AUTHOR POV
Setelah kepergian Buna dengan saudara-saudaranya, dia pergi dan pulang di beberapa tempat umum tanpa sepengetahuan siapapun termasuk bunanya, dan berlagak kalau dia memang sakit demam biasa. Yang bisa sembuh ketika besoknya, karena ini adalah harapannya untuk masuk sekolah, tapi karena ada hal yang lebih penting membuatnya dia harus mengerjakan hal itu dulu. Meskipun dia memiliki bunanya, tapi dia tidak mau bunanya mengalami kesakitan lagi seperti masa-masa dia dan saudara-saudaranya masih kecil. Dimana bunanya sering menangis seorang diri.
Lupakan masa itu, Kenlie berharap bunanya akan segera mendapatkan masa kebahagiaannya sendiri. Jika memang ada laki-laki yang selain daddy-nya bisa lebih baik dengan bunanya, maka Kenlie berharap dia bisa merelakan hal itu. Karena kebahagiaan bunanya adalah hal yang dinomor satukan setelah dirinya sendiri. Sebenarnya bukan Kenlie seorang saja yang memiliki kegeniusan seperti ini, saudara-saudaranya juga memiliki kegeniusan yang sama hanya saja berbeda bidang.
Jika Kenlie bidang hacker dan keamanan. Maka Kenxie adalah pemain saham yang andal dan bahkan dia adalah seorang broker yang terkenal dengan keberuntungannya dalam setiap permainan dan teknik yang dimilikinya. Sedangkan Kenzo, meskipun dia jail dan tukang pencari masalah, dia adalah seorang bocah yang pintar dengan negosiasi belum lagi mulut manisnya yang membuat semua orang selalu tersanjung dengan perkataannya. Terakhir, Kenza adalah seorang bocah yang berbakat dalam bidang entertainment, dia selalu menjadi artis cilik semenjak kecil, tidak jarang bahwa orang selalu meminta foto dengannya jika bertemu.
Mereka semua melakukan hal ini karena mereka tahu yaitu Daddy mereka adalah orang terkenal, berharap jika bertemu dengan daddy-nya, mereka tidak membuat malu keluarga ini. Hebat kan seorang anak kecil, sudah tahu siapa ayah yang bahkan tidak pernah menampakkan wajahnya dari mereka lahir hingga sekarang, itulah alasan mereka tidak mau mencari Daddy, tanpa memberi tahu Buna kesayangan mereka.
BIU POV
Hari pertama anak-anak sekolah, harusnya aku bahagia dengan mereka semua, karena mereka sudah menantikan hari ini sudah lama. Tapi, sayangnya Kenlie sakit dan tidak bisa masuk pada hari pertamanya. Awalnya, aku akan tinggal dirumah dan anak-anak akan diantarkan oleh ayah dan ibuku. Sayangnya, aku masih tidak tega melakukan hal itu. Akhirnya, aku mengalah dan mengantarkan ketiga anakku, sedangkan Kenlie dia tetap berada di kamar dengan selimut tebalnya, aku tidak tahu harus bagaimana melihat dia yang jarang sakit menjadi sakit.
Aku yang tidak tega meninggalkannya sendirian di rumah, tapi Kenlie hanya berkata dan menenangkanku, "Tenang saja, Buna, Kenlie, fine di apartemen sendirian, lagian Buna juga pasti akan pulang pukul 12, karena masih pertama kali masuk."
"Baiklah, tapi jika kamu lapar, kamu bisa makan apa yang ada di pantry dan jika sudah dingin, kamu bisa memasukkannya pada microwave sebentar."
"Ya, Buna. Kenlie ngerti. Sudah Buna cepet berangkat, jangan sampai anak-anak terlambat." Katanya seolah-olah dia sudah dewasa.
Ketika aku mendengar perkataan Kenlie, aku cukup tertegun, dia hanya seorang anak kecil berumur 6 tahun, dia bisa bicara sedewasa itu, aku berharap dia tidak lebih cepat dewasa seperti orang seumuranku, aku mau dia tetap menjadi anak pada umumnya. Mengantarkan ketiga anakku dengan mobil keluarga milik kami, yaitu BMW X3 warna hitam pilihan Kenzo.
KAMU SEDANG MEMBACA
My World is Your World, Your World is They World (BibleBuild)
RomanceMencintaimu adalah keharusan dan kewajibanku. Tapi mencintai mereka juga kewajibanku setelah kamu. Terimakasih masih mencintaiku yang sudah menyakitimu. Terimakasih masih bisa menerimaku setelah bannyak hal menyakitkan yang kulakukan padamu. Jik...