•Happy Reading•
Masih dengan posisi yang sama, kini Junghwan masih terdiam sembari menahan tangis. Didepan nya masih ada San yang terlihat begitu emosi dengan dada nya yang naik turun
"Ya.. kau memang benar, San. Tapi asal kau tau TIDAK SEMUANYA YANG TERJADI SELAMA INI KARENA ULAH KU!" Ucap Junghwan, suara nya terdengar bergetar karena menahan amarah. Bahkan, kuku nya hingga memutih memperlihatkan betapa kuat nya ia mengepalkan tangan
San terkekeh remeh, "kau pikir aku percaya?"
"Aku tidak perduli kau ingin percaya atau tidak-" ucap Junghwan menjeda ucapan nya
"Yang kau tau aku adalah tangan tangan kanan nya Haruto saja, tapi sangat disayangkan bukan aku orang kepercayaan nya. Bukan hanya aku yang bertindak selama ini. Ya, seperti nya aku hanya diperbudak. Tapi aku tidak peduli karena yang kuinginkan hanya..." Junghwan kembali menjeda ucapan nya lalu melangkah mendekati San, ia mendekatkan mulut nya ke indra pendengaran San kemudian berbisik
" ..Kematian kekasih mu itu"
Bugh
Junghwan tersungkur kebawah kala kepalan tangan San meninju pipi kiri nya, ia meringis kala merasakan perih disudut bibir yang sepertinya sedikit sobek
"Jaga ucapan mu itu! Jangan berharap itu akan terhadi karena sebelum itu jasad mu akan terlebih dahulu terkapar lemah ditangan ku" ucap San penuh tekanan
"Hahaha" Junghwan tertawa kecil lalu berdiri. Ia mengusap kasar pipi nya yg basah akibat air mata, "ternyata akting ku banyak meningkat ya, bahkan kau saja mempercayainya hahaha"
"Kau bodoh, Choi San. Kau pikir kau bisa mengelabui ku? Dan apa kau bilang tadi, Haruto yang sudah membunuh orang tua ku?" Junghwan terkekeh
"Tapi sayang nya kau salah besar, Drack. Karena yang membunuh orang tuaku itu...
"...tangan ku sendiri"
***
Pagi, 06.20 KST
Wooyoung membuka mata nya secara perlahan, ia mengedip-ngedip kan mata nya agar terbiasa dengan cahaya yang masuk pada retina mata nya
Setelah membuka mata nya, hal yang pertama ia lihat adalah ruang serba putih yang bau obat ini. Wooyoung menolehkan kepala nya kesekeliling, tidak ada siapapun disini
Merasa punggung nya terasa pegal ia pun mencoba untuk duduk
Ceklek
"Wooyoung~ah!"
Wooyoung menolehkan kepala nya ke arah pintu kala mendengar seseorang memanggil nama nya
"Syukurlah akhir nya kau sadar juga" ucap Yeosang, orang yang tadi masuk keruangan Wooyoung. Yeosang pun berjalan ke arah brangkar Wooyoung dan diam disamping nya
KAMU SEDANG MEMBACA
AMBIVALEN (WOOSAN)
FanfictionCompleted✅ Ambivalen memiliki arti mencintai dan membenci pada orang yang sama. Persis seperti kisah mereka. Kisah seorang pembunuh yang mencintai seorang polisi. Sangat bertolak belakang, bukan? Di antara Wooyoung si polisi dan San yang sebisa mung...