Part 14

108 12 0
                                    

Jika Jessie masuk, dia tidak bisa latihan dan percuma juga dia masuk kalau ujung-ujungnya dia hanya bengong mending diam di asrama.

"Kak, aku di ruangan Kakak saja ya. Aku bosan di asrama mulu," mohon Jessie memelas sayangnya Hyera tidak peduli.

"Tidak ada kata penolakkan dan diam di kamar," tegas Hyera tidak terbantahkan, Jessie cemberut dan mengangguk saja.

Mereka geleng-geleng kepala saja, jangankan Jessie, mereka saja kadang tidak bisa menolak perintah Hyera jika menggunakan nada tegas atau serius.

Selain Miyuki yang selalu bisa menebak kondisi seseorang, Hyera juga bisa sayangnya dia tidak pernah menunjukkan seperti Miyuki.

"Kalian balik gih, mandi sana," suruh Hyera diangguki mereka.

Mereka pamit lalu kembali ke kamar masing-masing untuk mandi, sedangkan Hyera yang sudah menyuapini Jessie sampai habis kini dia mengendong Jessie ala bridal style ke kamar mandi.

Mereka akan mandi bersama, Jessie yang digendong kaget dan mengalungkan tangannya ke leher dia. Di kamar mandi, dia melepaskan pakaian mereka.

Jessie tidak malu lagi saat tubuhnya dilihat dia, karena tubuhnya sudah dilihat berkali-kali.

Berbeda saat Jessie melihat tubuh dia yang sangat terbentuk untuk seorang gadis, Jessie meneguk salivanya, jujur tubuh dia sangat wow bagi Jessie.

"Kenapa lihatnya gitu, hmm?" tanya Hyera mengelus pipi Jessie.

"Tubuh Kakak bagus dan berbentuk," balas Jessie gugup.

"Kalau itu kamu tidak sakit, sudah aku terjang kamu di sini," bisik Hyera membuat Jessie merinding.

Hyera terkekeh melihat Jessie yang merinding, padahal Jessie sendirilah yang selalu menggoda dia tapi Jessie yang ketakutan.

Dia segera memandikan mereka, dia tidak mau berlama-lama juga apalagi dia belum sarapan, bisa-bisa dia telat ke sekolah.

Walau sekolah ini tidak menuntut murid belajar, tetap saja datang tepat waktu itu wajib. Saat menyabuni tubuh Jessie, dia menahan desahannya.

Dia tidak mau diterjang Hyera, walau Hyera sendiri bilang tidak akan menerjang dia di kamar mandi.

"Desah saja, jangan ditahan gitu," kata Hyera terkekeh.

Hyera tahu kalau Jessie menahan desahan dia, Hyera tidak tega lah mana Hyera terus membiarkan dia menahan jadi Hyera menyuruh dia mendesah saja toh Hyera bisa mengontrol nafsunya.

"Kak," balas Jessie malu sambil memeluk tubuh Hyera.

"Kenapa malu sih? Desah saja, aku bisa ngontrol nafsu kok," kata Hyera lembut, Jessie masih diam memeluk Hyera.

"Malu," cicit Jessie pelan, Hyera terkekeh lagi.

"Kakak!" kesal Jessie dalam pelukan Hyera.

Hyera melepaskan pelukan Jessie lalu dia mencium bibir Jessie, mereka sama-sama terhanyut dalam ciuman. Dia memeluk pinggang Jessie, sedangkan Jessie mengalungkan tangannya di leher Hyera.

Eeuumm.

Setelah puas mencium, Hyera menghentikan ciuman mereka. Dia bisa melihat wajah Jessie memerah karena malu, Hyera ingin terkekeh namun ditahan.

"Aku cinta kamu, Je. Lanjut mandi ya," kata Hyera tersenyum.

Kak Hye sangat baik, setidaknya aku tidak akan menyesal memberikan mahkota ku kepadanya. Semoga aku bisa membalas cintanya, walau aku tahu ini salah, batin Jessie tersenyum.

Mereka melanjutkan mandi yang tertunda karena drama, sehabis mandi barulah mereka mengeringkan diri masing-masing. Hyera memakai seragamnya, sedangkan Jessie pakai pakaian santai.

Jessie tidak jalan ya, Hyera mengendong dia ala bridal style dari kamar mandi ke kamar lagi. Setelah itu, Hyera juga yang menyiapkan pakaian mereka jadi dia tinggal pakai saja.

Sehabis pakaian, Hyera mengeringkan rambutnya barulah rambut Jessie setelah itu dia memilih sarapan dulu, dia tidak mau sakit lagi.

"Kak, Kakak kapan pulang?" tanya Jessie yang melihat Hyera fokus makan.

"Istirahat dan pulang sekolah," balas Hyera tanpa menatap Jessie.

"Istirahat?" gumam Jessie pelan yang masih terdengar Hyera.

"Kamu butuh makan juga, kalau aku tidak pulang. Kamu makan dari mana?" tanya Hyera menatap Jessie, Jessie paham maksud dia.

Sehabis makan, Hyera membersihkan bekas makanan dia. Dia tidak mau Jessie yang membereskan nantinya, apalagi Jessie masih sakit. Setelah itu, dia menghampiri Jessie yang masih duduk anteng di pinggir kasur.

"Kamu jangan banyak gerak selama aku sekolah, aku pergi dulu," kata Hyera lembut lalu dia mengecup bibir Jessie sekilas barulah dia pergi ke sekolah.

"Manis," kata Jessie tersenyum sambil memegang bibirnya.

Jessie membaringkan dirinya di ranjang, dia tidak tahu harus ngapain, dia hanya tahu kalau dia harus diam di kamar hingga Hyera kembali walau dia tahu itu membosankan.

Di sekolah, Zevilion langsung latihan di ruang mereka. Mereka berlatih karena mereka tidak ada tugas perusahaan, makanya mereka bisa berlatih.

Sehabis latihan, mereka langsung mandi dan berganti pakaian. Saat jam istirahat, Hyera menitip makanan ke Yovela dan dia menunggu di luar kantin karena dia harus balik ke asrama.

Yovela mengiyakan, setelah pesanan siap barulah dia memberikan makanan itu ke Hyera. Hyera mengucapkan terima kasih, lalu dia kembali ke asrama.

Di asrama, Hyera melihat Jessie yang anteng tiduran bahkan dirinya datang saja, Jessie tidak tahu. Dia menaruh makanan untuknya di meja, barulah dia menghampiri Jessie dengan makanan untuk Jessie.

"Jangan melamun terus," kata Hyera lembut membuyarkan lamunan Jessie.

Jessie menoleh dan dia tersenyum, lalu dia mengubah posisi dari tiduran menjadi duduk dengan Hyera yang membantu dia.

"Kakak," balas Jessie senang memeluk Hyera yang masih berdiri.

"Baru ditinggal bentar Je, makan dulu ya," kata Hyera terkekeh, diangguki Jessie.

Hyera duduk dipinggir ranjang, lalu dia menyuapini Jessie. Tidak ada penolakan seperti tadi pagi, Jessie menerima saja. Percuma juga nolak, ujung-ujungnya Jessie tetap disuapin juga.

Sehabis Jessie makan, barulah dia yang makan. Jessie memandangi dia yang makan, dia sadar kalau Jessie memandangi tapi dia masa bodo saja.

"Aku balik ke sekolah ya Je," kata Hyera setelah makan.

Hyera bisa melihat raut sedih di wajah Jessie, dia tidak bisa lama-lama di sini karena dia harus balik ke sekolah dan tugas dia masih menunggu.

"Masih ada istirahat kedua dan pulang sekolah, masa sedih sih," lanjut Hyera mengelus kepala Jessie.

"Aku senang Kakak di sini, aku belum pernah disayangi seperti ini. Aku tidak tahu kenapa aku sedih saat Kakak pergi dan senang dengan semua perlakuan Kakak, ada rasa takut kehilangan Kakak juga.

Kak, apa ini namanya jatuh cinta? Aku belum menemukan jawaban atas semua ini, maaf membuat Kakak menunggu jawaban dariku. Aku sayang Kakak, belum tahu sayang gimana," jelas Jessie panjang lebar.

Hyera senang dengan kejujuran Jessie, dia tidak masalah menunggu berapa lama tapi mereka mempunyai kesepakatan yang tidak bisa diubah, jika dalam dua minggu Jessie tidak cinta dia maka hubungan ini harus berakhir.

TBC...

23. ZevilionTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang