[3] Patah Hati

5.4K 858 107
                                    

[author note]

gais, chapter ini isinya beberapa scene dari Kiss Me More, tapi ada juga tambahannya.

latar waktu pas Jena-Jordan pedekate biar gue percepet aja. jadi beberapa chapter lagi kemungkinan mereka udah pacaran.

••

Esok harinya di rumah Gellar, Jena bergabung sejak sejam yang lalu di antara Rea, Echan, Gellar, dan Tita yang sedang asik bercanda membahas sesuatu tentang perkuliahan yang tidak Jena mengerti.

Sebagai yang paling muda dan masih SMA sendiri, dia hanya berakhir menjadi pendengar dan penyimak tanpa banyak ikut bicara.

"Tapi mending Erwin, anjir, daripada Jordan."

Mendengar nama laki-laki itu, Jena yang sebenernya lagi gak fokus tiba-tiba jadi melirik ke arah Echan. Memasang telinga lebih tajam.

Ini tadi topiknya sampai mana, sih, kok tiba-tiba udah Jordan-Jordan aja?

"Setuju," Tita mengangguk. "Erwin, mah, diputusin setelah setengah tahun. Lah temen lu?"

Rea ngakak sebelum menimpali. "Karma, lah. Jordan ngegantungin anak orang, makanya Rinjani gak kuat sampai minta udahan."

What?

Jena pura-pura menggerakkan pundak melemaskan badan. Dia bergerak menyamankan duduk dan menumpu dagu di atas tangan. Ikut menyimak walau berekspresi pura-pura gak tertarik dengan topik ini.

"Aneh juga ceweknya. Orang gak ada hubungan kok minta udahan." Echan mencibir gak paham.

"Ini ngomongin kak Jordan sama siapa, sih?" Jena memancing dengan tatapan polos. "Oh, sama kakak-kakak yang dateng ke ulang tahunku dulu?"

Rea mengangguk mengiyakan. "Itu gebetannya Jordan, Jen. Dulu."

"Sekarang?"

"Sekarang udah enggak. Ceweknya capek digantungin."

"Lagian kalau gue jadi cewek, gue juga ogah punya gebetan macem Jordan," Gellar menyahut. "Kayak kagak ada yang lain aja yang lebih effort."

"Gak beneran naksir, kali, sama Rinjani. Harusnya kalau beneran, mah, bakal effort."

Selanjutnya, topik percakapan telah berganti pada hal lain mengenai Rea yang baru ribut sama adik tingkat. Tapi Jena udah gak peduli.

Fokusnya hanya satu, bahwa Jena sudah bisa lepas dari beban ingin jadi pelakor karena Jordan tidak ada yang memiliki.

••

Sesuka-sukanya Jena sama Jordan, cewek itu mana mau beraksi duluan. Dia bukan anak Hanna kalau sifat gengsi mamaknya gak nurun ke dia.

Bahkan setelah ada kesempatan besar di depan matanya karena mulai seminggu kemarin, Jordan udah sering ikutan ngumpul sama temen-temennya di rumah dia.

Jena masih jadi Jena yang sok cuek tapi dikit-dikit ngelirik ke arah Jordan. Tipikal bocah kalau naksir, lah, pokoknya.

Sampai kemudian pas dia lagi di sekolah dan lagi ngelive di Instagram, akun Jordan nongol jadi salah satu viewersnya.

Jena jelas kaget soalnya mereka sama sekali gak pernah saling follow. Cewek itu jadi mikir, apa iya Jordan sengaja stalking?

Sayangnya, pas Jordan lagi di rumah dia dan Jena memberanikan buat tanya, jawaban Jordan di luar ekspetasinya banget.

"Lewat di akun yang direkomendasikan. Gue liat-liat aja."

eight letters.Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang