena kaca?" tegur Tesa gadis yang paling galak di kelas Vivi.

"Hih ih jingin miin bili dikilis! mii kini kicii?" Lagi dan lagi Dika selalu meniru gaya bicara Tesa dengan vokal i sembari mencibir-cibirkan bibirnya, membuat beberapa anak kelas yang melihat pun tertawa karena ekspresi wajahnya menjadi lucu.

"Dikasih tau teh ih ngeyell malah kaya gitu, awas aja sampe kena kaca."

"Moal atu bro kalem we, bentar ya geulis."
(Gaakan bro tenang aja, bentar ya cantik.)

"Ciee geulis ciee uhuyy." sahut Vivi seolah menjadi mak comblang, walau akhirnya mendapatkan lemparan dompet berisi pulpen dari Tesa.

"Geleuh." (Jijik) ucap Tesa yang langsung melanjutkan kegiatannya menguncir rambut satu ke belakang, ia sudah malas untuk mengingatkan. Karena walaupun mulutnya sampai berbusa, peringatannya tidak akan didengar oleh mereka.

Namun, tiba-tiba Mira bangkit dari duduknya dan berteriak, "ITU DOMPET PULPEN PUNYA GUE KENAPA LO LEMPAR, TESA!"

Vivi masih dengan posisi memegang dompet yang barusan dilempar oleh Tesa. Ia kemudian mengangkat benda itu seraya bertanya, "punya lo?"

Mira—sang pemilik dompet pun langsung bergerak untuk mengambil dompetnya dari Vivi. Namun, Vivi menghindar dan Mira terus berusaha agar dompet miliknya yang kini ada di tangan Vivi segera kembali kepadanya.

"SINIIN GAK?!"

"Ambil lah kalo nyampe," ujar Vivi sembari mengangkat dompet itu setinggi mungkin menggunakan tangan kanannya. Ia seolah mengejek Mira yang lebih pendek darinya dan pasti tidak akan sampai meraih dompet itu.

Mira sampai menarik seragam Vivi, sehingga bisa terlihat jelas kalau mereka sampai kontak fisik.

Chika melihat sekilas, dan ia bisa melihat pemandangan itu. Vivi terlihat sangat puas sembari tertawa renyah melihat Mira yang kesulitan meraih dompetnya. Tetapi Chika hanya melihat sekilas, kemudian kembali dengan fokusnya. Ia tidak peduli dengan apapun yang terjadi di kelas ini.

"Eh Rell tugas indonesia udah di print?" tanya Chika pada Farrel yang sedang bermain game di handphone nya.

Farrel pun memberhentikan game nya lalu membalikan badan menghadap Chika. "Belum Chik, lupa. Niatnya nanti pulang sekolah, dikumpulinnya 2 hari lagi kan ya?"

fall in love w u [HIATUS]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang