Chapter 15

3.3K 297 47
                                    

🦖

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.






🦖




"Maaf Fio, hari ini gue gak masuk jadi gak bisa jemput" balas Zean.

"Loh kok gak masuk? kenapa?" Tanya Fiony

"Ashel sakit, gue mau jagain dia"

"Dih, kok manja banget sih dia. Baru ditinggal bentar udah sakit aja" Ucap Fiony kesal

Sedangkan Zean hanya diam, tidak membalas ucapan gadis itu

"Yaudah, ntar aku main ke rumah kamu yah" ucap Fiony

"Hm iya" balas Zean sebelum akhirnya Fiony mengakhiri panggilan.

Zean kembali ke meja makan untuk melanjutkan acara sarapannya yang tertunda.

"Siapa?" Tanya Ashel

"Fiony" jawab Zean

Setelah itu tidak ada lagi percakapan antar keduanya, masing-masing fokus dengan makanannya.





🦖




Setelah sarapan, Zean menyuruh Ashel untuk kembali beristirahat di kamar biar nanti Zean saja yang mencuci piring yang tadi mereka gunakan.

Sesuai dengan ucapan Fiony tadi, saat ini sekitar pukul tiga siang Fiony sudah berada di rumah Zean. Sepulang sekolah tadi ia mengajak Tian untuk pergi bersamanya.

Sebenarnya Fiony juga mengajak Aldo, namun pemuda itu menolak karena harus menemani Marsha, pacarnya.

Ketika Fiony sampai di rumah Zean, ternyata Shani dan Gracio yang merupakan kedua orang tua Zean sudah kembali.

Saat ini Fiony dan Shani sibuk berbincang di ruang tamu.

"Jadi gimana kabar kamu selama disana?" Tanya Shani yang duduk bersama dengan Fiony.

"Baik kok Tante, tapi ga sebaik itu soalnya gaada anak tante" balas Fiony sambil menyengir.

Shani membalas dengan tersenyum kemudian melirik anak semata wayangnya itu yang sedang duduk bersama Tian.

"Oh iya tadi tante bawa makanan, masakan Oma-nya Zean yuk makan dulu. Kalian baru pulang sekolah kan" ajak Shani pada Fiony dan Tian.

Tian yang mendengar hal itu langsung tersenyum senang.

"Ini nih yang gue tunggu dari tadi" ucap Tian pada Zean.


"Tante tau aja nih, laper banget hehe" ucap Tian sambil menyengir.

"Yaudah tunggu bentar yah Tante siapin dulu . Zean panggilin Ashel, ajak makan biar bisa minum obat lagi" Perintah Shani pada anaknya itu sebelum berjalan menuju ke dapur.

Sedangkan Gracio, ayah Zean saat ini sedang pergi ke tempat kerjanya karena sesuatu hal yang mendesak membuatnya harus segera pergi ke sana.

Melihat Zean yang akan pergi menuju kamar Ashel, Fiony dengan segera berdiri dan menghampiri Zean.

"Zee, biar aku aja yang panggilin Ashel" pinta Fiony

"Gausah biar gue aja, lo duduk aja sana bareng Tian" tolak Zean

"Gapapa kok Zee, gue temenin lo aja" balas Fiony walaupun kesal karena penolakan Zean





🦖




Setelah memasuki kamar Ashel, Fiony dapat melihat kamar Ashel yang terlihat sangat cantik dan indah juga barang barang yang tersusun rapi menambah ke estetikan kamar itu.

"Shel, bangun makan siang dulu yuk Shel. Habis itu minum obat terus tidur lagi" ucap Zean dengan sangat lembut.

Fiony yang mendengar itu memutar bola matanya malas.

"Bangun Ashel itu tante Shani udah pulang dia lagi nyiapin makanan tuh buat dimakan. Lo gausah sok jadi ratu" geram Fiony

Ashel yang memang hanya menutup mata dapat mendengar dengan jelas ucapan yang menyakiti hatinya itu.

"Fiony!" Tegur Zean sambil menatap tajam ke arah gadis itu.

"Cih ngomong emang kenyataan kali, lo tuh Zee gausah terlalu manjain dia deh. Bisa-bisa nanti jadi ga tau diri" gerutu Fiony, setelah puas mengatakan segala unek-uneknya Fiony langsung berjalan keluar dari kamar.

Ashel yang sudah membuka matanya langsung duduk terdiam sambil menunduk memikirkan ucapan Fiony yang ia anggap ada benarnya juga.

"Gausah lo dengerin ucapan dia, kalo lo ga bisa turun buat makan di bawa biar gue bawain ke sini aja" ucap Zean, sambil mengusap rambut Ashel.

"Gakpapa Zee, aku bisa turun kok ini udah agak mendingan" balas Ashel sambil tersenyum.

Sebenarnya Zean juga merasa kasian dan tak tega melihat wajah polos Ashel yang sudah putih memucat dan bibir yang terlihat kering.

"Yaudah, sini gue bantu" lanjut Zean sambil membantu Ashel untuk turun dari kasurnya.



🦖




Ashel berjalan ke meja makan dengan tertatih di bantu Zean di sampingnya.

Sesampai di sana Ashel disambut dengan senyuman hangat dari Shani, tetapi sangat berbeda dengan Fiony yang memasang wajah tak suka dengan mata yang menatap sinis ke arah Ashel.

"Kita mulai makannya Tan, soalnya ratu udah dateng" sindir Fiony sambil tersenyum sinis.

Sedangkan Zean yang mendengar itu mulai emosi, yang ia tau bahwa Fiony yang dirinya kenal bukan gadis yang suka menyindir seperti itu.

"Apa-apan sih lo, Ashel kan lagi sakit" kali ini Tian yang berbicara.

Setelah itu Shani menengahi ketiganya dan segera menyuruh mereka untuk diam, agar mereka bisa makan dengan tenang.



🦖







Bersambung~

Jangan lupa vote, kalo lupa gak bakal up seminggu🗿

Lovely Bodyguard  [Zeeshel]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang