.
.
| WARNING DI SETIAP CHAPTER
SHOUNEN-AI/YAOI/BL/BXB
SILAHKAN TEKAN TOMBOL KEMBALI JIKA TIDAK SUKA |.
.
______________________________________
"Ceritakan padaku semuanya." Kory menggebrak meja di mana seorang anak laki-laki duduk di kursinya yang dirinya merupakan saksi atas kejadian yang menimpa Ryan.
Kory melotot padanya menuntut jawaban.
Sebelumnya...
Kory sedang asyik makan siang saat mendengar suara ribut yang disusul dengan teriakan dan suara heboh lainnya, dia penasaran dengan apa yang terjadi dan baru akan menutup makan siangnya saat seorang teman sekelas berlari tergopoh-gopoh ke arahnya.
Wajahnya berkeringat dan tampak panik. Tiba-tiba saja Kory merasa gelisah dan deg-degan.
"Ryan! Ryan terjatuh dari tangga!" Ucap anak itu dengan napas yang terengah-engah.
Anak-anak lain yang mendengarnya ikut terkejut dengan ekspresi ngeri.
Kory sempat membeku sejenak sebelum berdiri dengan gerakan cepat. "Di mana dia?! Beritahu aku sekarang!"
Kory mendesak agar anak itu memimpin jalan saat mereka berlari ke tempat kejadian.
Dan setelah sampai di sana, Kory melihat yang lain berkerumun di satu tempat dan dia mendekat hanya untuk melihat Ryan yang hampir tak sadarkan diri sambil dipegangi oleh temannya. Ada darah yang mengalir dari pelipisnya yang kini menodai lantai.
Ryan merintih pelan sambil mengepalkan tangannya erat.
"Tunggulah, Ryan! Kau akan baik-baik saja. Pertolongan akan segera datang dan menolongmu." Ucap temannya untuk menenangkan.
Mereka tahu mereka tidak bisa melakukan sesuatu seenaknya saja saat melihat bahwa kepalanya lah yang terluka, takut jika mereka melakukan hal yang tidak seharusnya malah akan berakibat berbahaya atau bahkan fatal bagi Ryan.
Kory terlalu terguncang melihat keadaan kakaknya sampai baru sadar kalau Dylan berlutut di sampingnya sambil memegangnya tangannya.
Kory menghentikan air mata yang mengancam akan mengalir dan menerjang ke depan sambil menyingkirkan semua yang menghalanginya.
"Hei, Ryan, kau bisa mendengarku?" Kory berkata dengan suara yang hampir gemetar.
"Ryan?"
Kory terus menatap Ryan yang tidak menjawabnya ataupun memberi respon, dan dia sadar bahwa Ryan tidak lagi memejamkan matanya dengan kencang dan tidak lagi merintih kesakitan.
"Ryan!" Kory dan yang lain langsung panik melihat Ryan yang sudah tak sadarkan diri.
Mengingatnya saja sudah membuat Kory kembali mengkhawatirkan kakaknya yang saat ini sedang dirawat di ruang kesehatan.
Kory mendongak melihat Dylan yang baru saja masuk ke kelas.
"Ah, kau juga, Dylan! Kau juga ada di sana kan?"
Dylan hanya menatapnya sekilas lalu langsung duduk di kursinya, dia tampak murung.
"Hei, Dylan, aku bicara padamu!" Kory berjalan mendekatinya dengan tidak sabar.
Dylan mendecakkan lidahnya dan menghela napas kasar. "Aku tidak tahu, Kory. Aku juga kebetulan lewat sana dan melihat mereka."
Kory menyipitkan matanya. "Sejak tadi tidak ada yang memberitahuku apa yang menyebabkan Ryan jatuh. Apa kau tahu?"
KAMU SEDANG MEMBACA
Can I Love You? [Dylan x Ryan - Tobot]
FanfictionWARNING BL (Boys Love) Mengandung sho-ai/yaoi/bxb/bl/malexmale. DLDR Perjuangan Dylan yang selalu berkelahi dengan perasaannya sendiri, berada dalam kebimbangan dan kegelisahan karena rasa ketertarikannya pada temannya sendiri. Rasa yang berusaha ia...