Karena Kamu

1.6K 92 6
                                    

~Karena kamu aku rela menunggu semua
Sungguh berat yang ku rasa
Karena kamu aku tetap bertahan
Meskipun kini engkau di peluknya
Masih mungkinkah semua abadi seperti dulu
Karenamu selalu karena mu ku cemburu~
Geisha~

Salma harus pergi ke toko buku sendiri karena Nabila sibuk sama Paul. Dan Diman sibuk dengan Syarla. Dia sudah memutuskan Alfian. Meskipun laki-laki itu terus mengejarnya.

Salma kamu di toko buku sendirian ya?

Salma mengernyitkan keningnya. Nomer tak dikenal lagi, nomer waktu itu. Tanpa membalas, segera dimasukkan kembali hp ke dalam tasnya. Fokusnya kembali membaca novel di depannya. 10 menit kemudian hpnya berdering lagi. Salma kembali mengambil di hp dari tasnya. Dibukanya satu pesan itu.

Kamu mau kan ketemu aku?
Aku tunggu kamu di parkiran mobil atas.

"Sapa sih ini nyebelin banget dari kemarin." ucapnya. Salma tidak merespon pesan tadi. Kemudian dia mendapat pesan baru lagi.

Kamu pasti seneng ketemu aku.
Ayolah Sal

Akhirnya Salma bergegas menuju lantai atas tempat parkir mobil. Dia berjalan dengan langkah lebih cepat dari biasanya. Nafasnya agak terengah-engah karena langkah kakinya yang cepat. Akhirnya dia sampai di pintu yang bertuliskan Exit. Salma berjalan sambil celingukan mencari orang tersebut. Dia meraih hp di tasnya.

"Resek banget ni orang ditelepon nggak dijawab." Gerutunya pelan.

Salma masih celingukan mencari orang itu. Matanya mencari-cari sambil melihat ke kaca mobil yang parkir. Dia berjalan menuju tempat yang paling ujung. Suasana di tempat parkir itu tidak terlalu gelap. Tiba-tiba hpnya berdering lagi.

Aku bisa lihat kamu Sal. Kamu makin cantik. Suatu saat aku pasti bisa berada di sampingmu, sebagai orang yg paling penting buatmu. Hitung sampai 10 sweet heart

"Anjir serem. Siapa sih iseng banget." Jantung Salma mulai berdebar-debar. Matanya melihat sekelilingnya. Ada pesan masuk lagi.

Lima lagi sayang

Salma  menelan ludah. Rasa takut kini menyelimutinya. Dia awalnya menyangka pasti kerjaan Diman tapi semakin ke sini dia merasa takut. Matanya perlahan mencari-cari sosok tersebut. Dia berjalan ke tengah tempat parkir.

Tiba-tiba ada yang menarik tangannya. Pandangannya tertutup lampu yang cukup terang. Salma menggeser badannya agar dapat melihat orang yang menarik tangannya.

Matanya melotot melihat orang itu, "Rony?"

"Lo ngapain di sini." Rony menarik tangan Salma hingga badannya ikut bergerak mengikuti langkah Rony.

"Lo yang ngapain di sini? Lo yang WhatsApp gue?" Salma melirik sekilas ke tangan kanannya yang digenggam erat Rony.

"Bukan lah. Emang siapa yang WhatsApp lo? Gue ditelpon Nabila. Dia minta gue nemenin Lo di toko buku." Rony berkata jujur. Nabila memang menelponnya tadi. Lebih tepatnya memaksanya. Sebenarnya Rony mau menghindar dari Salma karena sejak kejadian di kamar Rony, dia tidak bisa lepas memikirkan Salma. Dia tidak ingin menyakiti Reiza.

"Nabila? Bisa-bisanya tuh anak. Ada orang mau ketemu gue. Tapi udah di tungguin nggak muncul-muncul."

"Nggak usah lah ketemu orang nggak jelas. Lo nggak takut diculik."

"Apasih Ron kayak bapak-bapak Lo." Ucap Salma.

"Udah selesai nyari bukunya?"

Salma mengangguk.

FOREVER WITH YOUTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang