Part 3

192 17 0
                                    

Di sekolah ini, mereka dibebaskan mengambil bidang yang mereka sukai bukan menuruti kemauan orang tua yang belum tentu mengerti keinginan sang anak.

Selain itu, kepala sekolah tidak akan memarahi Zevilion toh Zevilion sangat berpengaruh sama sekolah ini ah lebih tepatnya salah satu dari Zevilion pemilik sekolah ini makanya Zevilion bebas.

Miyuki segera mengubah data Jessie, dari bidang arsitek menjadi fotografer. Biarlah Jessie bingung sendiri dengan jadwal yang berubah, toh Zevilion mau dia senang dan tidak terbebani.

Setiap murid baru diberikan jadwal sesuai bidang yang mereka ambil, jika Zevilion mengubah data mereka maka guru yang mengajar akan melarang mereka untuk masuk kelas tersebut dan mengarahkan mereka ke kelas barunya.

Walau menyusahkan harus mencari kelas lagi, mereka yang pernah dipindahkan merasa senang karena bidang yang mereka ambil sesuai keinginan mereka bukan sebaliknya.

Setelah urusan Jessie selesai, mereka sibuk dengan pekerjaan masing-masing lebih tepatnya mereka mengecek laporan perusahaan.

Jika mereka senggang, mereka biasanya berlatih bela diri untuk meningkatkan kemampuan mereka atau sekedar bermain-main untuk merilekskan diri.

Saat waktu istirahat, Zevilion kecuali Hyera akan ke kantin bersama sang pasangan. Dan kembali membawa makanan untuk Hyera, mereka selalu melakukan hal ini.

Alasannya Hyera malas menjadi nyamuk dan pergi ke kantin, jadi dia akan berdiam diri di ruangan jika sewaktu-waktu murid-murid melapor masalah, dia bisa atasin.

Saat pulang sekolah, Zevilion menjadi orang terakhir yang pulang dan mengecek sekolah sebelum mereka kembali ke asrama.

Itu lah keseharian Zevilion, soal jam istirahat di sini tetap setengah jam dan ada dua kali istirahat. Mau istirahat atau tidak, urusan masing-masing.

Keesokan harinya, Jessie yang di asrama dia sangat takut untuk keluar. Takut melihat hal yang tidak dia ingin lihat, kalau dia tidak keluar maka dia akan lama tinggal di sini gara-gara tidak lulus.

Akhirnya dengan terpaksa, dia bersiap-siap ke sekolah. Untung saja sekolah ini memiliki denah, dia bisa menghafal dulu sebelum pergi.

Dia bersyukur, dia tidak melihat hal itu dan segera ke kelasnya. Di kelas, dia kaget melihat guru berada di kelas sebelum bel masuk berbunyi.

Padahal masih ada waktu 10 menit lagi baru masuk, itu lah peraturan sekolah ini. Guru harus tiba di kelas 10 menit lebih awal, supaya murid yang telat tidak ada alasan untuk tidak dihukum.

"Kelasmu bukan di sini," kata Keila, guru yang mengajar di kelas arsitek.

"Saya ambil arsitek," balas Jessie bingung.

Jessie ingat dengan jelas kalau orang tuanya menyuruh dia masuk ke arsitek, bidang yang jelas-jelas tidak dia sukai.

"Miss tahu, sayangnya jadwal kamu sudah diubah Zevilion. Jadi kamu masuk kelas fotografer," kata Keila santai.

"Miss serius?" tanya Jessie kaget.

Apa seistimewa itu Zevilion sampai-sampai jadwal Jessie diubah saja, guru-guru tidak marah bahkan mengizinkan dengan santainya, seolah hal ini biasa.

"Ya, kalau kamu tidak percaya bisa tanya kepala sekolah atau Zevilion langsung," balas Keila diangguki Jessie pasrah.

Jessie pamit, dia memilih ke ruang kepala sekolah untuk menanyakan semuanya. Hanya saja, dia menerima kenyataan yang sama seperti Keila.

Akhirnya dia bertanya di mana ruang Zevilion, dia ingin tanya kenapa mereka mengubah datanya. Kepala sekolah memberitahu, kalau ruang Zevilion berada di lantai paling atas sekolah ini.

Dia pamit dan segera ke ruang Zevilion, melupakan dirinya yang harus masuk kelas fotografer. Jujur saja, dia bingung saat dia ke lantai paling atas malah dia melihat lantai ini hanya ada 1 ruangan saja.

Dia mengetuk pintu, lalu pintu dibuka sama Clare. Clare yang melihat dia datang, langsung menyuruh masuk dan Clare kembali duduk.

Apa Zevilion masuk kelas? Tidak, mereka ahli semua bidang buat apa mereka belajar lagi? Toh mereka sudah mempunyai penghasilan sendiri bahkan bisa mempekerjakan murid-murid di sini.

"Kalian yang ubah dataku? Kalau orang tuaku marah gimana?" tanya Jessie kesal ke mereka.

"Santai saja, mereka tidak akan marah," balas Hyera santai.

Hyera berdiri dan mengambil sebuah kotak lalu dia menghampiri Jessie yang berdiri tidak jauh darinya, dia memberikan kotak itu.

"Ambil dan buka nih," suruh Hyera sambil menyodorkan kotaknya.

Jessie awalnya ragu tapi melihat mereka yang seolah menyuruh dia untuk ambil, mau tidak mau dia mengambil dan membuka kotak itu dan betapa kagetnya dia melihat isi dari kotak tersebut.

Kotak itu hadiah untuk Jessie, Zevilion selalu bertanggung jawab atas perbuatan mereka, jika mereka mengubah data yang memerlukan alat maka mereka akan memberikannya.

Seperti Jessie terima saat ini, karena dia ambil fotografer yang mengharuskan dia memiliki kamera maka Zevilion sudah menyiapkannya.

Kamera yang diberikan Zevilion lengkap dengan memory card di dalamnya bahkan kamera ini keluaran terbaru, kurang baik apa Zevilion.

"Aku tidak bisa ambil ini, ini mahal," tolak Jessie halus.

Jessie bukan orang bodoh yang tidak tahu kalau kamera ini keluaran terbaru, dia tahu semua model kamera dan bagaimana penggunaannya walau dia otodidak karena orang tuanya yang melarang.

"Ambil saja, itu hadiah mu," kata Clare diangguki mereka kecuali Hyera.

"Masuk kelas gih, udah ketinggalan pelajaran," timpal Reine sambil melirik jam.

Jessie segera melihat jam tangan miliknya, benar saja dia sudah ketinggalan 15 menit. Bisa-bisa dia dimarahi guru yang mengajar, Zevilion yang melihat gerak-gerik aneh dari dia tentu saja tahu masalahnya.

"Jika guru bertanya bilang saja kamu habis menemui kami," kata Miyuki sebelum Jessie pergi.

"Makasih, kalau begitu aku permisi," balas Jessie sopan lalu pergi.

"Gimana pendapatmu tentang anak baru itu?" tanya Miyuki ke Hyera setelah Jessie pergi.

"Incaranku," balas Hyera terkekeh.

Mereka tidak masalah, malah mereka bersorak senang akhirnya Hyera memilih seorang gadis dari banyaknya gadis yang mengincar dia.

Mereka setuju saja jika dia memilih Jessie, Jessie anak baik dan cocok untuk dia yang setia. Dia kembali duduk dan melanjutkan kegiatan mereka sebelum Jessie datang.

"Karyawisata yuk, nginap di mana gitu bentar lagi pergantian semester," usul Yovela diangguki mereka.

Tidak aneh kalau mereka sebentar lagi pergantian semester, apalagi Jessie telat masuk ke sekolah di saat murid-murid lain sudah belajar lebih dulu.

"Boleh, gimana kalau ke luar negeri?" tanya Hyera santai.

"Gila!" balas mereka kompak, Hyera hanya terkekeh.

Hyera tidak marah, dia hanya bercanda mana mau dia mensubsidi biaya nginap semua murid yang sangat banyak, walau dia kaya tetap saja dia tidak memiliki keuntungan.

"Nginapnya kita tunda saja, kita ganti dengan party tapi harus ada wine dengan kadar tinggi," usul Clare dibalas jitakan dari Miyuki.

TBC...

23. ZevilionTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang