02. Di sita

74.1K 7.1K 1.2K
                                    

Warning!

"Hargailah karya author dengan cara vote dan komen, jangan mau jadi silent reader!! Untungnya buat kalian apa? Lagian vote dan komen itu gratis gais, jadi jangan lupa tinggalkan jejak kalian disini."

Jangan lupa follow terlebih dulu!

🕊️🕊️🕊️

بِسْــــــــمِ اٌللَّهِ اٌلرَّحْمَنِ اٌلرَّحِيْـــــــــمِ

🕊️🕊️🕊️

Kalau kita sendiri nggak bahagia, gimana mau bahagiain orang. Terus buat apa bahagia berdua. Kemudian jadi beban, karena diliat orang. Buat apa? Mending jadi diri sendiri aja. Terserah orang mau ngomong apa, orang kita bahagia dengan jalan kita sendiri.

- Gilang Dirga -

🕊️🕊️🕊️

Tringggggg

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Tringggggg....

Bel ganti pelajaran pun telah berbunyi, guru yang tadi mengajar di jam pertama kini langsung bergegas keluar begitu saja tanpa berpamitan ke murid-muridnya.

Melihat sang guru sudah keluar dari dalam kelas sukses membuat Shanum dan semua teman-teman kelasnya bernapas lega, akhirnya guru yang mengajar keluar juga, begitulah kira-kira keluh kesah siswa-siswi didalam kelas ini.

Setelah berperang dengan rumus-rumus matematika yang tidak kunjung mereka paham juga sampai sekarang. Itu sukses membuat ada sebagian dari siswa-siswi menjadi uring-uringan tidak jelas.

Belajar matematika selama dua jam sukses membuat Shanum ikut uring-uringan juga. Shanum merasa kesal dengan rumus matematika yang sudah ia pelajari selama dua jam, tetapi kenapa bisa sesulit itu untuk dipahami.

Padahal, belajar selama dua jam itu sudah sangat cukup untuknya merasa paham dan mengerti dengan rumus-rumus tersebut. Tapi, ternyata tidak bagi Shanum, Shanum masih merasa kesulitan dalam hal ini.

Karena merasa kesal dengan semuanya. Tiba-tiba saja Shanum melepas hijabnya dan disimpannya hijab itu di bahunya.

Lantas, Shanum mulai membenarkan rambutnya untuk dikuncir dengan benar. Agar rambut itu tidak keluar-keluaran lagi dari hijab putihnya.

Zahra yang melihat tingkah gegabah Shanum yang mana sudah membuka hijabnya, sontak memegangi kening sahabatnya. "Num? Kenapa buka hijab? Nanti ada pak Haidar," tanya Zahra panik.

Kesal! Dengan kasar Shanum langsung menepis tangan Zahra. "Gue cuma benerin rambut doang, nggak ada niatan lain!" sahutnya seraya kembali menguncir rambutnya.

Cold Teacher (Revisi)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang