Ku Temukan Penggantinya

1.5K 78 2
                                    

~ Kau hadir dalam bayangan
yang tak pernah ku anggap
Kau ada di dalam bayangan semu
Kau merindu dan membuat jatuh kepadamu
Kau menyayang ku dan membuat ku ber kata
Ku temukan penggantinya ~ Winda

Hari minggu ini Salma menginap di rumah Nabila. Dia merasa udah bisa berdamai dengan keadaan. Yang penting harus pasang muka tebal kalau ketemu Rony lagi. Mereka niatnya lembur untuk ngerjain tugas semesternya. Yang ada malah nonton drama. Kurang dua minggu lagi ujian tengah semester akan dimulai, semua mahasiswa sibuk dengan tugas-tugas yang diberikan dosen untuk menambah nilai akhir semester.

"Bener-bener cepet ya kita kuliah. Masak udah 3 bulan ini." Ucap Salma dengan tatapan fokus ke layar laptop.

"Iya karena kita masih semester awal." Ujar Nabila dengan suara yang mulai lemah.

"Lo ngantuk Nab? Buatin kopi dong Nab." Ucap Salma dengan muka memelas melihat ke arah Nabila yang duduk di kursi meja belajar.

"Astaga Sal. Dari tadi mau dibuatin nolak mulu. Giliran orang mager lo suruh-suruh."

"Eh nggak usah deh. Gue beli di emart aja di depan. Beli kopi kenangan sama keripik."

Salma berdiri, mengambil jaket dan kerudung bergo hitam favoritnya.

"Sendiri? Apa gue temenin?"

"Sendiri aja. Lo mau nitip?"

"Nggak deh. Sumpah gue nggak kuat melek lagi. Gue tidur dulu ntar bangunin." Nabila langsung melompat ke tempat tidurnya.

"Ya udah lo tidur duluan aja. Lagian masih jam 8 udah ngantuk."

Salma bergegas keluar dari kamar Nabila. Keadaan rumah sepi dan gelap. Mungkin keluarganya sudah tertidur. Salma berjalan pelan, tangan kirinya sambil merabah tembok. Dia tidak menyalakan lampu tengah karena takut mengganggu.

Tiba-tiba dia merasa menyentuh sesuatu seperti hidung manusia. Jantungnya berdetak kencang. Rasa takut dan pikiran negatif muncul. Keringat di dahinya sudah mulai bermunculan. Belum sempat Salma menarik tangannya, tiba-tiba tangan kirinya ditarik dan tubuhnya terhuyung ke kiri. Tangan orang itu memegang tangan kiri Salma dan menekuknya ke punggung Salma.

"Siapa lo!!" Tanya laki-laki itu

"Kak Rahman ya? Aku Salma Kak. Ya ampun Kak aku udah hampir mati ketakutan." Nafasnya terengah sambil memegang dadanya.

Rahman segera menghidupkan lampunya, "Salma? Maaf Sal. Gue kira maling atau Nabila mau keluar nggak pamit."

Salma tidak menjawab sambil mengusap keringat di dahinya. Iseng banget malem-malem gini njir, cocok sama Kevin nih, umpatnya dalam hati.

"Mau kemana lo Sal malem-malem gini?" Tanya Rahman sambil menyalakan lampu.

"Mau ke emart Kak. Mau nitip?"

"Nggak deh baru makan. Ya udah gue ke kamar dulu. Sekali lagi maaf ya.."

Salma hanya menjawab dengan anggukan kemudian menuntun langkahnya menuju pintu rumah. Ketika dia membuka gerbang, pandangan pertama adalah rumah megah Rony yang tertutup rapat tapi lampu-lampu di rumahnya masih menyala. Salma mengintip dari sela-sela pagar. Saat dirinya yakin kalau aman, dia segera membuka pintu gerbang pelan.

Tiba-tiba ada seseorang keluar dari rumah Rony. Buru-buru Salma bersembunyi di samping pot besar di depan rumah Nabila. Itu Rony tapi ada perempuan yang juga keluar dari rumahnya. Oke, Rony ternyata punya pacar.

Tapi wanita yang bersama Rony sangat tidak asing.

"Eh gue nggak salah liat kan? REIZA??"

Salma menutup rapat mulutnya setelah berbicara pelan pada dirinya sendiri. Dia mantan sahabat Salma. Dia sangat terkejut melihat Reiza mencium bibir Rony. Dia kata di Amerika. Gampang banget cium-cium. Yang membuat Salma merasa kecewa karena dia melihat kebahagiaan di mata Rony.

FOREVER WITH YOUTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang