4. Rapat

1.2K 170 10
                                    

"Ada apaan sih kak? Sok penting banget deh lo!" Cecar Raina, begitu Xiena masuk ke kamar si kembar.

Markas yang Xiena maksud memang kamar si kembar. Kenapa? Karena, kamar mereka paling lengkap. Kulkas mini yang berisi berbagai macam makanan dan minuman ringan. Kipas angin dan AC, TV, mini sofa di sudut yang menyatu dengan perpustakaan mini, yang bisa digunakan untuk sekedar membaca atau rehat sejenak, juga lemari kaca yang berisi tas dan sepatu, berikut aksesoris lainnya milik Raina dan Naina.

Tidak, bukan karena orang tua mereka pilih kasih. Hanya saja, Raina dan Naina terkadang memang memilih untuk patungan demi melengkapi kamar mereka, yang sengaja dibuat menjadi satu. Jadi, dari banyak kamar, kamar si kembar-lah yang paling luas. Tujuan Yudha hanya satu, agar si kembar itu bisa lebih akur dan kompak. Itu sebabnya, si kepala keluarga, menyatukan kamar si kembar.

Namun, apa yang Yudha harapkan sepertinya tidak benar-benar terjadi. Si kembar memang terkadang kompak, jika sedang ingin mencapai tujuan mereka, seperti meminta uang tambahan misalnya. Dan hal itu, merupakan kekompakan yang sangat tidak disukai Yudha, karena merugikan dirinya.

"Kayaknya, ayah lagi jatuh cinta deh."

Ucapan Xiena membuat kedua mata si kembar kompak membulat.

"Yang bener aja lo!" Seru Naina.

"Jangan ngarang lo, kak!" Tambah Raina.

"Jatuh cinta itu apa?" Tanya Tara dengan wajah polosnya.

Xiena dan si kembar menatap prihatin atas pertanyaan si bungsu.

"Jatuh cinta itu, kita ngerasa seneng banget saat deket sama seseorang." Jawab Naina.

Tara tampak berpikir. "Berarti... Tara jatuh cinta sama ayah, kak Xiena, kak Raina dan kak Naina dong?" Ujarnya antusias.

Pernyataan Tara jelas membuat ketiga kakak perempuannya itu speechless.

"Nggak gitu dek." Seru Naina.

"Terus gimana?"

"Haduuhhhh, Lo aja deh yang jelasin, Ra! Gue jadi ikutan pusing!" Gerutu Naina.

"Kok gue sih? Lo aja kak!" Lempar Raina.

"Kok jadi gue coba?"

"Lo yang paling tua, jadi, lo pasti paling ngerti dan bisa menjelaskan!" Jawab Raina.

Xiena berdecak. Tampak menimbang-nimbang kepada Tara yang melihatnya penuh minat. "Jadi... Jatuh cinta itu, perasaan dimana kita tuh seneng banget deket sama seseorang yang nggak ada hubungan darah sama kita. Sampai sini, ngerti?"

Pertanyaan Xiena dijawab dengan anggukan antusias oleh Tara. "Terus kak?"

"Dan, perasaan jatuh cinta itu biasanya kita rasakan sama lawan jenis. Yaah, walaupun jaman sekarang, jatuh cinta bisa aja sama yang sejenis."

"Maksudnya kak?"

"Nggak penting! Pokoknya, jatuh cinta itu, kita suka sama seseorang yang nggak ada hubungan darah sama kita dan dia harus lawan jenis! Intinya gitu!" Tandas Xiena.

Tara mengangguk paham. "Jadi, ayah lagi suka sama siapa?"

"Tetangga baru. Namanya tante Winda." Jawab Xiena tampak santai.

"HAH! YANG BENER? SIAPA TUH?"

"KOK BISA! SEJAK KAPAN ADA TETANGGA BARU? KOK GUE NGGAK TAU?"

"Nggak usah teriak-teriak bisa nggak sih? Berisik tau nggak! Biasa aja kali, nanggepinnya! Kalian kira, yang punya kuping cuma kalian apa!" Hardik Xiena.

"Jangan marah-marah mulu kenapa sih lo! Ntar cepet tua, terus mati loh!" Cibir Raina.

Xiena mendelik mendengar ucapan Raina.

Wisma Pak Yudha (END DI KBM)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang