PART 2 (C)

11 2 0
                                    

Jika pada akhirnya, kita terus salah kira, bagaimana cara meneruskan hingga bahagia?





”kurung dia dan pastikan jangan keluar, jika sampai dia keluar mungkin hukumannya akan semakin berat, " ucapan itu membuat Kucing ketakutan.

Tubuhnya bukan hanya sakit tapi hampir berubah menjadi abu, kemungkinan besar dia musnah.

"Aku akan kembali dalam keadaan yang sama,  dewa! Aku bahkan tidak tau apa yang aku rasakan... Lalu... Lalu kenapa pada akhir kehidupan sakit itu lebih menyakitkan."

Tayson membawa kucing ke dalam kamarnya,  mengobati sebagian besar luka yang terlihat ditubuhnya.

"Setelah sembuh,  lebih baik kamu pergi aku takut Kaisar akan memperpanjang masalah itu,  kau dalam bahaya besar."

Kucing hanya memejamkan mata.

Seminggu berlalu,  dia bahkan enggan membuka matanya. Napas sesekali, tubuhnya tak bergerak meski luka ditubuhnya menyakitkan.

Dua minggu berlalu.

Kucing membuka mata, namun tubuhnya bukan lagi seekor kucing.

Dia menjadi seorang gadis.

Tayson membuka pintunya,  ingin memastikan bahwa kucing itu masih hidup.

"pus... Makanlah,  aku meminta pelayan memasakan ikan goreng untukmu, pasti enak rasanya," ucap Tayson saat membuka pintu.

Tanpa menoleh,  Tayson menutup pintunya lagi,   baru berbalik,  melihat seorang gadis yang terduduk dengan tenang.

"aku... Aku tidak butuh makan Tayson," gumam gadis itu.

"Nona.. Al," gumam Al,  membuat gadis itu dengan cepat menahan tangan Al.

"Jangan beri tau kaisar bahwa ini aku..."

"Kaisar mencari anda..."

"Aku mohon," bisik Al.

Tayson yang ingin segera memberi tahu Kaisar mengurung niatnya. Sepertinya Al sama sekali tidak ingin menemui Kaisar.

"Biarkan dia menemani Jihan, aku hanya di utus untuk menjadi racun penyembuh racun."

"Tapi Nona,  Kaisar..." Tayson belum selesai mengatakan sesuatu dengan cepat Al memotongnya.

"aku tidak perduli dengannya,  ada bagian takdir yang tidak mengizinkan kami saling mengetahui,  Tayson, biarkan aku istirahat sebelum aku menyelesaikan tugasku, ini bukan tawaran tapi ketetapan." Ucap Al,  dia berusaha mengabaikan apapun perkataan Tayson. Untuk apa penjelasan tanpa kepastian,  ucapan tanpa pembuktian,  seperti masak air di perapian yang tersiram hujan.

Tayson mengangguk "Jika ada yang ingin Nona katakan aku pasti akan merahasiakan," Tayson duduk di dekati Al.

"Di bagian akhir, aku pikir itu sudah berakhir,  sakit... Pedih,  sesak itu hilang tapi ternyata tidak,  semua semakin menjadi-jadi," gumam Al.

"Apakah Nona akan kembali? Maksudku untuk waktu yang lama?" tanya Tayson.

Al menggeleng.

"Terlalu murah hati,  jika langit membiarkan matahari dan bulan bersatu terlalu lama, akan ada waktunya bulan rela hilang demi matahari yang tenang." gumam Al.

God Blood (Shasa X Zent)Where stories live. Discover now