⚠️33⚠️

347 45 4
                                    

Lisa mematikan ipad pro miliknya akibat ulah Jennie yang terus memainkan rambutnya membuat konsentrasinya menjadi pecah dan memancing emosi.

Jennie tiba-tiba meminta Lisa memotong rambutnya dan mewarnai rambutnya.

"Pipo ayo ke salon, hari ini Moma ingin Pipo potong rambut menjadi pendek dan di warnai" ucap Jennie sambil memperagakan tangannya sampai semana rambut Lisa di potong.

"Not for that short hair" jawab Lisa yang terkejut.

"I want it to be this short and have to wear bangs then the hair is dyed blonde" ucap Jennie.

"No, I do not want. I like my natural brown hair like now" jawab Lisa sambil bergeser.

"Pipo sudah tidak sayang sama Moma dan baby" ucap Jennie sambil menangis.

Kebetulan Mommy yang datang ke mansion terkejut mendengar suara tangisan Jennie yang kencang, Mommy berjalan menuju ruang keluarga untuk melihat apa yang terjadi.

"Ada apa ini? Kenapa Nini menangis seperti ini?" tanya Mommy dengan khawatir.

"Lili nakal Mommy masa dia tidak mau memotong rambutnya menjadi pendek dan berponi lalu di cat menjadi warna pirang" adu Jennie sambil menangis.

"Lili kenapa tidak mau menuruti kemauan Nini?" tanya Mommy dengan mengelus kepala Lisa.

"Aku...." Lisa tidak bisa menjawab dan dirinya hanya bisa menghela nafas.

"Apa begini kelakuan wanita hamil? Semuanya harus di turuti?" tanya Lisa dengan kesal.

"Ya memang seperti itu sayang namanya juga keinginan anak yang berada di dalam perut, jadi sebagai kepala rumah tangga harus menuruti dan bersabar" jawab Mommy sambil mengelus kepala Lisa.

"Sana Nini bersiap, aku akan ikuti kemauan baby dan semoga tidak ada lagi permintaan yang aneh-aneh" ucap Lisa dengan menunduk.

Lisa pun beranjak dari ruang keluarga menuju ruang kerja miliknya, dirinya memilih menenangkan diri di dalam sana dengan mengunci pintu ruang kerja.

Lisa berjalan menuju kamar mandi lalu menyalakan shower dan dirinya duduk di belakang pintu kamar mandi sambil menangis.

"Apa begitu fatal kesalahan yang pernah aku perbuat? Kenapa baby di dalam perut Nini seperti tidak menyukai kehadiran aku" gumam Lisa di sela tangisannya.

"Apa yang harus aku lakukan kalau mereka sudah lahir? Apa aku bisa menjadi orang tua terbaik buat mereka berdua?" tanya Lisa di sela tangisannya.

Setelah puas menangis Lisa pun mencuci wajahnya lalu berganti pakaian, sekali lagi dirinya memandang ke arah cermin untuk memastikan apakah matanya bengkak apa tidak.

Dirinya pun keluar dari ruang kerja dan berjalan menuju ruang keluarga untuk menjemput Jennie dan Mommy.

"Grandma, Moma are tou two ready?" tanya Lisa sambil memasukkan tangannya ke dalam kantong celana.

Mereka pun berangkat menuju salon yang sudah di booking oleh Jennie, dirinya benar-benar meminta pemilik salon mengosongkan salon karena tidak ingin terganggu sama sekali.

Begitu sampai di salon mereka langsung di sambut oleh pemilik salon, Lisa menuntun Jennie memasuki salon dengan berhati-hati.

Mommy memilih untuk merapikan rambutnya dan melakukan treatment yang lain sedangkan Jennie menyuruh Lisa untuk duduk lalu dirinya pun memberikan pengarahan kepada hairstylist mengenai model rambut yang dia inginkan untuk Lisa.

Jennie memperhatikan dengan seksama bagaimana hairstylist memotong rambut Lisa sedangkan gadis jangkung itu hanya memejamkan matanya.

Jennie puas dengan penampilan baru Lisa dan dirinya pun meminta hairstylist untuk memotong serta merapikan rambutnya dan melakukan treatment sedangkan Lisa hanya bisa duduk diam membiarkan hairstylist mengecat rambutnya.

What Can I Do ?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang