PART 4 (A)

9 0 0
                                    

"HahahahahaKaisar terlalu bodoh menyerap racun yang telah menyatu dengan darahku,  sama saja meyumbangkan kekuatannya padaku, "

"Ai... Bagaimana dengan Al?”

" Dia sudah hancur sekarangmenggunakan kekuatannya untuk menyelamatkan manusia biasa itu hal yang sia-sia."

"Aku juga mendapatkan kekuatannya,  tapi ada yang lebih ingin aku dapatkan."

"Apa?”

" Kehancurannyaapakah Steven sudah siap?"

"Dia sudah menyiapkannya."

Ai menghilangnyatanya Ai adalah bayangan yang tidak memilik wujud asli.

***

Al telah berubah manjadi abu beberapa saat kemudian Al menjadi wujudnya.

"Kekuatanmu aku tidak bisa mengatakan stabil tapi ini tubuh ke 4 mu,  akan ada hadiah kecil dariku,  Dewi Bulan."

"Katakan saja kau akan membunuhku lagi kali ini,  itu lebih melegakan," teriak Al. Suaranya menggema ke arah langit,  membuat seseorang tertawa mengejeknya.

Al memejamkan mata,  dia menghilang menuju tempat Pho. Teleportasi yang dia gunakan kecepatan tinggi,  sekejap mata Al sudah berada di depan tempat yang dia tuju.

"Pho...," teriak Al.

Al menyembunyikan Pho di dalam gua tak jauh dari perbatasan dunia Dewa, tempat yang paling aman dan tidak pernah dijamah manusia ataupun dewa. Al melangkah masuk dengan sangat pelan. Jika kakinya meninggalkan jejak,  dia takut akan ada yang mencari tau siapa dirinya.

"Pho...!” teriak Al.

"Pho..  Aku rindu!” teriak Al.

Sudah seharian Al mengintari gua itu,  Al terduduk lemas,  bukan karena lelah,  dia tidak menemukan Pho,  apakah kali ini kekuatannya benar-benar berkurang banyak, atau... Pho sadar lalu pergi mencarinya lagi,  atau Pho diculik. Berbagai macam alibi muncul begitu saja dalam pikiran Al.

"Al rindu Pho, please come back baby," rayu Al.

Al mengusap wajahnya kasar,  kemana lagi dia harus mencari Pho,  meskipun Pho marah padanya, ia tidak akan pernah meninggalkan Al. Al mencari jalan kembali namun tidak juga dia temui,  "astaga kekuatanku," ucap Al.

Berulang kali Al mencoba mengeluarkan kekuatannya,  namun lagi-lagi hilang begitu saja.

Al berlari menjauhi tempat itu,  terus menjauh rasanya seperti semakin dekat. Al tidak menyerah,  dia terus memacu kedua kakinya yang lelah,  menjauh... Jauh... dan jauh....

Akhirnya dia menemukan pintu keluar tadi.

"Astaga... Astaga apakah Pho terkubur di sana,  aku mencarinya dengan ikatan batin itu tapi tidak bisa merasakan apapun." gumam Al. Menghapus airmata yang mengalir tanpa henti.

God Blood (Shasa X Zent)Where stories live. Discover now