Marry You

1.7K 78 2
                                    

~It's a beautiful night,
We're looking for something dumb to do.
Hey baby,
I think I wanna marry you.~ Bruno Mars

Sabtu malam..

"Ini siapa sih telpon dimatiin mulu." Gerutu Salma yang lagi sibuk menyiapkan peralatan untuk bbq nanti malam. Nomer nggak dikenal beberapa kali mengganggunya. Udah di blokir tapi ada nomer lain yang mengganggunya.

"Sal Nabila nggak kamu ajak?" Tanya Mamanya.

"Kebetulan dia ada acara juga Ma. Lagi ke nikahan temennya bareng Paul."

"Sayang banget Nabila udah sama Paul. Lo sih cewek cantik dan baik kayak Nabila harusnya lo kenalin ke gue." Ucap Kevin yang lagi mengelap piring.

"Lo nggak jelas banget sih Kak. Lo kan punya pacar. Lupa lagi gue namanya."

"Tiara. Tapi dia mulai posesif. Gue jadi males."

"Kevin jangan suka mainin cewek. Mama nggak suka." Ujar Mamanya.

"Iya Ma. Dia yang nembak Kevin. Jadi sayang kalau di tolak." Ujar. Salma yang berada di dekatnya seketika merinding disko. Bisa-bisanya punya abang narsis.

"Astaga Kak. Lo tuh harusnya contoh Kak Wandy atau Papa. Ini malah tiap bulan ganti pacar."

"Dari pada lo nggak move on."

"Mama.. Kak Kevin Ma..." Teriak Salma padahal Mamanya ada di dapur dan mereka di ruang makan.

"Kevin, kalau kamu ganggu Salma mending maen PS di kamar."

Kevin beranjak tapi saking jahilnya dia, dia melempar lap yang dipakainya ke arah Salma.

"KEVIINNN!!!!" Salma teriak sambil mengejar Kevin yang naik tangga menuju kamarnya. Lap kotor ini juga harus mendarat di wajah Kevin.

"Salma Kevin apa sih. Kalian ini berantem mulu." Ujar Wandy saat melihat mereka lari naik tangga.

***

Acara di rumah Salma sedang berlangsung. Keluarga calon istri Wandy dan keluarga Diman juga ikut meramaikan acara pesta ini. Sampai di tengah acara, Wandy akhirnya mengungkapkan isi hatinya dan diiringi lagu Bruno Mars Marry You suasana romantis kini menyelimuti rumah Salma. Aura kebahagiaan dari semuanya membuat malam yang dingin menjadi hangat.

"Alhamdulillah ya Jeng anak kita udah mau nikah. Wandy mantu idaman dari dulu." Ujar Mama Amanda. Amanda dan Wandy saling melempar senyum malu-malu.

"Iya Jeng. Wandy udah 28 tahun. Udah pas waktunya kita nimang bayi." Jawab Mama Salma.

"Salma sama Diman kapan?" Ujar Mama Diman. Salma dan Diman saling melihat satu sama lain. Belum paham apa yang dimaksud.

"Kalian kapan nikah? Pacaran kan?" Tanya Papa Diman.

Salma kaget mendengar pertanyaan Papanya Diman. Sedangkan Diman sampai terbatuk-batuk.

"Kita nggak pacaran.." Jawab Diman. Dia menjawab terburu-buru membuat semua yang ada di sana tertawa.

"Tante mending tante cariin Diman calon istri. Salma angkat tangan tante."

Ujarnya membuat semua orang tertawa.

"Kenapa Diman Sal. Dia arsitek sukses. Udah banyak rumah, mall yang dia kerjakan. Tinggal rumah tangga aja. Kirain nunggu kamu ni anak." Ujar Mama Diman.

"Mama"

"Kevin aja belum tante masak Salma sama Diman dulu. Diman harus di ospek kalau mau jadi adek ipar ku." Kevin ikut nimbrung.

FOREVER WITH YOUTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang