About Them

813 62 7
                                    


.

.

| WARNING DI SETIAP CHAPTER
SHOUNEN-AI/YAOI/BL/BXB
SILAHKAN TEKAN TOMBOL KEMBALI JIKA TIDAK SUKA |

.

.


____________________________________________________________________________

Ada kalanya Ryan menjadi orang paling pemaaf di dunia, dan ada kalanya juga dia hilang kesabaran. Hari ini antara keduanya.

Ryan tidak tahu harus bersikap bagaimana saat mengetahui bahwa adiknya berkelahi dengan temannya.

Ryan hanya berdiri tanpa mengatakan sepatah kata pun. Dia menatap Kory dan Dylan bergantian. Tidak ada yang bersuara. Dia masih tidak menemukan kata untuk diucapkan.

"Yah, jika kau bertanya-tanya apa alasan mereka berkelahi, aku tidak tau." Ucap Dolly yang masih memelototi mereka berdua.

Ryan memiliki ekspresi tidak terkesan di wajahnya. Dia menatap Kory seperti menuntut penjelasan.

"Pada dasarnya ini kesalahannya." Desisnya sambil melirik sebal pada Dylan.

"Aku tidak melakukan apa-apa."

"Tidak usah pura-pura bodoh, Dylan."

"Aku tidak habis pikir dengan jalan pikiranmu." Dylan berusaha menjaga suaranya tetap rendah meskipun sudah sangat kesal.

"Berkelahi lagi, dan aku akan panggil guru." Ucap Dolly memperingatkan.

Ryan yang sejak tadi menyimak keributan mereka akhirnya mengambil keputusan.

"Kupikir kalian lebih bijak dari ini." Dia menatap Kory. "Kita perlu bicara." Ryan langsung membalikkan badannya dan berjalan pergi tanpa menunggu.

Kory menghela napas panjang sebelum akhirnya mengikuti Ryan.

Dolly, Dylan, dan Layla menatap saat kakak-beradik itu mulai menjauh.

"Lebih baik kalian berdua menjaga jarak untuk saat ini." Ucap Dolly pada Dylan sebelum dia juga berjalan pergi.

______________________________________

.

.

.

Ryan dan Kory berjalan cukup jauh dari tempat tadi, sampai Ryan menghentikan langkahnya dan berbalik untuk menatap adiknya.

"Kenapa kau seperti ini?" Ryan berkata setelah keheningan beberapa saat.

Kory balas menatap sang kakak dan melihat tatapan matanya yang menampilkan rasa kecewa. Alisnya berkerut. "Aku melakukan ini untukmu!"

Ryan menghela napas panjang seolah sudah melakukan percakapan ini berulang kali. "Hentikan permasalahan ini, Kory."

"Kau tidak tau apa yang ada dalam pikirannya, Ryan!" Balas Kory yang semakin frustasi.

"Dan bagaimana denganmu? Kau bisa tau apa yang dia pikirkan?" Ryan bertanya dengan tenang namun jelas.


Kory hanya diam saja, dia tidak menemukan kata-kata tepat yang dapat membantahnya.

"Kumohon, Kory, jangan seperti ini."

Tidak ada sedikitpun kemarahan dalam suaranya. Ryan terdengar seperti sedang berusaha membujuk seorang anak kecil dengan lemah lembut.

Can I Love You? [Dylan x Ryan - Tobot]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang