Part 19

111 12 0
                                    

Jessie pikir Hyera sudah berhenti, sayangnya itu tidak. Dia mulai menggesek-gesekkan vaginanya hingga kenikmatan yang mereka rasakan berdua, bahkan Jessie kembali orgasme pun tidak dia pedulikan.

Hingga mereka orgasme bersama, barulah Hyera menghentikan kegiatan ini sekedar memberikan Jessie nafas apalagi mereka sama-sama keringatan walau Jessie lah yang paling banyak.

"Makasih By, tubuhmu selalu membuatku nafsu," kata Hyera tersenyum dengan posisi dia masih di atas Jessie bukan menindih.

"Kakak keenakan, aku yang lelah," balas Jessie kesal.

"Lelah juga kamu suka," kata Hyera terkekeh.

"Terserah, aku mau tidur. Kakak minggir," balas Jessie berusaha mengeser tubuh Hyera.

"Dua ronde lagi ya," pinta Hyera tersenyum miring.

"No! Aku mau tidur," tolak Jessie cepat.

Jessie sudah lelah, jika Hyera gempur dia lagi, bisa-bisa dia pingsan atau tertidur duluan. Dia tidak mau hal itu terjadi, apalagi tenaga Hyera tidak sebanding dengan tenaganya.

"Aku tidak menerima penolakan baby," tegas Hyera membuat Jessie kesal.

"Ak- eeuumm," balas Jessie terpotong karena Hyera kembali menciumnya.

Jessie tidak bisa mengendalikan dirinya, dia selalu lemah dengan sentuhan Hyera. Mau tidak mau dirinya harus pasrah, dia membiarkan saja Hyera melaksanakannya.

Tidak tahu sudah berapa ronde, mungkin 3 dan itu pun Hyera harus bermain solo karena Jessie sudah terlelap.

Hyera yang sudah puas, dia menyudahi olahraga mereka. Lalu dia mengambil suntikkan dan menyuntikkan sesuatu ke rahim Jessie. Sesuai anjuran dokter juga, daripada dia menyuntikkan saat berhubungan tadi.

Dia tidak melakukan itu karena dia tidak mau Jessie merasakan sakit saat jarum itu menembus kulit, mending dia membuat Jessie kelelahan dan menyuntiknya.

Dia berharap program ini berjalan dengan lancar, bukan dirinya saja yang ingin sosok anak di keluarga ini. Jessie pun menginginkan, makanya Jessie setuju untuk mengandung anaknya.

1 bulan program akhirnya membuahkan hasil juga, Jessie dinyatakan hamil dan usia kandungan dia sudah 1 minggu, hal ini membuat mereka sangat bahagia.

Setelah tahu Jessie hamil, Hyera semakin menjaga Jessie dengan baik. Dia melakukan dan menuruti keinginan Jessie, apa pun itu. Untung saja saat Jessie ngidam, ngidamnya masih batas wajar.

Tidak muluk-muluk, ngidam Jessie hanya minta dibuatkan rujak saja. Atau tidak Jessie manja ke Hyera, Hyera mah suka-suka saja toh istrinya ini bukan orang lain.

9 bulan telah berlalu, Jessie akan melahirkan sebentar lagi. Soal jenis kelamin, mereka tidak USG biarlah mereka tahu belakang. Jessie yang melakukan persalinan, Hyera setia menunggu di dalam bersamanya.

Saat anak mereka lahir, mereka bahagia karena keinginan Hyera memiliki anak kembar terkabul. Tidak ada kebahagiaan, selain melihat anak dan istrinya baik-baik saja.

Jessie sudah dipindahkan ke ruang inap begitu juga dengan kedua anak mereka yang saat ini sedang disusui Jessie, Hyera tidak menyangka kalau dia memiliki 2 anak sekaligus.

"Nama anak kita siapa, Kak?" tanya Jessie menatap Hyera sekilas dan mengecup anaknya yang masih menyusui.

"Gracio Lee dan Gracia Lee," balas Hyera tersenyum.

"Nama yang indah, aku suka," kata Jessie membalas senyuman Hyera.

Mereka sangat bahagia, Zevilion dan keluarga Hyera menjenguk Jessie dan tidak lupa memberikan selamat atas kelahiran si buah hati.

Setelah beberapa hari di rumah sakit akhirnya Jessie diizinkan pulang begitu juga anak mereka, mereka tidak tinggal di mansion Zevilion lagi.

Tapi mereka tinggal di mansion lain yang letaknya bersebelahan, jadi mansion Zevilion digunakan untuk mereka kumpul-kumpul saja.

Apalagi mereka sudah punya anak dan kamar mereka pasti pisah-pisah, walau mansion Zevilion banyak kamar tetap saja mereka memilih mansion sendiri dan seminggu sekali nginap di mansion Zevilion.

Ya begitulah akhir dari Zevilion, nama mereka tetap dikenang. Mereka sukses, baik, pastinya memiliki istri dan anak di usia muda.

Tidak ada yang mencibir mereka, malah gosip tentang mereka memiliki istri dan anak menjadi gosip hangat, siapa juga yang tidak mau di posisi istri Zevilion?

Hanya orang bodoh saja yang tidak mau, walau begitu tidak ada satu orang pun yang berani mengusik keluarga mereka. Mengusik sama saja menyerahkan nyawa lebih cepat, jadi keluarga mereka aman-aman saja deh.

TBC...

23. ZevilionTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang