⚠️32⚠️

320 54 0
                                    

Kehamilan Jennie yang sudah memasuki bulan ketiga semakin menjadi saja mengenai keinginan sang anak. Seperti pagi ini Lisa tiba-tiba di minta memanjat ke atas pohon dan bergelantungan serta bergelayutan seperti seekor monyet sampai Jennie puas.

"Nini sampai kapan aku harus bergelayutan seperti ini? Aku bukan seekor monyet" ucap Lisa dengan memelas.

"Sampai anak kita puas Pipo" jawab Jennie sambil mengupas buah pisang.

"Ayo Pipo buka mulutnya" ucap Jennie sambil menyondorkan buah pisang ke mulut Lisa.

Dengan terpaksa Lisa memakan buah yang di suapkan sedangkan yang lain sudah tertawa terpingkal-pingkal melihat Lisa yang bergelayutan seperti seekor monyet di atas pohon dari pagi.

"Apa kata rekan bisnis kalau melihat pemilik LMB Corp sedang bergelayutan di atas pohon seperti ini" gerutu Lisa dengan mengerucutkan bibirnya.

"HAHAHAHAHA"

"HAHAHAHAHA"

"HAHAHAHAHA"

Tertawa Gustave dan yang lain membuat Grandpa dan yang lain baru memasuki mansion bingung kenapa ada suara tertawa dari halaman belakang. Mereka menghampiri halaman belakang untuk melihat ada apa di sana.

"HAHAHAHAHA"

"HAHAHAHAHA"

Tertawa Grandpa dan yang lain dengan terpingkal-pingkal bahkan sampai mengeluarkan air mata akibat melihat Lisa yang bergelayutan di atas pohon seperti seekor monyet.

"Sayang apa dirimu sedang berperan menjadi seekor monyet? Hahahahahaha" tanya Daddy sambil tertawa keras.

"TERUS SAJA KALIAN TERTAWA DENGAN PUAS!" teriak Lisa dengan emosi yang memuncak.

Lisa langsung meloncat dari pohon dan berjalan memasuki mansion, dirinya langsung membanting pintu kamar dan mengunci dari dalam. Mereka semua yang berada di halam belakang langsung terdiam dan merasa bersalah.

Lisa mendiamkan semua orang selama seminggu bahkan ucapan Jennie pun tidak di hiraukan sama sekali, dirinya hanya membawa Jennie ke rumah sakit untuk pemeriksaan rutin tetapi tidak ada sentuhan fisik yang terjadi.

Jennie sangat menginginkan perutnya di elus setiap malam bahkan dirinya merindukan untuk di peluk serta di buatkan susu hamil oleh Lisa.

"Pipo jangan marah lagi" ucap Jennie dengan sedih.

"Bukan keinginan Moma yang minta Pipo bertingkah seperti itu. Moma dan baby merindukan pelukan serta elusan dari Pipo" bujuk Jennie sambil menahan tangisan.

Lisa pun akhirnya menurunkan egonya dan memeluk Jennie sambil sebelah tangannya mengelus perut Jennie.

"Baby jangan minta Pipo lakukan yang aneh-aneh lagi" ucap Lisa sambil menciumi perut Jennie.

"Sudah Moma sekarang tidur ya, maafkan Pipo yang marah seminggu ini" ucap Lisa dengan mengecup pipi Jennie yang semakin bulat.

Jennie pun memeluk Lisa dengan erat sambil meneteskan air matanya, Lisa mengelus perut dan punggung Jennie agar dirinya bisa berhenti menangis.

Waktu berjalan dengan cepat Lisa yang masih menikmati perut datar sudah tidak bisa lagi karena sekarang perut Jennie terlihat membesar akibat usia kandungan yang sudah memasuki enam bulan. Saat ini tiba-tiba Jennie mengidam untuk melihat Lisa memakai dress serta berdandan seperti wanita pada umumnya.

"Pipo" panggil Jennie.

Lisa menghentikan makannya lalu menatap Jennie.

"Kenapa Moma?" tanya Lisa.

What Can I Do ?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang