Warning!
"Hargailah karya author dengan cara vote dan komen, jangan mau jadi silent reader!! Untungnya buat kalian apa? Lagian vote dan komen itu gratis gais, jadi jangan lupa tinggalkan jejak kalian disini."
Jangan lupa follow terlebih dulu!
Perlu di ingat ya sebelum baca, pokoknya inget aja kalau diumur 2 bulan torik udah haji.
Dan, perlu diingat juga kalau suka ya lanjut baca, kalo ga mending skip aja deh!
🕊️🕊️🕊️
بِسْــــــــمِ اٌللَّهِ اٌلرَّحْمَنِ اٌلرَّحِيْـــــــــمِ
🕊️🕊️🕊️
Shalat lah walaupun terpaksa, berhijab lah walau terpaksa. Karena lebih baik dipaksa masuk surga, daripada sukarela masuk neraka.
- Fahri Srkoepp -
🕊️🕊️🕊️
"Zahroh gue mau nanya," ucap Shanum tiba-tiba ketika sudah berhasil duduk dikursi disamping Az-zahra Alfathunissa, sahabatnya dikelas.
Zahra mendongak sembari mendengkus kesal, "Wa'alaikumsallam warahmatullah!" sindir Zahra ketika melihat Shanum yang kini sudah duduk disampingnya tanpa mengucapkan salam terlebih dulu dan lebih memilih melepas hijabnya untuk membenarkan rambutnya.
Katakan saja Zahra sudah sangat kesal dengan kebiasaan sahabatnya ini jika sudah berhasil masuk kedalam kelas pasti tidak akan pernah mengucapkan salam.
Yang sering dilakukan Shanum yaitu terkadang teriak-teriak tidak jelas hanya demi mendapatkan perhatian dari semua teman kelasnya. Sudah pasti yang mendengar itu kesal bukan? Tapi, sangat disayangkan sekali dikarenakan semua teman kelasnya tidak ada yang berani membantah Shanum, yang berani hanyalah sahabat-sahabatnya saja yaitu Zahra, Sahal, dan Farel tentunya.
Mendengar sindiran sahabatnya, sukses membuat Shanum menyengir malu. "Assalamu'alaikum.... Ughteaaa Zahroh," ralatnya dengan terpaksa sembari memaksakan bibirnya untuk tersenyum.
"Wa'alaikumsallam warahmatullah... Kebiasaan kamu, Num! Nama aku itu Az-zahra Alfathunissa, biasa dipanggil Zahra bukan Zahroh,"
Shanum menjentikkan jarinya kuat-kuat di kening Zahra, "Sama aja. Mau Zahra kek, mau Zahroh, itu nama tetap sama!"
Kesal! Zahra langsung menepis kasar tangan Shanum, "Mau ngapain kamu kesini?"
KAMU SEDANG MEMBACA
Cold Teacher (Revisi)
Spiritual[ғᴏʟʟᴏᴡ ᴅᴜʟᴜ sᴇʙᴇʟᴜᴍ ʙᴀᴄᴀ!] ʀᴏᴍᴀɴᴄᴇ - sᴘɪʀɪᴛᴜᴀʟ "Pak Haidar?" panggil salah satu siswi. Tanpa menoleh Haidar menjawab, "Kenapa?" "Saya pernah mendengar kisah tentang Khadijah yang mengungkapkan perasaan cintanya pada Rasulullah," jelas siswi itu se...