Ting tong.. Ting tong...
"Biar gue yang buka." Kata Mile.
"Oke. Silahkan."
"Selamat malam, kami dari restoran Xefranla, mau mengirimkan makanan anda."
"Baik, sebentar, akan saya bukakan pintu." Kata mile dan segera keluar.
"Ini pesanannya, atas nama Build Jakapan Puttha, selamat menikmati." Kata pengantar makanan.
"Terima kasih, ini sedikit tips buat anda." Kata Mile dengan memberikan uang kepada anda.
Setelah Mile masuk dan membawa makanan, Job memanggil anak-anak yang menonton tv, sedangkan aku menyiapkan makanan anak-anak. Jadi, aku harus lebih perhatian kepada mereka, karena memang ini waktuku untuk mendekatkan diri. Kalau tidak sekarang kapan lagi. Kenxie dan Kenlie itu anaknya, kalau enggak sakit balik sifat datar dan dinginnya. Kayak aku dulu, makanya kadang itu mau gak mau menghadapi mereka lebih sabar daripada dua adiknya. Karena Kenzo dan Kenza sama seperti Biu, ekspresif orangnya.
Melihat mereka turun, kududukkan di meja makan dengan makanan mereka masing-masing. Kenlie disebelah Mile, Kenxie disebelah Perth, Kenza sebelahku, dan Kenzo diapit oleh Job dan JJ.
"Makan apa yang ada didepan kalian, kalau sudah habis makan camilan dan masih kenyang, kalau gak habis gapapa, itu udah Daddy kasih kalian setengah dari makanannya." Jelasku.
"Iya dad, makasih." Jawab mereka kompak.
Kami makan bersama dengan tenang dan menikmati makanan ini dengan santai. Bahkan tidak ada satupun suara di meja makan, hingga Kenlie dan Kenxie selesai terlebih dahulu.
"Dad.. Kenlie sudah selesai, boleh Kenlie naik ke atas dulu?" Tanyanya.
"Boleh, mangkok dan piring kotornya taruh tempat cuci piring ya. Makasih." Kataku.
"Dad.. Kenxie balik juga, udah selesai. Makasih makanannya." Katanya sambil membawa piringnya.
"Iya, sama-sama." Kataku sambil melanjutkan makan.
Kami makan bersama kembali dan kedua anakku sudah kembali untuk naik keatas, sedangkan dua adiknya menikmati makan dengan santai. Kulihat mereka makan dengan rapi untuk anak seusianya, Biu sangat hebat mengajarinya. Aku sungguh harus berterima kasih kepadanya. Setelah mereka semua sudah selesai makan, aku menyuruh anak-anak untuk naik terlebih dahulu. Karena aku dan yang lain harus membereskan hal ini dulu. Kami harus bekerja sama dalam membersihkan hal ini, karena jika tidak pasti pasangan kami akan mengomel satu sama lain. Demi menghindari hal itu, kami berinisiatif.
"Bib, udah hampir jam 9, gak mau nidurin mereka dulu?" Kata Perth.
"Iya, gue naik bentar ya." Kataku.
"Sans... Tak urusin yang ndek sini." Kata Mile.
"Oke, makasih."
Setelah meninggalkan teman-temanku dengan urusan dapur, aku naik dan sudah bersiap untuk tidur dengan anak-anak, yang kutidurkan dulu adalah Kenza. Aku bukan pilih kasih, hanya dia anak perempuanku satu-satunya. Jadi, aku harus lebih baik untuk menjaganya, bukan berarti aku tidak sayang yang lain, hanya saja anak perempuan lebih ekstra.
Aku mengetuk pintu kamarnya dan berkata, "Kenza, Daddy boleh masuk?"
"Silahkan masuk daddy." Katanya sambil membuka pintu kamarnya.
"Tidur yukk, besok sekolah. Mau Daddy bacain dongeng atau mau Daddy tepuk-tepuk punggungnya?" Tawarku padanya.
"Peluk Kenza aja, dad. Biasanya Buna juga gitu kok kalau sama Kenza. Nanti Kenza juga tidur sendiri." Katanya lagi.
KAMU SEDANG MEMBACA
My World is Your World, Your World is They World (BibleBuild)
RomanceMencintaimu adalah keharusan dan kewajibanku. Tapi mencintai mereka juga kewajibanku setelah kamu. Terimakasih masih mencintaiku yang sudah menyakitimu. Terimakasih masih bisa menerimaku setelah bannyak hal menyakitkan yang kulakukan padamu. Jik...