HAMIL?

1.4K 58 6
                                    

Rindu itu curang selalu bertambah tanpa tahu bagaimana caranya untuk berkurang” 

Mudah di kenal namun sulit untuk di lupakan”  _terlalugamon

***
Saat matahari sudah menerangi dunia. Semua orang melakukan tugasnya masing-masing. Sedangkan cowok yang berinisial NFB  yang tak lain adalah Noe. Noe sedang berdiri terdiam di dapur. Bingung harus bagaimana. Masak Indomie ga bisa apa lagi masak sayur. Ya, hari ini memang hari Minggu.

“Ngapain” Secara otomatis Noe membalikkan badannya mencari sumber suara tersebut. Ya, itu suara dari Laras.

“Hehe” Noe menyengir kuda

“Mau masak Lo?” Tanya Laras sinis

“Enggak lah. Emang gue bisa masak” Kata Noe jujur.

Laras mendekat ke arah Noe kemudian mengambil beberapa sayuran serta bahan bahan yang di butuhkan. Tangannya mulai memegang pisau lalu memotong sayuran.

“Gue bantu ya” Ujar Noe mengambil alih sayur yang hendak Laras ambil

“Diem atau gue bacok ginjal lo” Ujar Laras menatap Noe dengan pisau tepat di hadapan Noe.

“Jangan galak galak mba. Nanti cepet tua” Noe lari terbirit-birit menuju ke arah kamarnya

Tak lama Noe masuk ke kamar. Laras masuk ke kamar mandi. Mual nya kembali lagi. Bibirnya juga sudah memucat.

“Gue ga kuat kalo kek gini terus” gumam Laras merasa frustasi dengan keadaannya saat ini.



***

“Enak juga masakan Lo ras” puji Noe menatap Laras dengan senyum menghiasi wajahnya.

“Ga usah muji muji gue deh. Lo udah sering makan masakan gue” Sinis Laras tanpa menatap wajah suaminya.

“Lo udah sehat?”

“Hm”

“Bibir Lo masih pucat ras. Lo istirahat aja” Usul Noe. Ia melihat wajah Laras saat Laras hendak mengambil tisu yang sempat Noe pegang.

“Gue ga papa”

“Lo sebelumnya ga pernah gini”

“Hoeekk” Laras lari menuju tempat cuci piring yang berada di dapur. Bodo amat dah mau keliatan jorok atau enggak.

Noe yang melihat Laras seperti itu panik seketika. Ia menghampiri Laras “Lo kenapa? Ke dokter ya?” Ujar Noe sambil memegangi rambut Laras agar tidak terkena muntahan.

“Telpon mama ya?” Ujar Noe. Ia mengambil handphone nya dari saku celananya. Lalu mulai menghubungi teri-ibu Laras.

“Arrggh. Lo kenapa si ras” Ucap Noe frustasi sampai ia menjerit seketika. Noe masih saja memegangi rambut Laras.

Gue lagi ngandung anak lo” balas Laras dalam hati

Saat Laras sudah mendingan. Noe menuntunnya agar masuk ke kamar dan beristirahat. Pastinya Noe yang mengantikan Laras untuk mencuci piring kotor.

“Segini mah kecil” Ujar nya menyombongkan diri karena sudah menyelesaikan semua cucian piring.

Ting ... Ting.... Ting..

Mendengar ada yang menekan tombol bel. Noe segera membukakan pintu tersebut. Noe sudah tau siapa dia.

“Assalamualaikum” Ucap wanita paruh baya serta cowok berumur sekitar 20 tahun.

“Walaikumsalam” Balas Noe serta senyum

“Kak Noee...” Ujar balita lalu memeluk Noe erat. “Saka kangen sama kak Noe” Aku saka dalam pelukan Noe “Saka juga kangen sama kak ayas”

NoLasTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang