EGO

1.4K 78 3
                                    

~Ku di hadapanmu Ku rendahkan diri
Ku relakan hati meski
Kau.. Tega..

Uh.. coba kau jadi diriku
Rasakan apa yang ku rasakan
Dihiraukan anggap ku tak ada~
Riski Febian

"Sal.. gue.. gue jatuh cinta Sal.."

Salma merasa darahnya mengalir deras. Dia tercengang sejenak. Sampai mengedipkan mata berkali-kali.

"Bentar.. Jatuh cinta? Kabar baik dong.. Sama siapa?"

"Dia.. Cewek yang bikin gue ngerti arti kehidupan. Meski selama ini dia jauh dari gue. Sekarang gue bener-bener bergantung sama dia." Diman menjelaskan dengan wajah berbinar bahagia.

Nggak mungkin gue kan. Kalau emang gue gimana gue nolaknya. Gue anggap Diman Kakak lagi.

"Orang itu sekarang ada di sini."

Diman menyelesaikan perkataannya. Matanya terpaku melihat Diman sampai mulutnya terbuka.

Di sini cuma ada gue. Gue? Beneran suka sama gue?

"Tutup mata sebentar. Nanti buka kalau gue suruh." Salma hanya mengikuti ucapan Diman. Dia segera menutup mata dengan kedua tangannya. Baru lima detik Salma menutup matanya, Diman sudah berkata untuk segera membukanya. Salma menurunkan kedua tangannya pelan.

What the hell, ucapnya dalam hati. Ada seorang perempuan cantik di depannya. Sangat cantik. Tersenyum pada Salma dengan senyum yang bisa membuat singa juga ikut tersenyum.

Oke Sal Lo terlalu PD

"Ini cewek yang gue maksud Sal. Gue kenal dia dari tinder. Dan pertama kali ketemu dia kemarin waktu ke mall bareng lo. Dua hari yang lalu. Sangat nggak disengaja gue nabrak mobil dia. Gue ngajak lo ke sini, karena lo orang spesial yang harus gue kasih tau pertama kali. Karena lo satu-satunya sahabat gue." Diman tersenyum sambil saling pandang dengan perempuan itu.

Salma tersenyum canggung menanggapi perkataan Diman. Perempuan itu mengulurkan tangannya untuk mengenalkan diri.

Dim bisa aja kan cerita di tempat biasa nggak perlu tempat seindah ini, gerutu Salma dalam hati. Setelah berkenalan satu sama lain mereka bergegas pulang.

Syarla. Nama yang cantik. Orangnya juga cantik. Perempuan itu membawa mobil sendiri. Jadi Salma tidak perlu menjadi obat nyamuk di dalam mobil jika Diman sampai mengantarkannya pulang. Kini dia menunggu Diman di dalam mobil. Diman dan Syarla masih saling berpamitan.

"Hadeh.. ngapain segini romantisnya kalau cuma ngomong punya cewek. Bikin orang salah sangka aja. Untung nggak baper gue." Berkata sendiri di dalam mobil. Diman bergegas masuk ke dalam mobil setelah melihat mobil Syarla menghilang dari pandangannya. Salma terdiam dan duduk menghadap kaca samping.

***

Kevin menghampiri Salma yang duduk di ruang tv, "Kemana tadi Sal sama Diman? Dia nembak lo?" Tangannya mencomot snack dari tangan Salma.

"Nggak. Lucu tu orang. Masak gue dikenalin ke ceweknya tapi dia ajak gue ke tempat romantis. Udah gelagatnya kayak mau nembak lagi." Salma menjelaskan dan mengambil snacknya lagi.

"Serius? Hahah. Kirain selama ini dia suka sama lo. Sering bawain lo barang-barang yang lo pingin. Ternyata salah." Kevin meraih botol air Salma dan meneguknya.

"Kak lo kan bisa ambil sendiri. Males banget sih jadi orang. Udah sana gue lagi seru nonton malah diganggu." Salma jengkel karena airnya habis diteguk Kevin.

Keesokan paginya..

Salma bergegas menuju kampusnya. Dia berjalan menuju ruang tempat perkuliahan. Kepalanya melihat masuk ke dalam ruangan, tapi Nabila ataupun Alfian belum terlihat di ruangan itu. Dia menunggu dengan duduk di kursi depan ruangan.

FOREVER WITH YOUTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang