MASIH TIDAK PERCAYA

639 47 8
                                    

Mohon maaf apabila ada typo dalam cerita ini. Itu semua hanya kesalahan yang tidak di sengaja. Terimakasih

****

Masalah yang kamu hadapi bukan untuk menjatuhkanmu, tetapi agar kau bisa berfikir lebih dewasa dari hari ini, kemarin, dan sebelumnya”

        “Ingat, penyesalan itu ada di akhir”
              _Rezaabrahamaditiya.

****

"Firza. Duduk sini"

Noe yang baru saja keluar dari kamar mandi langsung di sambut oleh Arifin. Pria paruh baya itu menatap Noe dengan tatapan mengerikan. Noe menurut, ia mulai duduk tepat di samping Arifin.

"Kenapa yah?" Tanya Noe.

"Kamu lagi ada masalah sama Laras?"

Sudah Noe tebak. Ayahnya pasti akan membicarakan masalah keluarganya. "Ayah tau dari mana?"

"Masih tanya lagi. Ayah tadi denger Reza marahin kamu. Ayah belum Tuli Za" Ketus Arifin.

Noe terdiam.

"Masalah apa?"

"Enggak ada masalah!!" Balas Noe dengan nada sedikit tinggi.

Arifin berdiri dari duduknya "Enggak kamu bilang?. Kalo emang gak ada masalah kenapa kamu dari kemarin di sini!!? Hah!!?" Tanyanya dengan nada tinggi.

"Semua karena Laras. Laras pelacur. Pecundang, jala—"

PLAK....

Belum sempat Noe menyelesaikan kalimatnya tapi, pipinya sudah di tampar oleh Arifin. "BERANI KAMU BILANG PELACUR KEPADA ISTRIMU SENDIRI!!?"

"ITU KENYATAAN AYAH!!"

"Kamu sudah ingkar janji Za. Mana janji kamu? Kamu sudah berjanji di hadapan pak alle dan tamu undangan waktu itu. Kamu ingkar!!!"

PALK...

Noe memegang pipinya yang terasa sangat panas lantaran tamparan dari Arifin yang begitu keras. "Papanya Laras penyebab meninggalnya Neomi yah!!. Firza gak terima itu!!"

"Tau dari mana kamu tentang itu hah!!?"

"Adel" Balas Noe datar.

"Percaya kamu sama Adel?" Setetes air mata mengalir melewati pipi Arifin. Ia tidak menyangka jika rumah tangga anak semata wayangnya akan hancur seperti ini.

"Laras udah pernah seks bebas sama Guntur" Balas Noe tak mau kalah.

Arifin menghapus air matanya. Menatap Noe tajam "Ada bukti?" Pria paruh baya itu mengangkat satu alisnya.

Tanpa basa-basi. Noe berlari kecil ke arah meja belajar. Cowok itu mengambil sebuah iPad yang tergeletak di meja belajarnya. "Ini liat" menyodorkan iPad berwarna hitam itu.

Terlihat sebuah vidio berdurasi 30 detik. Arifin mengerutkan keningnya. Lelaki itu mulai menyetel Vidio tersebut.

2 detik setelahnya. Kedua alis Arifin terangkat "Percaya?" Tanyanya sembari menyodorkan iPad ke pemiliknya.

"Keliatan jelas yah"

"Kamu percaya sama orang yang katanya musuh bebuyutan kamu itu!!? Hah!!?" Lagi dan lagi nada bicara Arifin menaik. "Bodoh, percaya gitu aja tanpa bukti yang jelas" Cetusnya. Lalu pergi meninggalkan Noe. Tak lupa Arifin memukul pelan kepala Noe.

"Ayah yakin kamu bakal nyesel nantinya" Ujar Arifin saat kakinya menginjak di depan pintu kamar

10 menit setelahnya. Elvira datang lengkap dengan nampan berisi susu dan satu piring buah-buahan. Wanita paruh baya itu menaruh nampan itu di Nakas. Duduk di sofa lalu Menatap anak laki-lakinya dari atas sampai bawah. Noe tersenyum kearah bundanya. Ia kira Elvira sudah tidur mengingat sekarang sudah terlalu larut malam.

NoLasTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang