Jangan Ada Dusta Di Antara Kita

1K 82 5
                                    

Semua terserah padamu aku begini adanya
Ku hormati keputusanmu, apapun yang akan kau katakan
Sebelum terlanjur, kita jauh melangkah
Kau katakan saja

Sudah 5 bulan Salma berada di karantina. Tak di sangka dia lolos sampai 8 besar. Dia punya banyak pendukung karena karakter suaranya yang easy listening dan sangat menjiwai saat bernyanyi. Hampir setiap lagu yang Salma nyanyikan selalu trending.

Selama Nabila dan Paul berkunjung, dia selalu menunggu Rony juga ikut berkunjung. Kata Paul dia sudah sedikit demi sedikit membaik. Rony juga sudah lepas dari obat. Tapi sayangnya dia tak kunjung ingat Salma.

Sampai akhirnya saat di 8 besar, ada tema bernyanyi duet. Dia mendapat teman duet laki-laki yang hampir tidak pernah berbicara dengannya.

"Hai Sal. Gue Kaisar."

"Ohh gue Salma." Ucap Salma sambil menerima jabatan tangan Kaisar.

"Lo pasti nggak tau kalau gue satu fakultas sama lo."

"Ha? Serius? Kok lo nggak ngomong."

"Ngomong ? Ya karena nggak ada kesempatan. Tapi kita selalu beda kelas sih. "

Salma hanya mengangguk. Sedikit lega karena Kaisar seusia dengannya. Jadi tidak ada rasa canggung ataupun gugup.

"Kita dapet lagu lama ya. Untung sih kalau gue pernah dengerin lagu ini. Lo gimana?" Tanya Salma.

Kaisar membaca note lagunya sejenak.

"Iya tau juga. Lagu kesukaan Mama dulu. Ya udah kita latihan yuk."

Selama seminggu Salma dan Kaisar rutin melatih vokal mereka. Terlebih lagi Kaisar anak yang sangat aktif. Dia selalu membuat Salma tertawa. Sampai hampir selalu tidak fokus saat bernyanyi.

Sampai hari dimana mereka menyanyi di atas panggung. Dan hasilnya sangat memuaskan. Video mereka bernyanyi trending di YouTube selama seminggu. Bahkan banyak yang mulai menjodohkan mereka karena terlihat serasi.

***

Entah Rony selalu merasa gelisah. Dimanapun dia berada beberapa teman kuliahnya membicarakan Salma dan Kaisar. Termasuk Paul dan Nabila.

Nabila sengaja ingin membuat Rony cemburu. Semoga saja rencananya berhasil. Saat mereka berada di kantin Nabila akan melaksanakan aksinya.

"Gila Salma ternyata serasi banget sama Kaisar. Banyak yang idolain mereka."

Rony hanya melirik ke arah Nabila tanpa berkata apapun.

"Iya Nab. Jangan-jangan mereka jadian nanti. Kaisar juga kuliah di sini. Dia baru masuk cuma seumuran kita."

"Apaan sih lo. Masak perkara nyanyi duet mereka  jadian."

Nabila tersenyum mendengar ucapan Rony. Dia memakan umpan ternyata.

"Kenapa Ron. Waktu kita ke sana Kaisar juga ikut nimbrung. Asyik juga anaknya. Kita rasa dia cocok kok buat Salma."

Rony hanya diam. Sebenarnya dia sudah sedikit demi sedikit mengingat Salma tapi dia tak yakin kalau dia dan Salma harus bersama.

"Kita harus dukung sih Ron. Kalau Salma jadi penyanyi terkenal kan enak punya temen artes."

"Serah kalian deh."

Nabila mengedipkan mata ke arah Paul. Dia memberi kode rahasia berharap Paul mengerti.

"Sayang, jangan lupa minggu besok kita mampir ke Salma ya. Dia titip powerbang."

"Kalian mau ke sana?? Jam berapa?" Rony reflek menoleh ke arah Nabila.

"Kenapa tanya-tanya?"

"Ikut aja Ron. Salma kangen sama Lo." Ucap Paul. Dia sengaja membuat Rony besar kepala.

FOREVER WITH YOUTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang