29

590 135 3
                                    

***

Tepat dua minggu setelah masa ujian berakhir, pertunangan mereka dilangsungkan. Acaranya dilakukan pada Sabtu malam, berupa pesta kecil yang hanya mengundang keluarga dan teman-teman dekat. Seperti acara keluarga pada umumnya, mayoritas yang datang adalah kolega juga teman-teman orangtua dan kakek mereka.

Jiyong hanya mengundang empat orang temannya, sedang Lisa hanya mengundang tiga orang teman sekelasnya- Karina, Minjeong juga Jungkook yang selama berminggu-minggu terus memohon untuk diizinkan datang dan melihat. Lisa tidak benar-benar ingin mengundang mereka, ia hanya risih karena terus dibujuk.

Pestanya berlangsung di rumah pribadi keluarga Park. Sebuah rumah bergaya hanok di atas bukit yang tidak seberapa tinggi. Bukit itu adalah aset turun-temurun dalam keluarga Park. Sebuah rumah hanok besar di puncak bukitnya sebagai rumah utama, kemudian beberapa rumah hanok kecil di sekitarnya yang lebih mirip kamar-kamar penginapan.

Jiyong dan empat temannya datang dengan mobil mereka masing-masing. Lisa sudah di sana sejak dua hari yang lalu sementara Karina, Minjeong dan Jungkook tiba di stasiun beberapa waktu lalu dan membuat Lisa harus menjemput mereka. Saat Lisa tiba setelah menjemput teman-temannya di stasiun, Jiyong dan teman-temannya juga sampai di rumah itu. Mereka semua memarkir mobil di lahan datar dekat gerbang masuk ke rumah utama.

"Oh? Oppa! Kau bilang akan sampai setelah makan siang?" tegur Lisa, yang berlari mendekat saat Jiyong baru saja keluar dari mobilnya. "Oppa tidak pulang lebih dulu?" susulnya, sebab ia tahu kalau keluarga Jiyong juga tinggal di kota yang sama. Kakek mereka sering bertemu dan menghabiskan waktu bersama. "Paman dan bibimu sudah datang tadi pagi dan sekarang ada di penginapan, di sana, hanok dekat pohon jeruk," tunjuk Lisa, pada sebuah hanok yang tidak jauh dari sana.

"Aku pernah ke sini," komentar Jungkook yang langsung mengeluarkan kameranya untuk mulai merekam. Meski Lisa tidak menyukainya, pria itu tetap bersikeras untuk merekam sebanyak yang ia bisa dan menjadikannya konten di kanal YouTube-nya nanti. "Aku menginap di rumah hanok di kaki bukit tadi," ceritanya. Ya, bukit itu lebih mirip sebuah tempat wisata daripada penginapan, sebab seluruh bangunannya berupa hanok-hanok kecil yang terawat. Dan semua hanok itu memang disewakan.

"Tunjukan dulu videonya sebelum kau mengunggahnya, aku akan menuntutmu kalau kau tidak melakukannya," ancam Lisa, hampir memukul Jungkook yang sedang merekam pemandangan dari atas bukit itu. Gadis itu kemudian membungkuk, menyapa sopan pada teman-teman Jiyong yang kini mendekati mereka. Ada Seunghyun di sana, juga dosen dari fakultas lain, kehadiran mereka membuat Lisa merasa salah untuk bersikap santai.

"Wah... Aku tidak tahu kalau ada rumah tinggal di sini, aku pikir ini penginapan juga," komentar Seunghyun, yang ternyata sudah beberapa kali datang ke sana untuk urusan artikel budaya yang ia tulis.

"Gerbangnya memang selalu di tutup," balas Lisa. "Oppa, aku ingin mengenalkan teman-temanmu pada orangtuaku, tapi tidak ada siapapun di rumah. Kakekku pergi dengan kakekmu memilih arak, lalu ibu dan ayahku pergi ke bandara menjemput paman dan bibiku," katanya dan Jiyong hanya menganggukan kepalanya.

"Antar saja mereka ke kamarnya," kata Jiyong, yang selanjutnya bergerak menjauh karena dapat sebuah telepon dari dosen senior di kampus.

Seungri dan Daesung menggerutu, sebal karena Jiyong masih bekerja di hari pentingnya itu. Sedang Lisa terkekeh karena hari itu mereka hanya akan bertunangan, bukannya akan menikah. Seolah dirinya adalah pemandu wisata, Lisa mengajak orang-orang itu berkeliling. Ia ajak mereka melihat-lihat isi rumahnya. Menunjukan apa yang ada di balik pagar. Ada sebuah halaman yang luas dengan sebuah hanok besar di tengah-tengahnya. Rumah utamanya dua lantai dan hanya ditinggali oleh tiga orang- kakek, ayah dan ibunya. Tidak jauh dari hanok itu berada, ada sebuah rumah kecil di sebelahnya, itu adalah kamar tidurnya.

Gasoline Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang