.
.
| WARNING DI SETIAP CHAPTER
SHOUNEN-AI/YAOI/BL/BXB
SILAHKAN TEKAN TOMBOL KEMBALI JIKA TIDAK SUKA |.
.
______________________________________
Kenapa orang-orang terus berusaha bicara dengan Ryan? Itu yang sedang dipikirkan oleh seorang Dylan.
Dia kesal setiap kali dirinya diinterupsi oleh orang lain saat sedang bersama Ryan.Dylan hanya bisa memperhatikan saat Ryan berinteraksi dengan orang lain. Dan itu hampir setiap saat.
"Kenapa orang-orang senang sekali bicara dengan Ryan?" Dylan bertanya secara sadar tidak sadar.
Dolly yang di sampingnya hanya menghela napas menganggap pertanyaannya itu sedikit konyol. "Karena dia yang paling bisa diandalkan dan bertanggung jawab, kau tahu? Kau bisa bicara padanya untuk masalah yang sedang kau alami. Terutama soal tugas sekolah dan tobot. Kau juga sering melakukannya kan?"
"Aku tidak." Dylan memalingkan wajahnya untuk menyembunyikan rona merah di pipinya. Untung saja Dolly tidak menyadarinya.
"Teman-teman," panggilan dari Kory menengahi percakapan mereka.
"Bagaimana kalau setelah ini kita pergi mencoba kemampuan baru tobot kita masing-masing, ayah bilang kita sudah boleh mencobanya hari ini." Jelasnya dengan berseri-seri.
"Benarkah?" Dolly berseru dengan antusias.
"Ya, Ryan juga sudah setuju." Ucap Kory menujuk Ryan di belakangnya dengan ibu jarinya.
"Aku juga setuju. Aku ingin melihat bagaimana W telah berkembang." "Jam berapa?" Nathan menimpali sekaligus bertanya.
"Eh? Bukannya setelah ini langsung saja?"
Ucapan Kory ditanggapi dengan helaan napas Nathan.
"Aku masih harus mengurus adikku."Kory langsung cemberut kecewa dibuatnya, sebelum Ryan mendekatinya dan menepuk pundaknya. "Kita bisa pulang dulu untuk makan siang dan mengerjakan tugas-tugas yang kau tunda."
Kory hanya meringis mendengar bagian akhir kalimatnya.
Ryan menatap anak laki-laki yang lebih tinggi dengan tersenyum lembut. "Tidak perlu terburu-buru, Nathan. Kita bisa melakukannya saat kau luang."
Nathan hanya mengangguk mendengarnya.
Dylan melirik Ryan tepat saat dia juga melihat ke arah Dylan, yang secara spontan membuat Dylan langsung mengalihkan pandangannya berpura-pura tidak sedang memandanginya.
"Apa-apaan ini. Menatap matanya saja aku tidak bisa."
______________________________________
.
.
.
Ryan, Kory, Dylan, Dolly, dan Nathan mencoba beberapa teknik baru. Mereka melakukannya dengan semangat. Kecuali Dylan yang tidak begitu fokus karena bolak-balik mencuri-curi pandang ke arah Ryan.
"Kenapa Ryan tidak langsung mencobanya dengan X saja?" Ucap Dylan memperhatikan Ryan dan Kory yang menggabungkan X dan Y.
"Ku dengar Ryan sudah pernah mencobanya sendiri dengan X, jadi sekarang dia ingin mencoba gabungan X dan Y." Jawab Nathan di sebelahnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Can I Love You? [Dylan x Ryan - Tobot]
FanfictionWARNING BL (Boys Love) Mengandung sho-ai/yaoi/bxb/bl/malexmale. DLDR Perjuangan Dylan yang selalu berkelahi dengan perasaannya sendiri, berada dalam kebimbangan dan kegelisahan karena rasa ketertarikannya pada temannya sendiri. Rasa yang berusaha ia...