•Happy reading!•Malam, pukul 20.55 KST
Hongjoong sedang duduk di kursi samping brangkar tempat Wooyoung yang masih memejamkan matanya, sudah hampir 7 jam Wooyoung belum juga sadar
Ceklek
"Wooyoung~a"
Hongjoong menoleh ke arah pintu kala mendengar suara yang memanggil nama seseorang yang kini sedang terbujur diatas brangkar
Yeosang dan Jongho, orang yang tadi memanggil nama Wooyoung tentu saja Yeosang
Jongsang pun berjalan kearah Hongjoong, Yeosang berdiri disamping kanan brangkar Wooyoung sedangkan Jongho berdiri disamping Hongjoong yang bersebrangan dengan Yeosang
"Hyung, bagaimana keadaan Wooyoung?" Tanya Yeosang
Hongjoong yang mendengarnya menghela nafas
"Wooyoung mendapat 9 jahitan pada luka nya, beruntung tusukan nya tidak terlalu dalam. Jika tusukan nya lebih dalam 3cm saja maka akan menusuk paru paru kiri nya.., Wooyoung juga belum ada tanda tanda akan sadar sedari tadi" ucap Hongjoong sembari menatap Wooyoung yang masih terpejam itu
"Hahh... Aku harap Wooyoung hyung cepat pulih" ucap Jongho dan diangguki Hongjoong juga Yeosang
"Apa kalian sudah makan malam?" Tanya Hongjoong
"Belum Hyung, tadinya kami akan pergi makan malam. Tapi ketika mendengar kabar Wooyoung kami langsung pergi kesini" ucap Yeosang
"Kalau begitu aku akan membeli makanan dikantin, kalian jagalah Wooyoung dan kabari aku jika ada pergerakan darinya" ucap Hongjoong lalu berdiri berniat untuk pergi ke kantin rumah sakit ini
"Biar aku saja Hyung" ucap Jongho
"Eum.. yasudah lah" ucap Hongjoong lalu kembali duduk
"Kalian mau makanan apa?" Tanya Jongho
"Samakan saja dengan mu" ucap Hongjoong dan diangguki oleh Yeosang yang juga setuju dengan Hongjoong
"Baiklah kalau begitu" ucap Jongho lalu keluar dari ruangan Wooyoung
Setelah berada diluar Jongho menolehkan kepala nya ke arah pintu ruangan Wooyoung lalu ia bergumam
"Apa yang akan dilakukan selanjutnya? Mungkin akan melebihi ini"
***
Diwaktu yang sama namun ditempat yang berbeda. Di jalanan yang sepi ini San sedang berjalan seorang diri dengan tatapan kosong serta beberapa jejak air mata dipipi nya dan jangan lupakan luka goresan dikening dan juga siku kanan nya karena ia baru saja diserempet oleh motor beberapa menit lalu akibat ia tak fokus pada sekitar
Tak tahan dengan dada nya yang terasa seperti semakin sesak, San pun berhenti lalu mengacak hingga mencengkram rambut nya kuat
"ARGHHH SIALAN KAU CHOI SAN!" Teriak nya pada diri sendiri, bahkan ia sudah menampar dan meninju diri nya sendiri
Bayangan dimana ia menusuk Wooyoung, pekikan kesakitan Wooyoung dan darah yang mengalir keluar dari luka itu begitu membuat nya serasa dihantam ribuan batu besar, rasa sesak didada nya begitu terasa
KAMU SEDANG MEMBACA
AMBIVALEN (WOOSAN)
FanfictionCompleted✅ Ambivalen memiliki arti mencintai dan membenci pada orang yang sama. Persis seperti kisah mereka. Kisah seorang pembunuh yang mencintai seorang polisi. Sangat bertolak belakang, bukan? Di antara Wooyoung si polisi dan San yang sebisa mung...