Alarm

757 71 8
                                    

.

.

| WARNING DI SETIAP CHAPTER
SHOUNEN-AI/YAOI/BL/BXB
SILAHKAN TEKAN TOMBOL KEMBALI JIKA TIDAK SUKA |

.

.

______________________________________

"Andai saja aku punya keberanian untuk bicara padanya. Bagaimana jika ada orang lain yang lebih cepat dariku?"

Z memperhatikan tuannya yang sepertinya sedang bimbang. "Apa yang kau bicarakan, Dylan? Itu yang kukatakan."

"Aku suka pada seseorang." Ujar Dylan blak-blakan.

Z nampak terkejut dengan kejujuran itu. Dia ingin membantu tuannya dengan masalahnya.
"Oh, benarkah itu? Siapa orangnya? Itu yang kukatakan."

"Rahasia."

Tapi sepertinya sulit.

.

.

.

.

.

Para pilot tobot tengah duduk-duduk di dekat sungai sambil memakan es krim. Tobot tidak bersama mereka saat ini.

"Kau tahu? Kemarin aku melihat gerak-gerik aneh Diluk dan para anak buahnya. Tapi aku tidak melakukan apa-apa karena aku sedang bersama Timmy saat itu. Dan W bilang nampaknya itu bukan masalah besar." Ucap Nathan yang sudah menghabiskan es krimnya.

Dolly mengangkat alisnya. "Apa yang mereka lakukan?"

"Mereka mengendap-endap dari toko serba-ada. Setelah itu pergi ke taman bermain meskipun tidak memainkan apa-apa."

"Kau tidak memeriksanya?" Kali ini Ryan yang bertanya.

Nathan menatapnya sebentar sambil berpikir. "Apakah menurutmu ini hal yang perlu kita selidiki?"

"Aku khawatir jika ternyata ini hal yang serius."

"Oh, Diluk pasti tidak akan berani macam-macam. Tidak perlu terlalu khawatir, teman-teman. Jika memang Diluk membuat masalah, aku bersumpah setelah ini dia bahkan tidak akan berani untuk menginjakkan kaki di kota Daedo." Ujar Kory.

"Menurutmu apa yang dia lakukan?" Dylan akhirnya bersuara.

"Mungkin dia hanya mencuri beberapa makanan."

"Kurasa kau benar."

Ryan menatap mereka dengan tatapan tidak percaya. "Teman-teman, apakah kalian menganggap mencuri sebagai hal wajar?"

Mereka saling pandang lalu mengangkat bahu sambil tersenyum malu-malu.

Kory tidak sengaja menangkap tatapan Dylan yang terlihat sangat bersemangat lurus ke arah Ryan. Kory semakin dibuat bertanya-tanya saat Ryan balas menatap Dylan dan tersenyum kecil seperti malu-malu.

______________________________________

"Hei, Dolly, apa menurutmu Dylan sekarang jadi lebih sering bersama Ryan?" Kory bertanya pada Dolly yang sedang membereskan bekal makanannya.

Dolly mengangkat kepalanya dan menatap Kory. "Benarkah?" Dolly tampak berpikir. "Yah, sebenarnya menurutku juga Dylan lebih banyak bicara jika di dekat Ryan. Meskipun waktu itu pernah tidak bicara padanya seharian."

Kory mengerutkan alisnya bingung. "Sebenarnya mereka ada masalah apa? Beritahu aku!"

Dolly mengangkat bahu dan mengambil tasnya. "Mana aku tahu."

"Ck, dasar gadis aneh." Kory langsung berjalan pergi.

"Apa katamu?!"

Kory cepat-cepat bersembunyi dari kejaran Dolly dan mengambil jalan lain ke rumah.

Akan aku cari tahu sendiri saja

____________________________________________________________________________

| Maaf, cuma chapter singkat. Kehabisan kata-kata. |

25 Desember 2022

Can I Love You? [Dylan x Ryan - Tobot]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang