CONGRATS

714 47 7
                                    

Tidak ada hidup tanpa masalah. Jika ingin tenang maka matilah”








****

"No?"

"Hm" Jawab Noe dengan berdehem, bahkan tanpa memalingkan pandangannya dari arah jalan.

"Lo kenapa diemin gue dari tadi?" Tanya Laras. Tangannya memaksa wajah Noe untuk menatap dirinya.

"Lo kan mainan hp dari tadi. Gue fokus nyetir. Jadi ya udah" Balas Noe datar. Matanya kembali beralih ke jalan. Untungnya jalan raya saat ini sepi. Jadi tidak ada insiden saat Laras memaksa Noe menatap nya.

"Lo marah?" Laras mengerutkan keningnya.

"Marah karena apa?" Tanya Noe.

"Kirain Lo marah"

"Gue gak marah ko. Cuman ngambek aja"

"Dih" cuek Laras. Ia kembali memainkan benda pipih canggih lagi.







****

Sesampainya di apartemen. Noe segera duduk di sofa. "Kita pindah" Ucap cowok dengan tinggi 182 Cm itu tanpa menatap wajah istrinya yang sedang berada tepat di samping nya.

"Pindah ke mana?" tanya Laras mengerutkan keningnya.

"Ke rumah yang udah papah kasih waktu itu" Noe meletakkan Handphone nya di atas meja dan beralih menatap Laras.

"Besok aj-"

"Enggak. Gue udah nyuruh temen gue buat bantuin kita" Noe memotong ucapan Laras.

"Yowes" balas Laras lesu.

"Kalo Lo gak mau beres beres gue aja yang beresin semua baju nya" Ucap Noe. Seketika mata hitam Laras berbinar.

"Makasih. Emang suami terbaik" Sahutnya lalu memeluk Noe.

"Tapi ada syaratnya" Bisik Noe saat masih dalam pelukan Laras. Wanita 17 tahun itu segera merenggangkan pelukannya.

"Apa?"

"Kasih gue 2 ronde malam ini" Balas Noe dengan senyum menyebalkan.

"Ck. Gak mau. Dan gak akan terjadi" Balas Laras. Tangannya mencubit perut Noe.

"Lo nyubit gue. Gue buat cupang di leher Lo" ancam Noe. Wajahnya langsung mendekati leher mulus putih Glowing bak pantat bayi milik Laras.

"Mau apa Lo!!" pekik Laras. Matanya melebar menatap tajam Noe.

"Itung itung gue silaturahmi sama 3 berudu gue ras" Sahut Noe. Bibirnya di majukan dan tidak menatap Laras.

"Dih"

"Kalo Lo gak mau. Gak pa-pa" Noe mengajak kepala Laras menyender ke bahunya. "Kalo Lo cape Lo tidur ada. Biar gue sama Curut Curut gue yang beresin baju Lo" Lanjut cowok yang sama.

Tidak ada Jawaban karena wanita yang di ajak bicara sudah  sudah memejamkan mata nya sebelum Noe berbicara.

Ting.... Ting.... Ting...

Mendengar suara bel berbunyi Noe segera  menggendong Laras ke kamar. Setelahnya ia membuka pintu apartemen.

Tampak lah 3 cowok tampan di hadapannya. Itu, Irsyad Reza dan Egend.

"Ngapa Lo nyuruh kita ke sini!" sarkas Egend dengan nada tinggi

"Walaikumsalam" Balas Noe sedikit menyindir.

"Assalamualaikum" Bukan Egend yang menyahuti tapi Reza.

"Di wakili sama Reza" Sahut irsyad tangannya menunjuk Reza yang berada di samping Egend. Matanya menatap ke arah Noe.

NoLasTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang