Part 11

122 12 0
                                    

Zevilion (5)

Hyera
Pagi-pagi kalian ke kamarku, tolong jaga Jessie.

Miyuki
Mau ke mana Hye?

Hyera
Ada yang aneh sama Jeje, dia seperti orang ketakutan. Aku ingin mencari tahu, tolong jangan buat dia banyak bergerak soalnya dia melakukan seks denganku.

Yovela
Kau gila, Hye!

Reine
Dia tidak cinta kamu, gimana kamu melakukan hubungan badan?

Hyera
Dia yang memaksaku, jika aku tidak lakukan dia bisa mati kedinginan.
Tolong aku jaga dia, seharian besok aku harus mencari tahu apa yang terjadi.

Clare
Baiklah, besok kami akan izin seharian. Hati-hati saat mencari bukti, semoga berhasil.

Hyera
Makasih, kalian banyak membantuku.

Miyuki
Kita keluarga, Hye. Tidak perlu berterima kasih.
Read 4.

Setelah mengirimkan pesan, bertepatan dengan Jessie yang sudah mengeringkan rambutnya. Hyera menaruh ponselnya di meja, lalu dia mendekati Jessie.

"Je, sekali lagi aku tanya. Apakah kamu serius?" tanya Hyera memastikan.

"Aku serius," balas Jessie mantap.

"Baiklah, biar sama-sama adil. Kita ambil mahkota masing-masing atau kita batalkan," tegas Hyera diangguki Jessie ragu.

"Kamu mulai dulu," suruh Hyera, Jessie membeku. Dia tidak pernah membayangkan kalau dia harus duluan, apalagi ini pertama kalinya buat dia.

Alasan kenapa Hyera menyuruh Jessie duluan? Dia tidak mau Jessie lelah sehabis dia layani dan Jessie lupa melakukan kesepakatan mereka, daripada itu terjadi mending Jessie duluan.

"Kenapa diam saja? Kamu yang mesum duluan malah takut," tanya Hyera sekaligus mengejek.

Hyera melepaskan tali handuk kimono Jessie dan melepaskan hingga dia benar-benar naked, dia membiarkan Hyera melihat kembali tubuhnya.

Lalu tangan Hyera menuntun tangan dia supaya dia membuka tali handuk kimono Hyera, dia diam saja apalagi dia tidak berani melakukan ini.

"Jika kamu tidak berani, jangan pernah meminta sesuatu yang sulit kamu lakukan," tegas Hyera menatap Jessie tajam.

Benar-benar ada yang tidak beres, batin Hyera.

Hyera menghela nafas, dia sudah bilang kalau dia akan menuruti keinginan Jessie. Dia menarik Jessie untuk dekat dengannya, lalu dia mencium bibir Jessie sambil memejamkan matanya. Jessie juga memejamkan matanya, saat dia merasa nafas dia semakin dekat.

Chup!

Bibir manis dan kenyal mereka saling bersentuhan, Hyera menekan kepala belakang Jessie lalu melumat. Jessie membalas ciuman dia dan mengikuti permainan yang dia buat.

Eeuummm.

Desahan keluar dari mulut mereka dan mereka tetap berciuman, hingga mereka kehabisan nafas barulah Hyera melepaskan ciuman mereka.

"Je, kamu serius? tanya Hyera sekali lagi.

"Iya," balas Jessie mengangguk.

Hyera berharap, Jessie berubah pikiran namun harapan dia tidak sesuai. Setelah memberikan waktu untuk mereka bernafas, dia kembali mencium bibir Jessie.

Dia menuntun Jessie ke ranjang dan mendorongnya pelan hingga Jessie telentang di kasur dengan dia yang berada di atas.

Setelah puas di bibir, dia turun ke leher Jessie dan memberikan banyak tanda di tubuhnya membuat Jessie mendesah.

"Aahh Kkaakk,"

Tidak diam saja, tangannya mulai meremas pelan payuradara Jessie. Setelah itu, Hyera mulai turun dan menghisap pelan puting susu Jessie sedangkan tangannya berpindah ke vagina Jessie.

"Aahh eennaakk Kkaakk,"

Hyera terus menyusu dan memainkan vagina Jessie dengan jarinya tentu saja temponya sangat cepat, membuat Jessie tidak bisa mengendalikan dirinya sendiri dan terbuai dengan sentuhan Hyera.

"Aahh tterruuss Kkaakk, aahh,"

Tidak peduli dengan vagina Jessie yang basah, Hyera terus bermain di vagina Jessie dengan jarinya yang tadinya satu jari lalu masuk dua jari.

Jessie sedikit meringis saat jari Hyera masuk lagi, apalagi ini baru baginya. Sakit itu pasti ada, mau dihentikan juga dia sangat menikmati.

"Aakkuu mmaauu aahh kkeelluuaarr aahh,"

Tidak lama kemudian Jessie orgasme yang pertama, setelah dia orgasme, Hyera langsung turun. Bukan menghisap cairan itu, malah dia menjilati sangat cepat vagina Jessie dengan lidahnya.

Jessie yang baru saja bernafas lega, dia harus merasakan kembali sensasi yang sulit dia jelaskan namun dia menikmati. Beberapa menit kemudian, dia kembali orgasme.

Hyera menghisap habis orgasme Jessie, jujur Jessie sudah lelah dengan adegan ini. Tapi ini baru pemanasan, belum ke bagian inti. Hyera kembali memasukkan 3 jarinya ke vagina Jessie, Jessie meringis kesakitan.

"Ssaakkiitt Kkaakk hiks,"

Jessie meremas seprei Hyera dengan kuat, Hyera tidak mendengarkan kata dia dan terus menerobos vagina dia dengan jarinya.

Sakit banget, itu yang Jessie rasakan, sayangnya Hyera terus menerobos tanpa berhenti. Dia bisa merasakan vagina Jessie bergerak mempersempit saat jarinya masuk.

"Aarrgghh ssaakkiitt hiks,"

Jleb!

Darah keluar dari vagina Jessie, Hyera lah orang pertama yang mengambil mahkota Jessie. Lalu dia melihat Jessie yang sangat kelelahan, dia mengeluarkan jarinya perlahan-lahan.

Hal itu membuat Jessie yang lelah meringis kesakitan dan mendesah pelan, tenaga dia sudah habis bahkan dia tidak bisa bersuara keras dan membiarkan Hyera melakukan yang dia inginkan atas tubuhnya.

Hyera ke kamar mandi untuk mencuci tangannya yang terkena darah virgin Jessie, setelah itu dia membawa baskom yang sudah berisi air dan lap untuk membersihkan tubuh Jessie.

Hyera mulai mengelap tubuh Jessie dari leher hingga vaginanya, dia dengan telaten melakukannya. Sedangkan Jessie, hanya diam dan melihat dia melakukan semua yang dia inginkan.

Setelah Jessie bersih, Hyera mengendong dia ala bridal style ke sofa karena Hyera harus mengganti seprei yang terkena darah. Setelah berganti seprei, barulah dia mengambil handuk kimono milik Jessie.

Tidak mungkin Jessie pakai piyama apalagi bagian bawah dia sakit, setelah memakaikan piyama dan mengikat talinya. Hyera kembali mengendong dia ala bridal style ke kasur, lalu Hyera memilih memakai piyama.

Hyera tidak peduli jika tubuhnya dilihat Jessie, toh dia sudah berbuat lebih parah yaitu mengambil apa yang seharusnya tidak dia ambil. Setelah berganti pakaian, dia berbaring ke kasur lalu dia menarik Jessie supaya tidur lebih dekat.

Barulah dia menyelimuti tubuh mereka, Jessie yang sudah lelah memilih terlelap begitu juga dengan dia yang segera menyusul Jessie ke alam mimpi. Sebelum tidur, dia mengecup kening Jessie.

"Malam Je, mimpi indah," gumam Hyera sebelum tertidur.

Keesokan harinya, Hyera terbangun lebih dulu. Dia melihat wajah damai Jessie yang masih tertidur, dia mengecup kening Jessie lalu dia berusaha untuk mengeluarkan dirinya dari ranjang.

Setelah itu dia mandi dan memakai pakaian formal, apalagi dia tidak sekolah, untuk apa dia keluar pakai seragam sekolah. Setelah berpakaian, dia keluar dan menutup pintu pelan-pelan.

Tujuan pertama dia ke ruang kepala sekolah, dia akan menanyakan apakah kepala sekolah memberikan Jessie surat lagi atau tidak.

Setibanya di ruang kepala sekolah, dia langsung masuk saja. Jika orang itu murid biasa, kepala sekolah sudah marah besar.

TBC...

23. ZevilionTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang