21

231 21 2
                                    

"Dasar kau pembunuh!"

"Kenapa kau membunuh kakak ku hah?!"

"Dasar tidak punya hati! Kau telah membunuh satu satu nya keluarga yang kumiliki!"

"Kau benar benar brengsek!"

"Aku membenci mu SIALAN!"

"AKU SANGAT MEMBENCI MU CHOI SAN!!"





"TIDAK!!"

Hahh..hah..hahh...

San terbangun dengan seluruh tubuh nya yang dibasahi keringat, nafasnya naik turun seperti baru saja beraktifitas padahal ia baru saja terbangun dari tidur nya

San terdiam beberapa saat sembari mengatur deru nafas nya

Diri nya kembali merasa takut jika wooyoung mengatakan apa yang didengarnya dalam mimpi tadi

Bagaimana jika wooyoung mengetahui nya? Apakah ia akan menjauhi nya? Atau lebih parah lagi Wooyoung akan membenci nya? Arghh tolong lah, San tidak mau itu terjadi

"arrghhhhh! Kenapa kau menjadi selemah ini, Choi san!" kesal nya pada diri sendiri sembari mengacak rambut nya frustasi

San benar benar merasa sangat lemah sekarang, setelah kepergian ibu nya ia tak pernah menjadi serapuh dan takut seperti ini, bahkan ketika ia melihat tubuh seseorang tergeletak tanpa kepala pun ia tak merasa takut sama sekali

Tapi sekarang? Kenapa ia merasa sangat takut kehilangan kepada orang yang belum terlalu pasti akan menjadi pendamping nya? Kau bodoh Choi san

"Ya kau benar benar bodoh" ucap San lagi

Setelah mengatai diri nya bodoh San langsung terdiam, tak lama ia mengepalkan tangan nya kuat disertai sorotan mata nya yang menajam

"Tidak, kau tidak bisa menjadi lemah saat lawanmu berada jauh didepan mu. Ayolah Choi san, kau akan lebih lemah dari seekor semut jika seperti ini" ucap nya

"Ya, aku tau apa yang harus aku lakukan. Tunggu aku di garis finish, Watanabe haruto"


***

Tuk..tukk..tukk

"Masuk"

Wooyoung mendorong pintu ruangan Hongjoong lalu menutup nya kembali setelah ia masuk

"Duduklah" ucap Hongjoong

Wooyoung mengangguk lalu duduk di kursi yang berhadapan dengan Hongjoong, hanya saja di batasi meja.

"Ada apa hyung?" tanya Wooyoung setelah duduk dikursi

Hongjoong meletakan beberapa berkas didepan Wooyoung. Wooyoung yang melihat itu mengkerutkan dahi nya

"Banyak kesalahan di berkas berkas yang kau kerjakan, bahkan tak jarang aku menemukan kesalahan pada data nya" ucap Hongjoong, nada ucapan nya masih seeperti biasa namun terdengar sedikit rasa kesal disuara nya

"Maaf hyung" ucap Wooyoung sembari menunduk

Hongjoong menghela nafas

"Wooyoung~ah, kau ini kenapa? Sudah beberapa hari ini berkas yang kau kerjakan selalu saja ada yang salah, biasa nya kau tak pernah melakukan kesalahan " ucap Hongjoong

Memang benar apa kata Hongjoong, sudah lebih dari 3 hari ini Wooyoung tak fokus dengan pekerjaan nya. Bahkan pernah Wooyoung salah membidik target saat latihan menembak

AMBIVALEN (WOOSAN)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang