Chapter 3

1.7K 200 1
                                    

🦖

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.





🦖



Hari ini merupakan hari pertama Ashel akan bersekolah di Indonesia. Semalam, Dheo dan Anin berpamitan pada keluarga Harlan dan Ashel. Mereka kembali ke LA karena memiliki banyak pekerjaan yang harus diselesaikan.

"Lama banget sih lo, kan kemaren udah gue bilang jangan sampe telat" Gerutu Zean memarahi Ashel yang baru turun dari tangga.

"Maaf" ucap Ashel pelan sambil menunduk

"Udah Zee, jangan marah-marah ke Ashel. Ini kan hari pertamanya, wajar lah dia agak terlambat, sini sarapan dulu sayang" Ucap Shani lembut membela Ashel

Ashel segera duduk dan sarapan, Ia tidak menyadari tatapan Zean yang seperti akan menelan Ashel hidup-hidup.

Setelah sarapan, Zean dan Ashel segera berpamitan untuk pergi kesekolah. Zean berjalan kearah garasi diikuti Ashel dibelakangnya yang sedikit berlari kecil mengikuti kemana Zean pergi.

Setelah Zean masuk ke salah satu mobil, Ashel juga ikut masuk tetapi Ia duduk dikursi bagian tengah mobil karena takut berada disamping Zean

"Heh sini pindah kedepan, lo pikir gue supir apa?" Omel Zean, kemudian Ashel segera pindah dan duduk didepan.

Zean langsung menancap gas untuk kesekolah karena mereka sudah hampir terlambat.




🦖




Sekolah..

Mereka telah sampai di SMA 48 JKT, namun gerbangnya sudah ditutup, yap, mereka terlambat.

Zean kemudian memutar mobilnya menuju kearah belakang sekolah, karena terdapat jalan pintas untuk bisa masuk atau keluar dari sekolah.

Setelah memastikan mobilnya terparkir ditempat yang aman, Zean segera turun.

"Lo ga turun?" Tanya Zean karena melihat Ashel hanya diam.

"Kenapa kita lewat belakang?" Tanya Ashel heran

"Gausah banyak nanya, ini semua juga gara-gara lo" kesal Zean kemudian turun dari mobil diikuti Ashel.

Zean segera menarik dan menggenggam pelan tangan Ashel untuk mengikutinya melewati jalan pintas yang sudah biasa Ia lewati.

Setelah memasuki area sekolah, Zean membawa Ashel ke ruang guru untuk untuk menanyakan kelas Ashel.

"Sana masuk, bilang lo murid baru yang daftar kemarin sama tanyain dimana kelas lo" ucap Zean kepada Ashel

"Iya makasih Zee" ucap Ashel pelan

"Nanti kalo istirahat chat gue, kasih tau kelas lo biar gue jemput buat ke kantin" ucap Zean tetap dengan wajah datarnya itu.

Setelah melihat Ashel masuk keruang guru, Zean langsung melangkah pergi dari situ.

Zean sebenarnya keberatan untuk menemani Ashel, namun itu permintaan dari Dheo padanya untuk menjaga anak satu-satunya itu, sehingga Zean mau tidak mau harus patuh.




🦖




Setelah Ashel diantar ke kelasnya oleh guru, kemudian perkenalan dengan teman-temannya, Ashel duduk bersama gadis cantik dan ramah.

"Hai Ashel, kenalin nama aku Marsha" Ucap gadis yang sebangku dengan Ashel.

"Hai Marsha, salam kenal" Balas Ashel dengan senyum ramah.

Tak lama setelah itu, sudah ada guru yang masuk, kemudian bell istirahat berbunyi.

"Shel, mau ikut ke kantin ga?" Tanya Marsha ke Ashel

"Emmm, duluan aja Sha, aku ada janji" tolak Ashel halus

"Oke, aku duluan ya" ucap Marsha kemudian berjalan keluar kelas.

Ashel segera menghubungi Zean agar menjemputnya.

"Hallo Zee, kelas aku di XI Mipa 3" ucap Ashel hati-hati

"Oke gue kesana, tunggu disitu"

Pip


Setelah memutuskan teleponnya, tak lama Zean sudah muncul didepan pintu kelas Ashel.

"Ayo" ucap Zean yang berjalan duluan dan diikuti Ashel dibelakangnya.

Saat sampai dikantin, Ashel merasa risih karena banya mata yang terus melihatnya denga tatapan berbeda-beda. Ada yang menatap kagum dan juga iri karena Ia berjalan bersama Zean, salah satu anak famous disekolah.

"Woy Zee, sini gabung" Teriak salah satu teman Zean kemudian mendapat tatapan tajam dari Zean dan langsung diam.

"Sini duduk" suruh Zean kepada Ashel saat sudah mendapat tempat duduk.

"Mau makan apa?" Tanya Zean ke Ashel.

"Terserah, yang ada aja" ucap Ashel sambil menunduk.

"Kalo ngomong tuh liat orangnya, lo kalo sama gue gausah manja!" ucap Zean dengan nada yang sedikit naik kemudian pergi memesan makanan.

Sedangkan Ashel merasa sedih, Ia menunduk bukan karena manja, tapi Ia takut dengan tatapan dan sikap dingin yang diberikan Zean.



Sedangkan Ashel merasa sedih, Ia menunduk bukan karena manja, tapi Ia takut dengan tatapan dan sikap dingin yang diberikan Zean

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.













Bersambung~
Janga lupa vote yaa, see u🫶🏻

Lovely Bodyguard  [Zeeshel]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang