Part 18

121 12 0
                                    

Berbeda dengan Jessie yang memilih berhenti dan menikah dengan Hyera, dia bisa membantu dalam posisi dekat.

"Beres-beres gih, kita pergi dari sini," perintah Hyera diangguki Jessie.

Mereka segera membereskan barang-barangnya setelah beres barulah mereka keluar dari kamar menuju parkiran karena Zevilion janjian di parkiran, soal keluarnya Jessie bisa diatasi Hyera nanti.

Di parkiran, Zevilion memandang Jessie bingung karena dia membawa koper. Hyera menjelaskan kalau dia keluar dari sekolah ini, jadi mereka tinggal tunggu undangan dari Hyera tiga hari lagi.

Karena minggu depan, Hyera dan Jessie akan menikah setelah itu keduanya akan pergi ke dokter supaya Jessie bisa mengikuti program kehamilan. Terlebih Hyera tidak sabar ingin memiliki anak, mereka yang mendengar hal itu menjadi paham.

Mereka tidak masalah dan mendukung apa pun yang menjadi keinginan keduanya asal positif, sehabis itu mereka masuk ke mini bus. Kenapa mini bus? Karena mereka akan tinggal di mansion yang sama.

Supaya mereka bisa mengawasi pekerjaan masing-masing dengan mudah dan bisa membantu jika diperlukan dengan begitu mereka tidak ada yang sakit, serta bisa berduaan dengan pasangan lebih lama.

Setibanya di mansion, pasangan mereka sangat kagum melihat mansion Zevilion yang megah dan mewah. Ini bukan uang orang tua mereka, mereka beli mansion ini dengan uang sendiri.

Makanya orang tua mereka tidak masalah anak mereka menikah muda, dari segi keuangan mereka sangat kaya.

Dari segi pendidikan, mereka sangat pintar kalau mereka mau loncat kelas juga sudah mereka lakukan sayangnya mereka malas.

Mereka mau menikmati masa muda mereka, kalau mereka loncat kelas, mereka tidak akan ketemu dengan pasangan mereka saat ini dan mereka mensyukuri hal itu. Dari segi mana pun, mereka menantu idaman deh.

Soal mereka yang sudah memiliki pacar, orang tua mereka sudah tahu. Orang tua mereka sibuk, tapi janji akan datang di pernikahan anak mereka.

Jadi, mereka tidak masalah terlebih orang tua mereka tidak melarang mereka menikah dengan siapa saja tanpa memandang rendah status orang tersebut.

Dengan syarat yang pasti, mereka harus meneruskan usaha keluarga di luar usaha mereka masing-masing.

Terlebih mereka anak tunggal membuat mereka mau tidak mau harus terima, toh keluarga mereka tidak menuntut banyak.

Di mansion ini banyak kamar, banyak bodyguard dan banyak pelayan. Soal kamar, mereka sudah memiliki kamar yang sesuai dengan kesukaan mereka dan pasangan mereka tentu saja tinggalkan sekamar.

Pekerjaan mereka, mereka tetap bekerja di rumah dan sesekali ke kantor jika penting kecuali meeting yang mengharuskan mereka datang barulah mereka datang, selebihnya mereka kerjain di rumah.

3 hari kemudian, Zevilion dan keluarga mendapat undangan pernikahan dari Hyera. Dan beberapa hari kemudian, mereka resmi menikah.

Acara pernikahan yang meriah dan megah, Zevilion datang bersama keluarga dan pasangan begitu juga dengan keluarga Hyera, hanya keluarga Jessie saja yang tidak dia undang.

Alasannya? Jessie bukanlah anak kandung dari keluarga tersebut, buat apa dia memberikan undangan ke mereka yang membuat hidup sang istri menderita dulunya.

Untung saja dia sudah membunuh kedua orang tua Jessie, untuk keluarga besar Jessie bisa lah dia bunuh nanti kalau mereka berbuat ulah dan mencari perkara dengannya.

Setelah acara pernikahan selesai, mereka ke kamar hotel yang telah Hyera pesan. Tidak tanggung-tanggung, dia memesan seluruh kamar hotel supaya mereka nyaman di sini tanpa orang lain ganggu.

Pernikahan mereka tidak ada malam pertama, toh mereka sudah malam pertama lebih awal. Jadi mereka memilih beristirahat, terlebih besok mereka akan honeymoon sekaligus program kehamilan untuk Jessie.

Hyera tidak sabar memiliki anak dari rahim Jessie, dia pengennya anak kembar. Walau tidak kembar juga, asal anak dan istrinya sehat-sehat saja itu sudah cukup untuknya.

Keesokan harinya, mereka honeymoon di luar negeri. Sejujurnya Hyera sudah konsultasi sama dokter kandungan, makanya dia mengajak Jessie honeymoon di sini sambil melakukan program.

Mereka beristirahat dulu sehari di hotel karena dia tahu perjalanan jauh membuat mereka lelah, besoknya mereka barulah ke rumah sakit untuk mulai program tersebut.

Mereka di sini bukan sebentar, saat program kehamilan Jessie berhasil barulah mereka kembali ke mansion. Jika belum, ya mereka akan di negara orang berlama-lama.

Keesokan harinya, mereka pergi ke rumah sakit dam konsultasi. Saat tahu kandungan Jessie baik-baik saja, mereka bisa melakukan program dan mereka sangat senang.

Lalu Hyera menyuruh Jessie keluar, dia harus menanyakan gimana proses program tersebut. Setelah Jessie keluar, barulah sang dokter memberikan sebuah suntikan yang harus disuntikkan saat mereka berhubungan.

Hyera mengangguk saja, dia mengambil suntikkan itu dan dokter bilang kalau seminggu sekali dia harus balik ke sini untuk kontrol kandungan Jessie, sekaligus mengambil suntikkan baru sampai mereka memiliki anak barulah suntikan dihentikan.

Hyera mengangguk lalu dia berterima kasih, setelah itu dia keluar dan mengajak Jessie pulang ke hotel yang mereka pesan.

Setibanya di kamar hotel, mereka makan dulu dan makanan sudah diantar sama pihak hotel hitung-hitung mengisi tenaga sebelum mereka melakukan hubungan badan.

Sehabis makan, Hyera menyuruh Jessie naked begitu juga dengan dirinya jadi mereka sama-sama naked lalu Hyera menyuruh Jessie untuk tiduran telentang di kasur dan diangguki Jessie.

Setelah itu dia berjongkok di atas wajah Jessie, lalu dia menyuruh Jessie menjilati vaginanya. Jessie tidak menolak dan menjilati vaginanya, dia senang Jessie menurutinya.

"Aahh, tteerruuss Bbyy,"

Jessie menghisap orgasme Hyera sampai habis dan menjilati sisa-sisa orgasme dia yang masih menempel. Setelah itu dia menyingkir dari tubuh Jessie, dia langsung menyambar bibir Jessie yang tepat di bawahnya.

Eeuumm.

Dengan satu tumpuan tangan dan tangan satu lagi Hyera buat untuk meremas payudara Jessie, setelah puas di bibir barulah dia turun ke leher membuat tanda kepemilikan dia yang baru.

"Aahh Kkaakk,"

Banyak tanda yang Hyera buat, barulah dia menghisap puting susu Jessie sedangkan tangannya berpindah bermain ke vagina Jessie yang sudah basah.

"Kkaakk, eennaakk aahh,"

Hyera terus menghisap puting susu Jessie walau Jessie tidak memiliki asi, dia tetap menyusu selayaknya anak bayi dan tangannya terus bermain di vagina Jessie dengan tempo cepat.

"Kkaakk, aakkuu mmaauu kkeelluuaarr aahh,"

Tidak lama Jessie orgasme, Hyera bisa merasakan cairan hangat di jarinya yang masih berada di dalam vagina Jessie.

Dia tidak menghentikan bahkan membuat Jessie bernafas saja, dia tidak mengizinkan dan terus melanjutkan.

"Aahh, Kkaakk ssttoopp,"

Tidak didengarkan, Jessie hanya pasrah. Hyera terus melakukan ke Jessie, setelah puas dia memposisikan dirinya agar vaginanya dengan vagina Jessie bisa bergesekan.

TBC...

23. ZevilionTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang