⚠️6⚠️

734 76 2
                                    

Kebetulan sekali jika besok gadis bermarga Kim itu mendapatkan jadwal libur yang sama baik di restoran maupun di cafe, dia cukup senang karena kedua sahabatnya pun mendapatkan jadwal liburan yang sama dengan dirinya.

"Wendy Eonni, Yeri" panggil Jennie sambil menatap ke arah Wendy.

"Ada apa, mandu?" tanya Wendy sambil menatap Jennie.

"Berhubung besok kita bertiga libur, bagaimana kalau pergi untuk berjalan-jalan?" ajak Jennie kepada Wendy dan Yeri.

"Kemana kau ingin pergi? Ada ide?" tanya Yeri sambil merapikan penampilannya.

"Emm, taman bermain!" jawab Jennie dengan semangat.

"Taman bermain? Kau ingin pergi kesana? Dimana?" tanya Wendy sambil mengambil tas miliknya.

"Dinoland Zwolle, aku ingin melihat dino di sana" jawab Jennie dengan antusias.

"Kau benar-benar mirip bocah Jennie-ya, sudah sebesar ini tapi kau masih ingin pergi ke tempat seperti itu" ledek Yeri dengan menutup loker miliknya lengkap dengan kekehannya

"Ck, baiklah, tidak perlu jika kalian tidak ingin menemaniku." jawab Jennie sambil menutup lokernya dan melangkah menuju pintu.

Jennie yang kesal pun tetap berjalan meninggalkan restoran walaupun dari belakang Wendy, Yeri memanggil dirinya, gadis berpipi mandu itu tetap berjalan menuju halte bus dan untungnya bus segera tiba saat gadis tersebut sampai di halte.

Tanpa memperdulikan panggilan kedua sahabatnya, gadis bertubuh pendek itu berjalan memasuki bus dan mencari tempat duduk, dirinya begitu lelah karena hari ini restoran cukup ramai dan tutup melebihi jam operasional.

Gadis bermata kucing itu memejamkan matanya untuk beristirahat selama perjalanan, dirinya pun terasa malas untuk mengisi perutnya akibat kelelahan. Supir bus yang sudah mengenal Jennie pun dengan perlahan membangunkan dirinya yang tertidur.

"Terima kasih, Tuan" ucap Jennie sambil beranjak turun dari bus.

"Gadis muda yang sangat giat mencari uang" gumam supir bus dengan senyumannya.

Jennie yang semula ingin langsung pulang pun mengurungkan niatnya karena perut yang terasa amat perih akibat kelaparan, dirinya melangkah menuju minimarket yang berada di bawah gedung apartemen untuk membeli makanan dan minuman untuk dirinya.

🐿️ 🐣 🐇 🐢 🐻

Tidur gadis berpipi mandu terganggu oleh sinar matahari yang menembus celah-celah gorden, dengan sedikit menggeliat dirinya pun secara perlahan membuka mata kucingnya.

"Good morning" gumam Jennie sambil menguap.

"Ah, aku merindukan appa dan eomma tapi tidak mungkin aku menghubungi mereka. Aku tidak ingin di paksa untuk menikah, huhh" gumam Jennie sambil mengaduk telur yang sedang di goreng.

Gadis bertubuh pendek tersebut duduk di sofa sambil menikmati sarapan dan sesekali terlihat sedang mengkerutkan dahinya, dirinya segera menghabiskan sarapannya untuk bergegas membersihkan diri.

Jennie berniat berkeliling negara tersebut seorang diri walau kedua sahabatnya menolak untuk menemani dirinya berjalan-jalan.

Setelah rapi gadis mandu tersebut mengambil tas serta hp miliknya lalu beranjak menuju pintu kamar sambil memastikan kembali penampilan sudah rapi pun menutup pintu kamar serta dengan riang menuju pintu utama.

Gadis bermata kucing itu terkejut saat membuka pintu karena kedua sahabatnya sudah berdiri di depan pintu dengan senyuman besar di wajahnya.

"Apa kalian ingin menemani bocah ini untuk pergi berjalan-jalan?" tanya Jennie dengan menatap wajah mereka.

What Can I Do ?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang